TEMPO.CO, Jakarta – Bumi kita akan dilewati oleh Asteroid 2006 QV89 pada 9 September mendatang dan bukan tidak mungkin asteroid tersebut akan bertabrakan dengan bumi, sebagaimana dilaporkan laman Mirror, 23 Juni 2019.
Asteroid itu sendiri memiliki ukuran sebesar Arc de Triomphe Paris, yang memiliki diameter dapat mencapai 40 meter atau 130 kaki.
Benda langit itu memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan diameter sebuah meteor yang pernah membuat geger masyarakat Chelyabinsk, Rusia 2013 lalu. Dengan ukuran diameter hanya sebesar 20 meter atau 65 kaki, meteor itu mampu melukai lebih dari 1.500 orang dan merusak 7.200 bangunan. Efek ledakannya sendiri terasa hingga ratusan mil jauhnya.
Akan tetapi, walaupun mempunyai ukuran yang lebih besar dari yang terjadi pada 2013, asteroid ini nyatanya tidak terlalu berpotensi membahayakan karena menurut peneliti, persentasenya untuk bertabrakan dengan bumi hanya satu berbanding 7.000. Ukurannya pun tidak cukup besar untuk menghancurkan peradaban.
Persentase yang sangat kecil itu mengacu pada hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa jarak antara 2006 QV89 dengan pusat bumi pada 9 September tersebut adalah 6.8 juta km, jarak yang sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak bulan yang hanya 384,400 km.
Dilansir dari earthsky, Asteroid 2006 QV89 adalah asteroid yang ditemukan pada 29 Agustus 2006 oleh Catalina Sky Survey, AS. Asteroid tersebut Bersama dengan dua puluh ribu asteroid lainnya yang dikategorikan sebagai Apollo Type Asteroid, yaitu asteroid yang lintasannya menyeberang planet bumi.
Asteroid ini sempat menggegerkan publik lantaran masuk ke dalam daftar objek yang berisiko bertabrakan dengan planet Bumi versi Agensi Luar Angkasa Eropa.
Alasan mengapa Asteroid 2006 QV89 dimasukkan ke dalam daftar objek yang berisiko bertabrakan dengan planet bumi sendiri adalah karena asteroid tersebut tidak memiliki jalur orbit yang jelas.
Jalur orbitnya sendiri menjadi tidak jelas lantaran sejak dulu ditemukan, 2006 QV89 tidak mengalami masa observasi yang lama – hanya sekitar 10 hari sebelum akhirnya menjadi terlalu samar untuk diamati hingga saat ini.
Walaupun masuk ke dalam daftar, faktanya Asteroid 2006 QV89 dikategorikan sebagai daftar yang tidak perlu dijadikan prioritas.
MIRROR|EARTHSKY|RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ