TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Asep Kadarohman mengatakan kampusnya mengalokasikan 45 persen dari kuota mahasiswa baru untuk SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Baca juga: Ingin Diterima SBMPTN? Ikuti Saran Menteri Nasir
"Tahun ini kita mengalokasikan sekitar 45 persen dari total mahasiswa baru yang diterima, sebanyak 25 persen mandiri dan 30 persen melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)," ujar Asep di Jakarta, Senin, 10 Juni 2019.
UPI dalam website-nya, menyebutkan tahun ini mereka menerima sebanyak 3.793 mahasiswa baru dari jalur SBMPTN. Asep menjelaskan jumlah siswa yang mendaftar di kampus itu sebanyak 50.000 orang pada tahun lalu.
Untuk itu, dia meminta siswa mempelajari dulu profil program studi dan daya tampung yang tersedia sebelum mendaftar di UPI. Sejauh ini, program studi favorit yakni Manajemen dan Ilmu Komunikasi, sementara untuk kependidikan yang menjadi favorit yakni Pendidikan Matematika, Bimbingan Konseling, dan Pendidikan Biologi.
"Sebenarnya program studi apapun akan memiliki prospek yang baik, yang penting serius pada masa perkuliahan," kata dia.
Pendaftaran SBMPTN dimulai 10 Juni 2019 jam 13.00 WIB dan berakhir pada 24 Juni 2019. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Calon peserta mendaftar ke PTN tujuan melalui SBMPTN dengan menggunakan nilai UTBK yang diraih. Tahun ini merupakan tahun pertama, SBMPTN yang menggunakan sistem UTBK. Sebelumnya, SBMPTN dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada hari dan jam yang sama. Kemenristekdikti mengklaim pelaksanaan UTBK dapat menelusuri minat dan bakat siswa atau calon peserta, sehingga tidak terjadi lagi kasus mahasiswa yang salah ambil program studi atau jurusan.