TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Electronics akan memangkas volume produksi ponsel pintar alias smartphone di pabrik Huizhou, Cina. Seperti dilansir Reuters, Rabu, 5 Juni 2019, hal itu dilakukan lantaran kompetisi pasar ponsel pintar di negara itu yang semakin ketat.
Dengan mengutip majalah Caixin, Reuters menulis, Samsung menawarkan pengunduran diri sukarela kepada sejumlah karyawan di pabrik tersebut. Namun, Samsung menolak berkomentar terkait dengan jumlah karyawan yang akan dirumahkan.
Produsen ponsel pintar terbesar di dunia itu kini hanya memiliki pangsa pasar di bawah 1% untuk pasar Cina. Samsung kalah bersaing dengan produsen lokal, seperti Huawei Technologies.
Kendati demikian, penjualan ponsel pintar Samsung di China pada kuartal I/2019 tercatat tumbuh 40% setelah dirilisnya gawai baru yang lebih efektif dan efisien secara biaya. Samsung sendiri telah menutup pabrik ponsel pintar di Kota Tianjin pada Desember 2018 dengan alasan efisiensi.
BISNIS