Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Selatan, AS, dan Jepang Pimpin Penyebaran Jaringan 5G

image-gnews
Ilustrasi 5G. REUTERS
Ilustrasi 5G. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan, AS, dan Jepang berada di garis depan dalam penyebaran jaringan generasi kelima atau 5G. Namun, menurut panel pejabat industri di Global Digital Summit Nikkei 2019, aplikasi yang akan memanfaatkan potensi penuh teknologi tersebut akan membutuhkan waktu untuk muncul.

Baca: Jaringan 5G Diklaim Berisiko Merusak Otak dan Kesuburan?

Baca: India Akan Uji Coba Jaringan 5G dalam 100 Hari

"Di tiga pasar 5G terkemuka, operator telekomunikasi aktif dalam memperluas area jangkauan jaringan," kata Satoshi Iwao, Vice Presiden of the Network Division di Samsung Electronics Jepang, seperti dikutip laman Asia Nikkei, Senin, 10 Juni 2019.

Samsung meluncurkan smartphone 5G pada April lalu di Korea Selatan di mana 85 kota sudah dilengkapi dengan layanan 5G. AS juga telah meluncurkan layanan 5G, dan Jepang mengharapkan peluncuran pra-komersial dalam waktu dekat ini.

"Eropa sedikit khawatir sebenarnya, untuk tertinggal," kata John Harrington, kepala eksekutif Nokia Jepang. "Eropa telah terhambat oleh kesulitan dalam mengembangkan kasus bisnis untuk teknologi ini meskipun ada keinginan untuk menerapkan."

Baca: Italia Jadi Negara Eropa Ketiga Terapkan Teknologi 5G

Teknologi 5G diyakini sebagai perubah permainan, karena akan memungkinkan transmisi data dalam volume besar dengan sedikit waktu tunda. Dengan demikian, dapat mempercepat transformasi teknologi di banyak bidang, tapi pertanyaan tentang biaya dan siapa yang membayar untuk teknologi itu masih harus diselesaikan.

Iwao kembali menjelaskan bahwa perusahaan dan produsen telekomunikasi belum membuat aplikasi unggulan yang akan menunjukkan kinerja 5G yang terbaik. Namun, Takehiro Nakamura, Senior Vice President di perusahaan telekomunikasi Jepang NTT Docomo, mengatakan bahwa perusahaan telekomunikasi harus membangun infrastruktur 5G terlebih dahulu. "Karena, kami tidak bisa menunggu aplikasi muncul begitu saja," kata Nakamura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan menurut Harrington dari Nokia, 5G akan sangat menarik jika melihat bagaimana penyebaran awal di AS dan Korea Selatan, yang bergerak di luar permainan konsumen dan mobile broadband.

"Mereka harus melihat lebih banyak konektivitas industri untuk membangun kasus bisnis yang kuat untuk 5G dalam jangka panjang," tutur Harrington.

Iwao mengakui bahwa pelanggan di Korea Selatan memilih kontrak seluler 5G bukan karena mereka tertarik pada aplikasi 5G yang unik, tapi karena penawaran data. Kemungkinan aplikasi 5G termasuk diagnosis jarak jauh oleh dokter dan dalam proses pembuatan pabrik.

Takayuki Yamane, yang bertugas bekerja dengan perusahaan lain pada aplikasi 5G di operator telekomunikasi Jepang KDDI, mengatakan bahwa kualitas video akan ditingkatkan dengan 5G, yang akan membuat bantuan jarak jauh dalam perawatan pesawat lebih akurat.

Nakamura di NTT menunjukkan masih ada tantangan dalam membangun infrastruktur, dan perlu waktu bertahun-tahun untuk memperluas jaringan 5G di seluruh Jepang. "Perusahaan dan pemerintah Jepang sedang menyusun rencana untuk menawarkan 5G secara sementara kepada pengguna di daerah di mana tidak ada jaringan, seperti situs konstruksi," lanjut Nakamura.

Tentang larangan perdagangan AS dari Huawei Technologies, Harrington menambahkan bahwa keamanan dan kepercayaan dalam jaringan telah menjadi pertimbangan penting karena 5G memiliki potensi untuk menghubungkan segalanya.

ASIA.NIKKEI | GDSN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

4 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Tim Mahasiswa Kedokteran Unismuh Makassar Jadi Finalis Olimpiade Fisiologi di Jepang

4 jam lalu

 Perwakilan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Makassar berhasil menjadi finalis dalam olimpiade fisiologi kedokteran tingkat Internasional. Foto : unismuh
Tim Mahasiswa Kedokteran Unismuh Makassar Jadi Finalis Olimpiade Fisiologi di Jepang

Ini pertama kali keikutsertaan Fakultas Kedokteran Unismuh, dan menjadi satu-satunya institusi yang berasal dari Indonesia.


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

11 jam lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

1 hari lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

2 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

2 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.