Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saleh-Moyo-Tambora dan Togean Tojo Una-Una Cagar Biosfer Dunia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang pendaki melihat kawah dari puncak Gunung Tambora, Bima, NTB, 12 Maret 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Seorang pendaki melihat kawah dari puncak Gunung Tambora, Bima, NTB, 12 Maret 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora di Nusa Tenggara Barat dan Togean Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah masuk dalam daftar Cagar Biosfer Dunia. Keputusan itu diambil dalam pertemuan Program Manusia dan Biosfer (MAB) UNESCO, yang digelar di Paris, Rabu, 19 Juni 2019.

Baca juga: Kisah BKSDA Riau Musnahkan Kebun Sawit Ilegal di Cagar Biosfer

Selain Saleh-Moyo-Tambora dan Togean Tojo Una-Una, 16 cagar biosfer di 11 negara juga ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia. Saat ini, terdapat 701 cagar biosfer di 124 negara di seluruh dunia.

Pertemuan Dewan Koordinasi Internasional Program Manusia dan Biosfer UNESCO (MAB-ICC), yang digelar di Paris, 17 - 21 Juni 2019, menyetujui penambahan ini bersama dengan perpanjangan delapan cagar biosfer yang ada.

Kerajaan Eswatini bergabung dengan Jaringan MAB tahun ini dengan situs pertamanya, Cagar Biosfer Lubombo. Masuknya Nordhordland menandai komitmen baru Norwegia untuk program biosfer, 22 tahun setelah pencoretan satu-satunya situs mereka, Cagar Biosfer Northeast Salvbard.

“Ada kebutuhan mendesak demi keanekaragaman hayati sebagai warisan lingkungan kita bersama. Setelah mendiagnosis masalah yang disorot oleh laporan Platform Kebijakan-Ilmu Antar Pemerintah tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem (IPBES), vitalitas Jaringan Cagar Biosfer Dunia memberi kita harapan," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, seperti dimuat situs resmi UNESCO.

"Setiap cagar biosfer UNESCO adalah laboratorium langit terbuka untuk pembangunan berkelanjutan, untuk solusi nyata dan langgeng, untuk inovasi dan praktik yang baik. Mereka menyegel aliansi baru antara dunia sains dan pemuda, antara manusia dan lingkungan."

Cagar Biosfer UNESCO berupaya merekonsiliasi aktivitas manusia dengan konservasi keanekaragaman hayati melalui penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Ini mencerminkan tujuan utama UNESCO dalam mendorong praktik-praktik pembangunan berkelanjutan yang inovatif dan memerangi hilangnya keanekaragaman hayati dengan mendampingi masyarakat dan negara anggota dalam  memahami, menghargai, dan menjaga lingkungan hidup.

Didirikan oleh UNESCO pada awal 1970-an, Program Manusia dan Biosfer adalah program ilmiah antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan lingkungan alam mereka. Ini adalah inisiatif perintis  gagasan pembangunan berkelanjutan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora “SAMOTA” (Indonesia), terletak di antara Cagar Biosfer Rinjani-Lombok dan Pulau Komodo, meliputi area seluas 724.631,52 hektar, terdiri dari lima ekosistem utama: pulau-pulau kecil, kawasan pantai bakau, pesisir, dataran rendah dan hutan gunung, serta sabana.

Baca juga: Cagar Biosfer: Teluk Saleh, Pulau Moyo, Taman Nasional Tambora

Cagar Biosfer ini dihuni 146.000 warga dari berbagai kelompok etnis. Daerah intinya memainkan peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan itu sementara zona penyangga dan daerah transisinya memiliki potensi pertanian untuk produksi buah dan sayuran, serta padi, kopi dan kakao, dan peternakan.

Keindahan Pegunungan Tambora memiliki potensi wisata, sementara masyarakat Pulau Sumba menarik wisata budaya.

Cagar Biosfer Togean Tojo Una-Una  meliputi area seluas 2.187.632 hektar di sebuah kepulauan dengan 483 pulau di Sulawesi Tengah, di jantung Segitiga Terumbu Karang, menampilkan keanekaragaman karang tertinggi di dunia, serta hutan bakau dan ekosistem pulau kecil.

Cagar Biosfer Togean, Sulawesi Tengah. (Unesco)

Kepulauan Togean menampung 363 spesies tanaman, termasuk 33 spesies mangrove. Di sini juga ada spesies langka termasuk tarsius (Tarsius spectrum palengensis) dan monyet Togean (Macaca togeanus), serta babirusa Togean, kuskus, duyung, paus dan lumba-lumba.

Ikan terumbu karang berlimpah, dengan 596 spesies menghuni Taman Nasional Kepulauan Togean. Daerah ini juga merupakan tempat pemijahan penting bagi penyu dan ikan. Kawasan ini dihuni 149.214 orang dengan keanekaragaman budaya yang luar biasa.

Berita lain tentang cagar biosfer dan konservasi bisa Anda ikuti di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

7 hari lalu

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye
18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru


Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

7 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

11 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

18 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

27 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

30 hari lalu

Kota Kotor di Montonegro. wikipedia.org
Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

Berbeda dengan definisi kotor di Indonesia, Kota Kotor di Montenegro menjadi salah satu kota terbaik di dunia versi Lonely Planet.


Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

32 hari lalu

Ir H Reguel Sidjabat (kiri) bersama Arsitek F. Silaban (tengah) pada saat pengerjaan Masjid Istiqlal. Dok. Keluarga Sidjabat
Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret. Berikut 8 arsitek ternama nasional dari Friederich Silaban hingga YB Mangunwijaya


Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

50 hari lalu

Pegawai minimarket tengah mengisi rak beras premium dengan beras merah yang baru datang di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Senin 12 Januari 2024, Kekosongan stok beras premium masih terjadi pada ritel di sejumlah daerah. Jika stoknya ada, tetapi hanya sedikit dan pembeliannya dibatasi hanya 2 pcs per orang per hari. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengungkap, kelangkaan stok beras kemasan 5 kilogram di sejumlah retail modern karena dibeli oleh Caleg.


Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

51 hari lalu

Atraksi liong pada arak-arakan perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu 24 Februari 2024. Ratusan Umat Tridharma di Gorontalo menggelar Cap Go Meh yang merupakan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dengan arak-arakan tandu arca dan dewa, kendaraan hias, musik bambu, serta pertunjukan barongsa dan liongi. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan Kabupaten Gorontalo bisa masuk dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO. Target tersebut dapat dikejar melalui penguatan kolaborasi pemda dengan pelaku ekonomi kreatif.