Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampus Dinilai Belum Bebas Radikalisme, Dosen UGM Surati Jokowi

image-gnews
Paham Radikalisme di Kampus (Rio Ari Seno)
Paham Radikalisme di Kampus (Rio Ari Seno)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Akademikus Universitas Gadjah Mada Bagas Pujilaksono Widyakanigara Ph. D menulis surat terbuka pada Presiden Jokowi tentang kampus yang menurut dia sering menjadi sarang gerakan radikalisme.

Baca: BNPT Sebut Universitas Rentan Radikalisme, UI Punya Skema Ini

Dosen Fakultas Teknik ini setuju rektor perguruan tinggi negeri dipilih dan dipecat oleh presiden. Ia juga mengusulkan rektor yang membiarkan dan tidak tegas  adanya gerakan radikalisme diberhentikan.

“Pecat rektor-rektor yang membiarkan kampusnya jadi sarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan kelompok radikal lainnya yang jelas-jelas anti Pancasila dan NKRI yang berbhinneka,” kata Bagas dalam surat terbuka untuk presiden Joko Widodo, Rabu, 19 Juni 2019.

Ia juga mengusulkan dosen yang terlibat paham radikalisme dipecat. Fasilitas dan keuangan kampus hanya untuk kegiatan akademik, bukan untuk kegiatan politisasi agama. Namun ia tidak menyebutkan kampus mana yang terindikasi terpapar radikalisme.

Bagas mengatakan, pihak universitas juga harus menginvestigasi dan mengaudit rumah-rumah ibadah di kampus.  Apakah sudah berfungsi sebagaimana peruntukannya atau justru jadi sarang para radikalis dalam menyebar kebencian.

“Politik ekstrim, bisa kiri atau kanan, hanyalah wujud aksi yang menerpa perguruan tinggi. Kita,  bangsa Indonesia pernah mengalami keduanya,” kata dia.

Ia menilai,  menguatnya politik ekstrim kanan di perguruan tinggi saat ini penyebab utamanya adalah rektor.  Karena rektor cenderung leda-lede (plin plan, setengah hati) dan tidak jelas pijakan politiknya.

“Sehingga radikalisme tumbuh subur di dalam kampus berlindung kebebasan dan demokrasi.  Aneh bukan?  Kelompok anti kebebasan dan demokrasi,  justru saat ini memanfaatkan kebebasan dan demokrasi untuk menghancurkan demokrasi dan kebebasan itu sendiri,” kata dia.

Ia menambahkan, politik radikal di kampus jelas bertentangan dengan ruh perguruan tinggi yaitu nationality and freedom. Gerakan radikalisme di kampus tidak hanya HTI (meski sudah dibubarkan). Ada juga paham wahabi dan  salafi yang ia nilai sebagai paham radikal.

Menurut dia, pembiaran terhadap bibit radikalisme ini juga muncul pada dekan dan ketua jurusan. "Rektor tidak punya nyali karena memang keduanya bukan ditunjuk oleh rektor,” kata Bagas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal keduanya kepanjangan tangan rektor di tingkat fakultas dan departemen.  Hal ini berimplikasi luas,  bukan hanya untuk kasus radikalisme,  namun juga kejahatan akademik lainnya. 
Ia mencontohkan adanya kasus plagiarisme oleh dosen bahkan jadi profesor dengan karya tulis hasil jiplakan.  

“Bagaimana rektor bisa tidak berkutik ada dosen yang menjadi profesor dari karya tulis jiplakan,  bahkan kesannya rektor nutup-nutupi untuk kasus-kasus kejahatan akademik,” kata dia.

Bagas juga menyoroti pemilihan rektor melalui Majelis Wali Amanat (MWA) merupakan suatu kesalahan. Karena MWA, menurut dia, hanya jadi sarang radikalis.

“Bubarkan MWA, rektor sebagai kepanjangan tangan presiden harus steril dari kegenitan MWA dan Senat Akademik.  Belum ada rektor yang kredible dari hasil seleksi di MWA,” kata dia.

Zuli Qodir,  pengamat gerakan radikalisme kampus dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga menyoroti suburnya gerakan radikalisme di kalangan kampus. Bahkan ia menyebut kampus-kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah lama menjadi lahan garap pegiat paham radikalisme.

“Tidak bisa ditutupi kalau kampus menjadi sarang penyebaran paham radikalisme,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengakui institusi pendidikan memiliki peluang terpapar radikalisme. "Kali ini, ada fakta bahwa kampus terpapar  radikalisme. Saya kira sama dengan institusi lain, kampus bukan tempat yang steril sempurna," ujar Ketua Tim Evaluasi Kinerja Akademik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Supriadi Rustad, 4 Juni 2018.

Baca juga: Radikalisme Berbasis Dogma Agama Tumbuh Subur di Perguruan Tinggi

Pernyataan Supriadi itu bukan tanpa sebab. Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di Universitas Riau pada 2 Juni 2018. Polisi pun melakukan penggeledahan. Hasilnya, polisi menemukan dua bom pipa yang siap diledakkan. Ketiganya menyasar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Riau dan DPR untuk diledakkan.

Pernyataan Supriadi memperkuat hasil penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai paparan radikalisme  di lingkungan kampus. BNPT menemukan paparan radikalisme di perguruan tinggi di Indonesia sudah terjadi sejak 30 tahun lalu. "Sekarang semua kampus di Jawa sudah kena,” kata Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Hamli, seperti dimuat dalam majalah Tempo edisi 27 Mei-2 Juli 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

14 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

Fakultas Geografi UGM peringkat 1 di Indonesia versi QS WUR 2024. Berikut profil fakultas ini.


Megawati dan BEM FH dari 4 Kampus Ajukan Amicus Curiae, Apakah Itu Sahabat Pengadilan?

15 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan di Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin, 27 November 2023. Foto: TPN Ganjar-Mahfud
Megawati dan BEM FH dari 4 Kampus Ajukan Amicus Curiae, Apakah Itu Sahabat Pengadilan?

Megawtai dan BEM FH dari 4 kampus ajukan sahabat pengadilan yang dapat menjadi pertimbangan hakim untuk memutuskan perkara. Ini arti amicus curiae.


Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

21 jam lalu

Polisi berjaga di luar Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024

UGM pimpin 25 bidang ilmu di Indonesia dalam pemeringkatan QS WUR 2024


Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat, Biaya, dan Jadwalnya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat, Biaya, dan Jadwalnya

Pendaftaran calon peserta seleksi mandiri UM CBT UGM dibuka mulai 17 April hingga 7 Mei 2024.


10 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Scimago Institutions Rankings 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
10 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Scimago Institutions Rankings 2024

Indikator yang dinilai Scimago adalah kinerja penelitian, keluaran inovasi, dan dampak sosial yang diukur dari visibilitas situs web.


Prodi Teknik UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Teknik UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Pada level dunia di bidang ini, UGM menempati posisi ke-316.


Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

1 hari lalu

Kepala Bagian Sektap AACC Kerja Sama Luar Negeri Immanuel Hutasoit dan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Andi Hakim menerima
Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

MK hari ini menerima berkas Amicus Curiae dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan BEM FH dari empat perguruan tinggi.


BEM FH UGM, Undip, Unpad dan Unair Serahkan Amicus Curiae ke MK soal Sengketa Pilpres

1 hari lalu

Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum atau BEM FH dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, dan Universitas Airlangga menyerahkan amicus curiae atas permohonan perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU Pilpres di Mahkamah Konstitusi pada Selasa, 16 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
BEM FH UGM, Undip, Unpad dan Unair Serahkan Amicus Curiae ke MK soal Sengketa Pilpres

Perwakilan mahasiswa FH dari empat PTN menyerahkan amicus curiae atau sahabat pengadilan ke MK atas perkara sengketa Pilpres.