Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Terbaru Penyebab Kematian Raja Louis Saat Perang Salib

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Raja Louis IX dari Prancis (youtube)
Raja Louis IX dari Prancis (youtube)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru terhadap tulang rahang yang diduga milik Louis IX, menyimpulkan Raja Prancis ini meninggal karena radang akut akibat kekurangan vitamin C saat ikut dalam Perang Salib.

Kekurangan vitamin ini menyebabkan ia menderita penyakit kudis ketika meninggal. Analisis forensik baru itu, bertentangan dengan narasi lama yang menyebutkan ia meninggal karena wabah atau disentri.

Temuan baru ini berasal dari tulang rahang tua yang dimakamkan di Katedral Notre Dame, Paris. Tulang itu dikatakan sebagai milik Louis IX,  raja Perancis yang meninggal saat ikut mengepung Tunis selama Perang Salib Kedelapan pada tahun 1270 dan kemudian dikanonisasi sebagai St. Louis.

Mereka menemukan bukti forensik bahwa tulang itu memang berasal dari St. Louis, dan bahwa ia memiliki kasus penyakit kudis yang parah ketika  meninggal. Hasil pemeriksaan mereka tersedia secara online pada 8 Juni 2019 di Journal of Stomatology, Oral and Maxillofacial Surgery.

Tulang rahang yang diyakini milik Raja Louis IX dari Prancis (1214-1270).(Dok: Charlier P, et al/he mandible of Saint-Louis (1270 AD): Retrospective diagnosis and circumstances of death. J Stomatol Oral Maxillofac Surg 2019)

Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Seseorang yang sehat mendapat cukup vitamin C untuk menangkalinya. Tetapi Louis, yang tampaknya hanya makan ikan selama perang,  tidak makan makanan lokal di Tunis yang mengandung nutrisi.

Kudis menyebabkan penyakit gusi, kehilangan gigi, anemia dan kelemahan, di antara gejala lainnya. 

Para peneliti mengutip sebuah laporan oleh Jean de Joinville, penulis sejarah abad pertengahan yang mencatat sejarah Perang Salib, untuk bukti bahwa penyakit kudis biasa terjadi pada pasukan Louis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pasukan kami menderita nekrosis gusi (gusi mati)," tulis Joinville, "dan para tukang cukur harus memotong jaringan nekrotikan agar memungkinkan mereka mengunyah daging dan menelan. Kasihan sekali, tentara sampaai berteriak dan menangis seperti wanita dalam proses persalinan ketika gusi mereka dipotong."

Untuk membuktikan bahwa tulang rahang memang berasal dari Louis IX, para peneliti pertama kali secara visual memeriksanya dan menunjukkan bahwa bentuknya sama dengan rahang seorang pria berusia 56 tahun, usia saat Louis IX meninggal.

Mereka juga membandingkannya dengan patung Louis IX di katedral dan mendapati kecocokan. Akhirnya, tim melakukan penanggalan radiokarbon pada tulang untuk mengukur jumlah karbon dengan delapan neutron yang menempel (variasi radioaktif) dalam tulang.

Karbon radioaktif meluruh dengan laju konstan dan tubuh berhenti menyerap karbon saat mati, sehingga kadar C14 digunakan untuk menentukan usia sampel tulang. Menariknya, karbon di tulang rahang tampaknya berasal dari seorang pria yang meninggal antara tahun 1030 dan 1220.

Itu akan terlalu dini untuk Louis, kata mereka, kecuali bahwa Louis sepanjang hidupnya makan ikan. Lautan memiliki lebih sedikit C14, sehingga makhluk laut diketahui memiliki lebih sedikit karbon radioaktif di tubuhnya daripada makhluk darat. Demikianlah tampaknya, tulis para peneliti, bahwa Louis hanya memakan begitu banyak ikan sehingga tulangnya tampak lebih tua.

Para peneliti menemukan bukti penyakit kudis parah di rahang, tetapi itu tidak berarti penyakit kudis membunuhnya, kata para peneliti. Scurvy dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memungkinkan infeksi lain berakar, kata mereka. Langkah selanjutnya, kata mereka, adalah mempelajari organ tubuh Raja Louis IX, yang direbus dalam anggur dan rempah-rempah untuk melestarikannya, dan disimpan di tempat lain di Eropa, untuk mencari tahu jenis parasit  yang ada.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


40 Narapidana Kena Scabies di Penjara Pemuda Tangerang Dikarantina

23 November 2023

Sebuah mobil Ambulance keluar dari Lapas Pemuda membawa para korban napi yang terluka akibat kerusuhan di Tangerang, Banten, (4/18). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
40 Narapidana Kena Scabies di Penjara Pemuda Tangerang Dikarantina

Pemisahan mereka yang terkena penyakit scabies atau kudis ini sempat mendapatkan protes dari antara para narapidana.


Penyakit Scabies Serang Puluhan Narapidana di Lapas Pemuda Tangerang

23 November 2023

Ilustrasi narapidana. shutterstock.com
Penyakit Scabies Serang Puluhan Narapidana di Lapas Pemuda Tangerang

Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA atau Lapas Pemuda Tangerang terkena penyakit kulit scabies atau kudis.


5 Penyakit Kulit yang Menular

17 Maret 2023

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
5 Penyakit Kulit yang Menular

Ada berbagai jenis penyakit kulit, beberapa di antaranya menular


TOP 3 Dunia: Sopir Taksi di Qatar Usir Jurnalis Israel, Kostum Perang Salib Suporter Inggris

27 November 2022

Seorang suporter membawa bendera Palestina saat menyaksikan laga Piala Dunia 2022 di Qatar. REUTERS
TOP 3 Dunia: Sopir Taksi di Qatar Usir Jurnalis Israel, Kostum Perang Salib Suporter Inggris

Pengemudi taksi di Qatar mengusir jurnalis yang sedang meliput Piala Dunia 2022 dari taksinya ketika mengetahui dia warga negara Israel.


Suporter Inggris Dilarang Pakai Kostum Perang Salib di Piala Dunia 2022

26 November 2022

Penggemar Inggris mengenakan kostum Perang Salib di pub Red Lion menjelang Inggris melawan Amerika Serikat di Doha, Qatar, 25 November 2022. (REUTERS | Lee Smith)
Suporter Inggris Dilarang Pakai Kostum Perang Salib di Piala Dunia 2022

Di Piala Dunia 2022, FIFA melarang suporter Inggris menggunakan kostum tentara Perang Salib. Dinilai bisa melukai umat Muslim.


Sama-sama Menyerang Kulit: Kenali Perbedaan Panu, Kurap dan Kudis

11 Oktober 2022

Kurap. glucoberryasli.com
Sama-sama Menyerang Kulit: Kenali Perbedaan Panu, Kurap dan Kudis

Penyakit panu, kurap dan kudis dapat menyerang siapa saja. Namun biasanya, penyakit ini menyerang kulit di anggota tubuh yang sering berkeringat.


Sama-sama Menyerang Kulit, Ini Perbedaan Kudis dan Kurap

19 Mei 2022

Kurap. halosehat.com
Sama-sama Menyerang Kulit, Ini Perbedaan Kudis dan Kurap

Meski sama-sama penyakit yang menyerang kulit, ternyata kudis dan kurap berbeda. Berikut ini penjelasannya.


Top 3 Dunia: ISIS Komentari Perang Rusia dan Ukraina

11 Maret 2022

Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai tank selama konflik Ukraina-Rusia di pinggiran kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina 5 Maret 2022. Kementerian Pertahanan Rusia merilis bahwa kota Berbyanske berhasil direbut yang merupakan sebuah kota kecil di dekat pantai laut Azov. REUTERS/Alexander Ermochenko
Top 3 Dunia: ISIS Komentari Perang Rusia dan Ukraina

Urutan pertama Top 3 dunia pada 10 Maret 2022 adalah ISIS yang mengomentari perang Rusia dengan Ukraina dengan menyebutnya seperti perang salib


ISIS Sebut Rusia Ukraina adalah Perang Salib, Muslim Dilarang Memihak

10 Maret 2022

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
ISIS Sebut Rusia Ukraina adalah Perang Salib, Muslim Dilarang Memihak

ISIS menyamakan perang Rusia Ukraina dengan perang sesama pasukan salib. Perang itu disebut akan menghancurkan musuh Islam.


Mengenal Scabies, Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Santri

22 Oktober 2021

Sejumlah santri antre memasuki kawasan Pondok Pesantren (ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu, 4 Juli 2020. Tahap kedua kedatangan santri ke ponpes terbesar se-Jawa Timur tersebut sejumlah 10 ribu santri berdatangan usai libur panjang akibat pandemi COVID-19. ANTARA/Prasetia Fauzani
Mengenal Scabies, Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Santri

Saking akrabnya penyakit ini dengan santri hingga beredar mitos belum sah mondok jika belum terkena scabies, kudis, atau gudik