TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda melihat semut tahun ini? Di Inggris, semut itu mungkin semut kebun hitam, yang dikenal sebagai Lasius niger–semut paling umum di Eropa. Ia adalah salah satu di antara 12.000 hingga 20.000 spesies semut, mereka adalah momok para tukang kebun–tapi juga spesies yang menarik.
Baca: Bekas Preman di Singapura Beralih Jadi Pemelihara Semut
Semut pekerja kecil, hitam, tak bersayap berlarian di trotoar, merangkak pada tanaman Anda, merawat kutu daun, atau mengumpulkan remah-remah lezat dari dapur Anda. Sedangkan semut terbang yang kadang-kadang muncul di malam musim panas yang hangat sebenarnya adalah saudara kandung dari pekerja bersayap ini. Tidak hanya itu, berikut hal-hal lain yang menarik soal semut:
1. Kebanyakan semut yang Anda lihat adalah betina
Semut memiliki sistem kasta. Ada pembagian tanggung jawab di antara mereka. Ratu adalah pendiri koloni, dan perannya adalah bertelur. Semut pekerja semuanya perempuan, dan mereka ini bertanggung jawab atas pekerjaan koloni yang harmonis.
Tugas mereka berkisar dari merawat ratu dan yang muda, mencari makan, mengawasi konflik di koloni, dan membuang kotoran. Semut pekerja kemungkinan besar tidak akan pernah memiliki keturunan sendiri. Sebagian besar telur berkembang sebagai pekerja, tetapi begitu koloni siap, sang ratu menghasilkan generasi reproduktif berikutnya yang akan melanjutkan hidupnya untuk memulai koloni sendiri.
Nasib seekor semut betina akan menjadi pekerja atau menjadi ratu pada dasarnya ditentukan berdasarkan diet, bukan genetika. Larva semut betina mana pun bisa menjadi ratu, yakni mereka yang menerima diet kaya protein. Larva lainnya menerima lebih sedikit protein, yang menyebabkan mereka berkembang sebagai pekerja.
2. Semut jantan hanya agen reproduktif bersayap
Semut jantan memiliki ibu tapi tidak memiliki ayah. Author provided
Tidak seperti manusia, dengan kromosom X dan Y, jenis kelamin semut ditentukan oleh jumlah salinan genom yang dimilikinya.
Semut jantan berkembang dari telur yang tidak dibuahi sehingga tidak menerima genom dari ayah. Ini berarti bahwa semut jantan tidak memiliki ayah dan tidak dapat memiliki anak laki-laki, tapi mereka memiliki kakek dan dapat memiliki cucu lelaki. Semut betina, sebagai perbandingan, berkembang dari telur yang dibuahi dan memiliki dua salinan genom–satu dari ayah mereka dan satu dari ibu mereka.
Semut jantan berfungsi layaknya sperma yang bersayap. Hanya memiliki satu salinan genom berarti setiap sperma mereka secara genetik identik dengan diri mereka sendiri. Dan pekerjaan mereka selesai dengan cepat; mereka mati setelah kawin, meskipun sperma mereka hidup terus, mungkin selama bertahun-tahun–pada dasarnya tugas mereka hanyalah untuk reproduksi.
3. Setelah ratu tidak makan selama berminggu-minggu