TEMPO.CO, Malang - Science and Technology Index (SINTA) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menobatkan Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai Prodi Pendidikan Biologi terbaik.
Baca: Mahasiswa UMM Produksi Roti Okra Antidiabetes
Mereka mengalahkan 143 prodi yang sama di Indonesia, terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta.
Dekan FKIP UMM Poncojari Wahyono mengatakan prestasi tersebut dicapai karena Prodi Pendidikan Biologi terus melakukan inovasi dalam publikasi. Semua dosen secara bersama-sama membuat penelitian berkualitas, dan mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal bereputasi internasional.
“Budaya ini menular kepada mahasiswa,” katanya, Jumat 7 Juni 2019. Mahasiswa semester akhir secara otomatis memformat skripsi yang dikerjakan menjadi artikel ilmiah. Mereka mempresentasikan di berbagai seminar nasional dan internasional. Minimal, katanya, dipublikasikan di jurnal terakreditasi.
Prodi ini memperolah rekognisi internasional berupa sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Prodi Pendidikan Biologi UMM merupakan yang pertama di Indonesia. Jurusan ini juga memperoleh Akreditasi A (2011-2021), Laboratorium Biologi Terakreditasi KAN dan ISO-17025, serta memiliki Jurnal terakreditasi Sinta 2 dan terindeks internasional (JPBI). Selain itu memiliki beragam program kerjasama internasional.
SINTA merupakan portal pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi meliputi kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal, dan kinerja institusi Iptek. SINTA dibuat untuk mewadahi hasil penelitian yang dipublikasikan secara daring, sehingga peneliti dan dosen bisa berkontribusi di situs SINTA.
Posisi Pendidikan Biologi UMM berada di urutan pertama. Memperoleh skor 91 (5 year Score) dan 365 (all year score). Peringkat “5 Year Score” berdasarkan skor lima tahun terakhir, publikasi dihitung sejak 2015 sampai publikasi akhir Mei 2019. Sedangkan “All Year Score” dihitung seluruh tahun publikasi.
Posisi kedua ditempati Universitas Negeri Malang dengan nilai 59, diikuti Universitas Negeri Makassar (57), Universitas Negeri Surabaya (43), dan Universitas Mataram (36).
Skor lima tahun terakhir ini dipakai untuk pemberian beragam kategori penghargaan Sinta. Penilaian ini diharapkan perguruan tinggi, dosen dan peneliti terpacu melakukan penelitian dan publikasi jurnal ilmiah.