TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan teknologi Huawei sedang menunggu persetujuan Departemen Perdagangan Amerika Serikat untuk menggunakan Android kembali setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengurangi pembatasan pada Huawei.
Baca: Smartphone Lipat Huawei Mate X Masuk Pengujian Akhir
Baca Juga:
Namun, laman CNET, Selasa, 2 Juli 2019, melaporkan bahwa Huawei ragu dan belum tahu apakah dapat menggunakan sistem operasi Google itu untuk smartphone masa depannya. Huawei meragukan pernyataan Trump akhir pekan lalu saat KTT G20 di Jepang yang belum ada kelanjutannya.
Seorang eksekutif Huawei mengatakan bahwa perusahaan asal Cina itu akan menunggu arahan dari Departemen Perdagangan mengenai Android, demikian dilaporkan Reuters. Departemen Perdagangan bertugas menerapkan pembatasan administrasi Trump.
Google secara cepat membatasi pembuat telepon itu dari pembaruan ke OS mobile-nya bulan lalu, tapi dihidupkan kembali untuk sementara.
Huawei telah meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional di AS karena hubungannya dengan pemerintah Cina dan kecurigaan bahwa perlengkapannya dapat digunakan untuk memata-matai perusahaan dan negara lain. Namun, Huawei berulang kali membantahnya.
Huawei, dalam sebuah pernyataan yang diemailkan ke CNET, menghormati keputusan Trump terbaru, dan mengatakan tidak ada komentar lebih lanjut saat ini. Pada Ahad, 30 Juni 2019, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow mengatakan bahwa Huawei belum diberikan amnesti umum dan perusahaan AS hanya dapat menjual produk yang tersedia secara luas kepada perusahaan.
Laporan menyebutkan bahwa Huawei harus memiliki rencana cadangan jika Google membatasinya secara permanen. Huawei juga dikabarkan sedang dalam proses menciptakan OS sendiri, dengan nama kode Hongmeng. Huawei juga mengundang pengembang Google Play Store untuk menerbitkan aplikasi di toko digital AppGallery sendiri.
CNET | REUTERS