Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakteri Ini Meningkatkan Performa Pelari Maraton

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 dengan latar belakang Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Ajang lari ini diikuti oleh sepuluh ribu peserta dari 28 negara. ANTARA/Anis Efizudin
Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 dengan latar belakang Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Ajang lari ini diikuti oleh sepuluh ribu peserta dari 28 negara. ANTARA/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti baru-baru ini menemukan adanya bakteri di usus manusia yang dapat meningkatkan performa serta kesehatan manusia secara keseluruhan, sebagaimana dilaporkan New York Post, 25 Juni 2019.

Baca: Perubahan Iklim, Bakteri Pemakan Daging Semakin Menyebar

Hal tersebut disampaikan oleh tim peneliti dari Institut Wyss di Harvard pada Journal of Nature Medicine yang dirilis pada Senin lalu.

Tim peneliti yang terdiri dari beragam latar beragam ini mengatakan bahwa bakteri yang dimaksud bernama Veillonella, yang mengubah asam laktat menjadi propionat, sejenis asam lemak yang diyakini memiliki efek menguntungkan pada mamalia seperti meningkatkan metabolisme dan mengatur tekanan darah.

Hasil tersebut didapatkan dengan cara pengujian terhadap tinja yang masing masing berasal dari 10 orang pelari Boston Marathon, dan 10 orang lain yang bukan merupakan pelari. Dari uji tersebut mereka menemukan bahwa terdapat lebih banyak Veillonella pada orang orang yang merupakan pelari, dibanding pada orang orang yang bukan merupakan pelari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari engadget.com, guna memastikan apakah bakteri tersebut berdampak atau tidak, peneliti kemudian memasukkan bakteri tersebut ke dalam 16 tikus percobaan, dan mereka kemudian diletakkan di atas treadmill. Hasilnya, tikus yang diberikan Veillonella dapat berlari 13 persen lebih lama daripada tikus yang tidak diberikan Veillonella.

Dari pengujian tersebut, dapat dikatakan bahwa semakin banyak manusia berlari, atau setidaknya berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, semakin banyak pula Veillonella yang akan dihasilkan.

Aleksandar D. Kostic, selaku salah satu anggota dalam tim ini, dilansir dari nypost.com mengatakan bahwa bakteri Veillonella mungkin dapat dikembangkan ke depannya sebagai suplemen yang dapat dikonsumsi untuk membantu kesehatan dan meningkatkan kinerja tubuh secara keseluruhan. Akan tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum harapan tersebut dapat direalisasikan.

NEW YORK POST | ENGADGET | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

4 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

17 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

21 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

51 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

53 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

57 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

58 hari lalu

Event lari menyusuri pesisir pantai selatan Yogyakarta bertajuk Coast to Coast Night Trail Ultra. Dok.istimewa
Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

Peserta Coast To Coast Night Trail Ultra akan menempuh rute pesisir Pantai Selatan pada malam hari dengan jarak ultra atau lebih dari 42 kilometer.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Potensi Sport Tourism Indonesia Capai Rp18,7 Triliun pada 2024

3 Februari 2024

Peserta melakukan swafoto dengan warga disela-sela Maybank Marathon 2022 di kawasan Gianyar, Bali, Ahad, 28 Agustus 2022. ANTARA/M Agung Rajasa
Potensi Sport Tourism Indonesia Capai Rp18,7 Triliun pada 2024

Sport tourism menjadi program unggulan Kemenparekraf karena setelah Covid, semua orang ingin hidup sehat