Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Perusahaan Ini Menang Program NASA untuk Misi Bulan

image-gnews
Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA telah memberikan US$ 253,5 juta (setara Rp 3,6 triliun) kepada tiga perusahaan, untuk mengembangkan robot pendarat yang akan membawa muatan ilmu pengetahuan dan teknologi ke permukaan bulan sebagai perusahaan komersial.

Baca: NASA Berhasil Daratkan Robot InSight di Mars

Kontrak tersebut diberikan melalui program NASA Lunar Payload Services, atau program CLPS, yang diharapkan untuk membiayai pendaratan di tiga lokasi berbeda di bulan pada 2020 dan 2021. Juga memberikan muatan ilmu pengetahuan pemerintah dan sektor swasta, serta demonstrasi teknologi sambil berfungsi sebagai testbeds untuk navigasi ruang kritis dan sistem propulsi.

"Penyedia CLPS ini benar-benar membuka jalan bagi kami untuk kembali ke Bulan sebagai bagian dari program Artemis. Ini adalah misi pendahulu sebelum kami mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di permukaan bulan pada 2024," kata Steve Clarke, wakil administrator asosiasi untuk eksplorasi di Kantor Pusat NASA, seperti dilansir laman cbsnews, akhir pekan lalu.

Program CLPS memiliki wewenang untuk memberikan hingga UD$ 2,6 miliar dalam kontrak selama periode 10 tahun. Dan misi berikutnya diharapkan untuk mengirim pendarat ke wilayah selatan Bulan, wilayah yang sama yang akan dikunjungi astronot pada tahun 2024.

Tujuannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang endapan es dalam kawah yang dibayangi secara permanen yang mungkin suatu hari menyediakan sumber udara, air dan bahan bakar in situ.

"Kami membeli tumpangan, kami mencari penyedia ini untuk mengirimkan muatan kami ke permukaan. Mereka bertanggung jawab atas peluncuran, pendaratan itu sendiri, dan memastikan kami dapat mengoperasikan instrumen kami di permukaan Bulan," kata Clarke.

Sembilan perusahaan mengembangkan berbagai konsep untuk dengan cepat mengirimkan muatan NASA ke bulan, dan pada hari Jumat agensi mengumumkan tiga proposal yang menang, berikut tiga perusahaan tersebut:

1. Astrobotik

Astrobotic of Pittsburgh memenangkan kontrol US$ 79,5 juta untuk membawa hingga 14 muatan NASA dengan berat total 200 pound ke Lacus Mortis, atau Danau Kematian, dataran basaltik di sisi Bulan, pada Juli 2021 di atas kapal pendarat Peregrine perusahaan.

2. Intuitive Machine

Intuitive Machines of Houston akan menerima US$ 77 juta untuk mengembangkan pendarat yang juga akan mendarat pada Juli 2021, dengan membawa sebanyak lima muatan ke Oceanus Procellarum, atau Ocean of Storms, dan meluncurkan di atas roket SpaceX Falcon 9.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya pikir ini akan menciptakan era baru, ekosistem baru bagi perusahaan komersial untuk benar-benar menjelajahi ruang angkasa," ujar Kam Ghaffarian, ketua eksekutif Intuitive Machine.

Nova-C Lander milik perusahaan bertenaga surya ini memiliki sistem propulsi oksigen-metana cair canggih, dapat membawa 220 pon muatan ke permukaan Bulan dan menyediakan setidaknya 200 watt daya setelah mendarat.

"Saya benar-benar percaya ruang komersial pada umumnya, apakah itu orbit Bumi rendah atau eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam baru saja dimulai. Ini akan menjadi perjalanan yang benar-benar menarik," kata Ghaffarian.

3. Orbit Beyond

Orbit Beyond of Edison, New Jersey, memenangkan kontrak US$ 97 juta untuk mendaratkan empat muatan di Mare Imbrium, Laut Hujan, pada September 2020 mengendarai Falcon 9 ke luar angkasa sebagai muatan sekunder. Pendarat Z-01 Orbit Beyond dapat mengirimkan sekitar 88 pon muatan ke permukaan, memberikan daya 50 watt dan mendarat dalam jarak sekitar setengah mil dari target pada lereng hingga 18 derajat.

"Pasar Bulan akan tumbuh secara eksponensial dalam 10 tahun ke depan, dan dengan (biaya lebih rendah) akan ada banyak investasi untuk menciptakan infrastruktur dalam ruang, untuk menciptakan pasar baru yang memanfaatkan sumber daya ruang," tutur Siba Padhi, presiden dan CEO Orbit Beyond. "Visi Orbit Beyond adalah menjadi pemain kunci dalam ekosistem luar angkasa."

Sementara misi yang relatif murah ini tidak memiliki banyak lapisan redundansi yang khas dari misi planetari NASA. Clarke kembali menjelaskan bahwa dirinya memiliki kepercayaan tinggu pada ketiga perusahaan ini.

"Ketiga perusahaan ini menunjukkan apa yang saya sebut rencana teknis yang kredibel, dipikirkan dengan baik, dengan jadwal dan biaya yang sepadan dengan rencana mereka, dan mengidentifikasi risiko di sepanjang jalan," kata Clarke. "Saya tidak ragu bahwa kita akan melihat pendaratan yang sukses di Bulan dalam dua tahun ke depan."

Simak artikel lainnya tentang NASA di kanal Tekno Tempo.co.

CBSNEWS | NASA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

9 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

11 hari lalu

Peta panas yang menunjukkan frekuensi gerhana matahari total selama 5000 tahun dari 2000 SM hingga 3000. (NASA'S SCIENTIFIC VISUALIZATION STUDIO)
Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

Peta NASA berisi jalur 3.742 gerhana matahari total dan gerhana matahari hibrid selama 5.000 tahun antara 2.000 SM dan 3.000 M.


Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

13 hari lalu

Edisi terbatas Casiotron TRN-50-2A  hanya dijual sebanyak 4 ribu unit (Dok. Casio)
Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 15 Maret 2024, diisi artikel terpopuler tentang fitur yang ada di jam tangan edisi terbatas Casio.


Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

14 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

Gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Serikat pada 8 April 2024 menurut NASA akan terjadi 20 tahun lagi kemudian.


Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

14 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 April 2024, atau 2 hari sebelum lebaran. Gerhana ini hanya terjadi 20 tahun sekali.


Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

15 hari lalu

Petugas SPBU melakukan kampanye pembelian BBM non subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina kepada pengendara  di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 1 Juni 2023. Dalam rangka memperingati hari Lahir Pancasila sekaligus memberikan apresiasi kepada pelanggan, Pertamina Patra Niaga meluncurkan Program MyPertamina Tebar Hadiah 2023 dengan cara membeli BBM non subsidi melalui aplikasi MyPertamina dan memiliki kesempatan untuk memenangkan berbagai macam hadiah. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

Pembatasan BBM bersubsidi disebut akan memukul daya beli masyarakat.


Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

16 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

Sorotan NASA soal penyusutan kawasan hutan selama pembangunan IKN menuai respons dari banyak kalangan. Apakah pembangunan IKN merusak lingkungan?


Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

17 hari lalu

Ilustrasi Hilal. Robertus Pudyanto/Getty Images
Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Bantah Proyek IKN Picu Deforestasi Hutan Kalimantan, Otorita: Justru Kami Reforestasi

22 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Bantah Proyek IKN Picu Deforestasi Hutan Kalimantan, Otorita: Justru Kami Reforestasi

Otorita IKN membantah deforestasi hutan Kalimantan akibat pembangunan ibu kota baru.