TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Otoritas Jasa atau OJK, Keuangan Wimboh Santosa dinobatkan sebagai guru besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Rencananya, upacara pengukuhan guru besar tersebut digelar pada Agustus 2019.
"Wimboh sudah cukup lama menjadi dosen tidak tetap di kampus kami," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho, Rabu 17 Juli 2019. Selama ini kampus tersebut banyak menghadirkan praktisi, alumni serta profesional untuk ikut mengajar.
Wimboh Santosa merupakan profesional sekaligus alumni yang ikut mengajar di kampus tersebut. Dia mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya dalam bidang ilmu manajemen risiko.
Meski merupakan dosen tidak tetap, Jamal menyebut proses pengangkatan Wimboh sebagai guru besar telah melalui tahapan-tahapan yang cukup sulit. "Yang bersangkutan harus membuat sebuah karya yang dianggap mengembangkan ilmu pengetahuan yang disebut tacit," katanya.
Karya tacit tersebut lantas dinilai oleh tim yang dibentuk di UNS dalam sebuah uji kelayakan. "Karya tersebut beberapa kali harus menjalani revisi," kata Jamal.
Setelah dianggap layak, barulah UNS menyampaikan usulan ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk menetapkan Wimboh sebagai guru besar.
Menurut Jamal, kementerian juga membentuk tim untuk menilai kelayakan karya tacit yang diajukan. "Setelah sempat ada revisi, kami kembali mengajukan pada Mei lalu," katanya. Lantas, usulan tersebut mendapat persetujuan dari kementerian pada Juli ini.
"Wimboh merupakan dosen tidak tetap pertama yang berhasil menjadi guru besar di UNS," kata Jamal. Dia berharap jabatan profesor baru tersebut mampu meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi negeri itu.
Wimboh merupakan ekonom yang lama berkarir di Bank Indonesia. Alumni Fakultas Ekonomi UNS tersebut juga pernah menduduki jabatan sebagai Eksekutif Direktur Grup Asia Tenggara di International Monetary Fund (IMF) hingga Komisaris Utama Bank Mandiri. Sejak 2017, dia menjabat sebagai Ketua OJK