Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Evolusi Kehidupan Laut Berubah 170 Juta Tahun Lalu

image-gnews
Pengunjung bermain di tepi pantai yang dicemari rumput laut di Cancun, Meksiko, 24 Juni 2019. REUTERS/Jorge Delgado
Pengunjung bermain di tepi pantai yang dicemari rumput laut di Cancun, Meksiko, 24 Juni 2019. REUTERS/Jorge Delgado
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian baru menemukan bahwa laut saat ini dibentuk oleh pergeseran rezim evolusi global sekitar 170 juta tahun yang lalu. Sampai saat itu, keberhasilan organisme yang hidup di lingkungan laut dikendalikan oleh faktor-faktor non-biologis, termasuk kimia laut dan iklim.

Baca: Penjelajah Temukan Sampah di Dasar Laut Paling Dalam

"Hari ini, area besar dasar samudera ditutupi dengan kapur yang sama, yang terdiri dari organisme mikroskopis yang naik di tengah periode Jurassic berkapur membantu menyeimbangkan keasaman lautan," ujar kandidat PhD, Kilian Eichenseer, penulis utama studi tersebut, seperti dilansir laman Sciencedaily, baru-baru ini.

Namun, sejak pertengahan periode Jurassic dan seterusnya (sekitar 170 juta tahun yang lalu), faktor biologis seperti hubungan predator-mangsa menjadi semakin penting. Dalam jurnal Nature Geoscience, para ilmuwan mengatakan perubahan itu bertepatan dengan proliferasi plankton yang mensekresi kalsium karbonat dan pengendapan selanjutnya di dasar lautan.

Mereka percaya munculnya plankton ini menstabilkan komposisi kimia laut dan menyediakan kondisi bagi salah satu diversifikasi kehidupan laut yang paling menonjol dalam sejarah Bumi.

"Dan, dengan keseimbangan di tempat, organisme kurang bergantung pada gangguan jangka pendek dari kimia laut dari pada yang mungkin terjadi sebelumnya," kata Eichenseer. "Lebih mudah untuk mengeluarkan kulit, terlepas dari mineraloginya, jika kimia lautan stabil."

Penelitian dipimpin oleh para akademisi dari Fakultas Geografi, Ilmu Bumi dan Lingkungan, dan Sekolah Komputer, Elektronika dan Matematika Universitas Plymouth, yang bekerja sama dengan ilmuwan dari Universitas Bergen di Norwegia, dan Universitas Erlangen-Nuremberg di Jerman.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa kepentingan evolusi dari lingkungan non-biologis telah menurun melalui waktu geologis. Sejak kemunculannya lebih dari 540 juta tahun lalu, kehidupan multisel berevolusi di bawah pengaruh lingkungan non-biologis dan biologis, tapi bagaimana keseimbangan antar faktor ini berubah tetap tidak diketahui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uwe Balthasar, Dosen Palaeontologi, pertama kali menerbitkan penelitian yang mengeksplorasi dominasi aragonit dan kalsit di lingkungan laut pada 2015. Menurutnya selama sejarah Bumi, ada beberapa peristiwa besar yang membentuk evolusi kehidupan di planet Bumi, seperti lima kepunahan massal besar atau radiasi hewan kompleks selama Ledakan Kambrium.

"Penelitian kami mengidentifikasi peristiwa yang sebelumnya diabaikan, sekitar 170 juta tahun lalu ketika munculnya plankton yang mensekresi kalsium karbonat pada evolusi lainnya. Akibatnya, kehidupan di lautan telah terdiversifikasi ke tingkat yang jauh melampaui apa yang ada sebelumnya," kata Balthasar.

Dalam studi mereka, penulis menggunakan catatan fosil global yang luas dari organisme laut yang mengeluarkan kalsium karbonat. Yang meliputi lebih dari 400.000 sampel yang berasal dari 10.000 tahun sebelum Masehi hingga sekitar 500 juta tahun lalu.

Menggunakan rekonstruksi suhu dan komposisi air laut di masa lalu, penulis memperkirakan proporsi aragonit dan kalsit yang terbentuk secara anorganik di lautan dalam 85 tahap geologis selama 500 juta tahun. Melalui analisis statistik yang dikembangkan khusus, pola anorganik laut aragonit-kalsit ini kemudian dibandingkan dengan komposisi mineral kerang pada waktu yang sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hingga pertengahan periode Jurassic, sekitar 170 juta tahun lalu, keberhasilan ekologi organisme laut yang mensekresikan cangkang tergabung erat dengan komposisi cangkangnya. Organisme yang mengeluarkan mineral yang disukai lingkungan memiliki keunggulan evolusi.

SCIENCE DAILY | NATURE GEOSCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

22 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

12 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

23 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara


Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

30 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.


KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

34 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.


Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

36 hari lalu

Para pengunjuk rasa memblokir bantuan kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Ashdod di Israel , 1 Februari 2024. REUTERS/Dylan Martinez
Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

Para menlu dari AS hingga Qatar sepakat membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan ke Gaza


PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

42 hari lalu

Paket jatuh ke arah Gaza, setelah dijatuhkan dari pesawat militer berbendera ekor Yordania, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan 7 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

Juru bicara PBB mengatakan penyaluran bantuan ke Gaza melalui laut atau udara merupakan hal baik, namun menekankan perlunya fokus pada jalur darat.


Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

42 hari lalu

Gelombang pasang di pesisir selatan Lumajang, Jawa Timur, Minggu 30 Mei 2021. Gelombang pasang telah terjadi sejak pekan lalu membawa timbunan material pasir di muara sehingga aliran sungai terbendung dan airnya meluap ke daratan di Desa Buluhrejo, Kecamatan Tempursari. FOTO DOK RELAWAN BENCANA TEMPURSARI.
Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

Kiara dam Walhi menilai, pengesahan Perda RTRW Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2023 mengancam keberadaan kawasan laut di Jawa Timur.


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

43 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.


Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

53 hari lalu

Kolaborasi Telkomsel Bersama Ericsson 1-3 : Telkomsel menjalin kolaborasi strategis bersama Ericsson dalam pemanfaatan Radio Access Network (RAN) Energy Efficiency dan mengeksplorasi teknologi 5G Standalone (SA). Kolaborasi yang terjalin tersebut memungkinkan Telkomsel untuk menghadirkan solusi telekomunikasi yang inovatif, andal, dan ramah lingkungan bagi masyarakat dan industri di Indonesia.
Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

Telkomsel berkolaborasi dengan Ericsson melalui kemitraan strategis untuk memanfaatkan fitur Radio Access Network (RAN) Energy Efficiency serta uji coba teknologi 5G Standalone (SA).