Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Nyamuk Tidak Menggigit, Studi: Berikan Gula

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia bukanlah satu-satunya yang suka makanan manis, karena nyamuk juga sulit untuk menolak godaan makanan legit. Dan menurut penelitian terbaru, gula mungkin bisa menjauhkan gigitan serangga dari tubuh kita.

Baca: Sering Digigit Nyamuk karena Berdarah Manis, Mitos atau Fakta?

Kita sudah lama memahami bahwa gula merupakan sumber energi yang penting bagi nyamuk. Bahkan, sebenarnya gula lebih baik untuk nyamuk daripada darah dalam memberi kekuatan untuk terbang dan proses bertahan hidup. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah karena darah memberi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menetaskan telurnya.

Tentu saja, kebutuhan nyamuk akan darah ini menyebabkan penyakit mematikan yang menjadi beban banyak negara. Hal ini seringkali terjadi di negara-negara yang tidak memiliki perlengkapan memadai untuk mengatasinya. Di tengah ratusan penelitian di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengurangi ancaman nyamuk, satu yang paling menjanjikan adalah penelitian bagaimana nafsu nyamuk atas darah dan gula saling berhubungan.

Penelitian terkini yang diterbitkan oleh Plos Biology menyelidiki tentang hal tersebut. Penelitian ini fokus pada nyamuk Harimau Asia (Aedes albopictus), spesies invasif yang ada di setiap benua, berhubungan erat dengan manusia, dan jumlahnya sangat sulit untuk ditekan, membuatnya menjadi pembawa penyakit seperti demam berdarah, demam kuning, dan virus Zika.

Tim peneliti menemukan bahwa memberi makan nyamuk kecil larutan gula menyebabkan respons fisiologis yang serupa dengan menghisap darah. Temuan paling pentingnya si nyamuk menunda pencarian mereka akan darah segar manusia setelah meminum larutan gula.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa memakan gula menyebabkan peningkatan level protein yang disebut vitellogenin pada nyamuk. Vitellogenin adalah komponen penting dalam produksi kuning telur yang menyediakan nutrisi bagi keturunan nyamuk yang belum menetas. Biasanya, vitellogenin diproduksi ketika reseptor mendeteksi adanya nutrisi spesifik yang didapatkan nyamuk dari darah yang dihisap.

Dengan menggunakan eksperimen gen, para peneliti dapat mengidentifikasi gen spesifik yang terkait dengan vitellogenin, yang ketika dihancurkan, mengembalikan ketertarikan nyamuk terhadap manusia. Hal ini menarik, sebab temuan tersebut menyoroti potensi gen ini sebagai cara mengurangi perilaku nyamuk untuk mencari inang, dan setelahnya, mengurangi penularan penyakit mematikan yang menjangkiti jutaan manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pekerjaan yang masih harus diselesaikan

Penelitian ini merupakan terobosan signifikan dalam memahami mekanisme fisiologis yang mempengaruhi perilaku makan nyamuk. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Seperti yang disadari oleh penulis sendiri, hanya memberi makan gula pada nyamuk tidak bisa digunakan sebagai metode kontrol di dunia nyata.

Ada banyak alasan untuk ini, tetapi yang terpenting adalah bahwa efek gula pada perilaku nyamuk dapat sangat bervariasi, bahkan dalam satu spesies saja. Sebagai contoh, jika ketertarikan nyamuk muda pada manusia berkurang, namun ketika betina yang lebih tua diberi gula, mereka tetap sangat tertarik pada manusia, dan menunjukkan peningkatan cadangan nutrisi. Ini bukanlah hasil yang diinginkan. Kondisi fisik, seberapa baik nyamuk diberi makan sebagai larva, status kawin, dan apakah sebelumnya telah bertelur juga dapat mempengaruhi efek gula pada perilaku makan.

Keadaan menjadi lebih kompleks ditemukan pada spesies nyamuk lain. Sebagai contoh, tingkat vitellogenin yang tinggi melemahkan sistem kekebalan nyamuk malaria Afrika (Anopheles gambiae), sehingga membuatnya lebih mungkin untuk tertular dan menularkan malaria. Karena itu meningkatkan vitellogenin jelas tidak selalu baik.

Memberi gula untuk nyamuk mungkin membuat Anda terhindar dari gigitan nyamuk muda, tetapi hal itu akan membuat nyamuk yang lebih tua semakin kuat, dan bisa melemahkan pertahanan spesies nyamuk lain. Namun, kita mungkin dapat memodifikasi secara genetik atau memberikan nyamuk Harimau hormon yang meningkatkan kadar vitellogenin tanpa gula. Mengingat bahwa dalam kebanyakan kasus, nyamuk mengambil patogen penyakit dalam isapan darah mereka yang pertama, metode kontrol tersebut secara substansial dapat menunda nyamuk untuk makan darah dan mempersingkat daya tular mereka.

Tentu saja, pada tahap awal ini sulit untuk memperkirakan seberapa efektif metode kontrol yang dapat mengubah vitellogenin. Yang terpenting, masih banyak cara yang bisa dilakukan sebelum pertanyaan tentang nyamuk ini terjawab, jadi, tetaplah ikuti saran terbaik kala bepergian.

THE CONVERSATION

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

3 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

7 hari lalu

Pekerja mengemas gula pasir berukuran 1 kilogram di pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Harga gula naik ke level tertinggi dalam sejarah. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga gula saat ini telah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg). TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

14 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

16 hari lalu

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS
6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

20 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.