TEMPO.CO, Jakarta - Seekor gajah sumatera ditemukan mati di area perkebunan PT Lestari Astri Jaya (LAJ) di Desa Semambu, Jambi, pekan lalu.
Gajah berjenis kelamin betina itu ditemukan dalam kondisi mati oleh pegawai perkebunan. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi Rahmad Saleh mengatakan sudah mengirimkan tim investigasi beserta dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan nekropsi terhadap gajah tersebut.
Baca juga: Gajah Sumatera Makin Tersudut, Saatnya Kita Berbagi Ruang
Di tempat terpisah, Direktur PT Lestari Astri Jaya, Meizani Irmadhiany mengatakan gajah yang mati di area konsesi, bukan karena bahan kimia.
Meizani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 30 Juni 2019, mengatakan hasil observasi dan identifikasi awal tim Ranger Wildlife Conservation Area (WCA) PT LAJ menunjukkan gajah Sumatera tersebut berjenis kelamin betina.
“Kami mendukung upaya investigasi yang menyeluruh dan transparan terhadap kematian gajah di wilayah WCA. Hal itu merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan LAJ dengan pemerintah," kata dia.
Dia mengatakan temuan gajah mati telah dilaporkan Manajer WCA kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi untuk investigasi dan penanganan lebih lanjut. Meizani menyatakan, berdasarkan hasil laboratorium forensik kematian gajah bukan karena faktor kimia.
Meizani mengatakan WCA LAJ merupakan tim untuk upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem. Tim Ranger WCA rutin patroli serta melakukan sosialisasi kepada warga perambah untuk mencegah terjadinya konflik antara manusia dan gajah.
“WCA menjadi solusi penting dalam upaya mengembalikan habitat gajah Sumatera yang saat ini menghadapi tantangan dan ancaman deforestasi dan kegiatan ilegal lainnya," katanya.