Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Teknologi: Cara Mengetahui Phishing Menyerang Medsos Anda

image-gnews
.
.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tips teknologi kali ini Tempo mengulas tentang bagaimana cara mengetahui phishing menyerang media sosial (medsos) Anda.

Phishing merupakan cara lama dari serangan siber, yaitu ketika seseorang berpura-pura menjadi orang lain dan mengelabui hingga korban menyerahkan informasi data pribadi.

Baca: Awas Ada Phishing Menyaru Akun WhatsApp Direktur Utama Tempo

Serangan tersebut masih menjadi ancaman nyata seiring dengan teknik yang digunakan semakin canggih. Menurut Facebook dalam keterangannya, Senin, 8 Juli 2018, phishing bisa terjadi dengan modus penipuan dan berita bohong yang berkembang semakin nyata dan meyakinkan.

Ada banyak bentuk phishing, termasuk pesan teks, email, profil media sosial, post, dan pesan atau situs web palsu. Biasanya, penipu akan mengirimkan pesan yang seolah-olah berasal dari perusahaan ternama, atau berpura-pura menjadi seseorang yang dikenal agar memberikannya kata sandi atau nomor kartu kredit.

Ketika mereka menerima informasi tersebut, mereka akan mengambil keuntungan dari akses ke data pribadi pengguna. Taktik phishing yang paling umum digunakan biasanya menargetkan sisi emosional orang dengan tujuan untuk mengelabui, misalnya:

1. Harga rendah dalam waktu yang terbatas

Anda menerima pesan yang menawarkan diskon menarik. Informasi itu mungkin mengandung tautan ke peritel online palsu dan membuat Anda melakukan pembelian.

Namun, ketika Anda mengkliknya, Anda diarahkan ke situs web palsu atau dibuat mengunduh malware yang mencuri informasi. Pesan phishing ini sering kali meminta Anda untuk melakukan tindakan segera atau memberikan data pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.

2. Saya sangat membutuhkan pertolongan

Seseorang mengaku sebagai salah satu kerabat atau teman Anda mengirimkan pesan bahwa ia sedang dalam masalah dan membutuhkan dana. Ketika Anda membalas pesan tersebut, penipu akan memanfaatkan kebaikan Anda dan memancing untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berhati-hatilah terhadap sapaan dan situs web atau alamat email yang panjang dan rumit, karena itu bisa membahayakan data pribadi Anda.

3. Anda sangat menawan

Seseorang mengirimkan Anda pesan romantis dengan harapan untuk mendapatkan kepercayaan Anda. Namun, waspadalah, akhir dari taktik ini adalah untuk membuat Anda mengirimi mereka uang.

4. Selamat, Anda menang

Pesan seperti ini mengklaim bahwa Anda telah memenangkan lotre, tapi selalu ada pancingan di dalamnya. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, Anda harus membayar biaya keanggotaan atau membagikan data pribadi.

Seperti pesan-pesan phishing lainnya, pesan ini biasanya mengandung kesalahan kata dan tata bahasa. Jika Anda perhatikan lebih jauh, pesan ini juga memiliki tautan palsu, seperti tautan web yang mengandung nama perusahaan atau brand, tapi terdapat kesalahan dalam pengejaan.

5. Akun Anda telah diretas, tapi kami bisa membantu Anda.

Taktik ini mengklaim bahwa salah satu akun online Anda telah disusupi atau dihapus, tapi kabar baiknya, pengirim pesan dapat membantu Anda, dengan syarat Anda harus memberikan data pribadi.

Simak artikel lainnya tentang phishing di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


TikTok Dipanggil Pekan Depan, Wamendag: Kita Pastikan Tidak Boleh Jualan di Medsos

56 hari lalu

Tiktok Tokopedia. TEMPO
TikTok Dipanggil Pekan Depan, Wamendag: Kita Pastikan Tidak Boleh Jualan di Medsos

TikTok akan dipanggil pekan depan untuk memastikan penerapan dan kepatuhan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 soal larangan berjualan di medsos.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


21 Remaja di Tangerang Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Kapolres Minta Orang Tua Awasi HP Anak

2 Februari 2024

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
21 Remaja di Tangerang Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Kapolres Minta Orang Tua Awasi HP Anak

Dari para remaja itu, polisi menyita celurit, petasan, dan parang yang akan digunakan untuk tawuran.


Penyebar Video Divonis 3 Tahun Penjara, Rebecca Klopper Makin Nyaman di Medsos

28 Januari 2024

Rebecca Klopper. Foto: Instagram/@rklopperr
Penyebar Video Divonis 3 Tahun Penjara, Rebecca Klopper Makin Nyaman di Medsos

Rebecca Klopper kembali tampil percaya diri dan makin nyaman membagikan kegiatannya di media sosial usai penyebar videonya divonis 3 tahun penjara.


Dosen Monash University Indonesia: Sebagai Pengguna Medsos Terbesar di Asia Tenggara, Waspada Propaganda Partisipatif

22 Januari 2024

Penulis buku, DR Ika Idris memaparkan sejumlah aspek pada buku yang ditulisnya didampingi panelis Putu Widjanarko Ph.D di Jakarta, Jumat 19 Januari 2024. Foto: Istimewa
Dosen Monash University Indonesia: Sebagai Pengguna Medsos Terbesar di Asia Tenggara, Waspada Propaganda Partisipatif

Dosen senior Monash University Indonesia, Ika Idris, mengatakan Indonesia tercatat sebagai pengguna medsos terbesar di Asia Tenggara harus waspada.


Ramai-ramai Bela Palti Hutabarat, Pegiat Medsos yang Ditangkap Polisi

20 Januari 2024

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Ramai-ramai Bela Palti Hutabarat, Pegiat Medsos yang Ditangkap Polisi

Penangkapan pegiat medsos, Palti Hutabarat, oleh polisi dipertanyakan sejumlah pihak. Ini kata mereka.


Dugaan Pelanggaran Kampanye Ganjar Pranowo, Bawaslu Solo Sebut Pelapor Belum Lengkapi Syarat Materiil

16 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bermain tenis meja bersama istri, Siti Atikoh (kanan) saat suasana CFD di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Desember 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Dugaan Pelanggaran Kampanye Ganjar Pranowo, Bawaslu Solo Sebut Pelapor Belum Lengkapi Syarat Materiil

Menindaklanjuti itu, Poppy mengatakan Bawaslu Kota Solo segera menggelar rapat pleno untuk menentukan laporan bisa diregister atau tidak.


Satgas Pemilu Netralitas ASN akan Awasi Medsos 4 Ribu Pegawai Kemenkumham DKI

10 Januari 2024

Dirjen Hak Asasi Manusia (HAM) Kemenkumham Dhahana Putra didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun saat menyematkan ban lengan kepada ketua tim Satgas Netralitas ASN dan PPNPN di Kantor Kemenkumham DKI Jakarta, Jakarta Timur, Rabu, 10 Januari 2024. ANTARA/Syaiful Hakim
Satgas Pemilu Netralitas ASN akan Awasi Medsos 4 Ribu Pegawai Kemenkumham DKI

Akun medsos milik lebih dari 4 ribu pegawai, termasuk ASN, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta akan diawasi.