Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Kekeringan Panjang, BPBD Imbau Inventarisasi Mata Air

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seorang warga mengambil air dari sumur buatan di Desa Parungmulya, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Akibat musim kemarau, sebagian warga di wilayah itu terpaksa mengambil air dari sumur buatan untuk melakukan aktivitas mandi cuci kakus (MCK) karena sumber air di rumah mereka mengalami kekeringan. ANTARA
Seorang warga mengambil air dari sumur buatan di Desa Parungmulya, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Akibat musim kemarau, sebagian warga di wilayah itu terpaksa mengambil air dari sumur buatan untuk melakukan aktivitas mandi cuci kakus (MCK) karena sumber air di rumah mereka mengalami kekeringan. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengimbau untuk dilakukan inventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah rawan terdampak kekeringan untuk antisipasi kekeringan jangka panjang.

Baca: Dampak Kekeringan, Bojonegoro Kirim 1.000 Ton Beras ke Jambi

"Kalau sama-sama dan mau untuk mengupayakan solusi kekeringan jangka panjang saya yakin semua bisa dilakukan, tinggal kita menginventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah terdampak kekeringan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, dengan adanya inventarisasi sumber mata air itu nantinya akan bisa diketahui sumber yang potensial untuk dieksploitasi yang kemudian diupayakan bisa dialirkan ke masyarakat untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari terutama saat kemarau.

"Nah kalau itu (sumber mata air) bisa kita eksploitasi tentu saja perlu persiapan persiapan untuk pembuatan sumur dalam, untuk penampungannya, untuk jaringan sumber mata air yang harus dialirkan ke rumah-rumah," katanya.

Dwi mengatakan, sebab biasanya sumber mata air yang ada biasanya jangkauannya jauh dari pemukiman warga, sehingga perlu pipanisasi dan sebagainya sebagai upaya optimalisasi sumber mata air yang ada di wilayah kekeringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga mengatakan, yang kemudian bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekeringan jangka panjang dengan membangun beberapa tempat untuk menampung atau menabung air hujan dengan kapasitas cukup besar di daerah tertentu.

Dengan demikian, kata dia, manakala musim hujan tempat penampungan tersebut bisa terisi air penuh dan pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan setelah diproses penyaringan dan dialirkan ke rumah-rumah warga.

"Itu solusi-solusi yang memang harus kita lakukan untuk atasi permasalahan rutinitas kejadian kemarau seperti ini, supaya tidak setiap saat kemarau seperti ini kita disibukkan dengan dropping air yang sifatnya jangka pendek untuk atasi kekeringan," katanya.

Apalagi, menurut dia, di wilayah Bantul ada 15 desa yang tersebar di enam kecamatan yang masyarakatnya rawan mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih saat kemarau, yang beberapa desa di antaranya sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

13 jam lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

23 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

4 hari lalu

Gunung Gamalama. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.


Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

6 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. ANTARA/HO-Pos PGA Gunung Ruang
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

Pemerintah Sitaro Sulawesi Utara menetapkan status tanggap darurat menyusul erupsi Gunung Ruang. Lebih dari 800 warga lokal meninggalkan hunian.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

6 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

8 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

10 hari lalu

Personel BPBD Kota Bekasi melakukan monitoring dan pengecekan ke lokasi terdampak banjir di Kota Bekasi, Jumat (12/4) malam. (BPBD Kota Bekasi)
Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Bekasi, pada Jumat, 12 April 2024. Ratusan rumah terdampak, sebagian sedang ditinggal mudik.


Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

12 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. Pada H-4 Lebaran, jalan utama pemudik yang melalui jalur tersebut dari barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya tergenang banjir setinggi sekitar 10-30 cm karena intensitas hujan tinggi pada Jumat kemarin sehingga menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas. ANTARA/Aji Styawan
Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

BPBD Kota Surabaya mengimbau masyarakat, terutama para pemudik, berhati-hati terhadap potensi hujan di Jawa Timur pada hari kedua Idul Fitri.