TEMPO.CO, Jakarta - Pakar tsunami BPPT, Widjo Kongko, mengaku terkejut pernyataannya tentang adanya potensi gempa megathrust yang bisa menyebabkan tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa, menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Baca juga: BMKG Klarifikasi Soal Potensi Gempa Besar Selatan Jawa
"Itu di luar dugaan saya," kata Widjo Kongko ketika dihubungi Tempo, Minggu, 21 Juli 2019.
Menurut dia, apa yang dikatakannya berdasarkan hasil penelitian lama. "Peta bencana itu sudah 2 tahun, dan sudah disosialisasikan," katanya.
Ia menduga timbul kegaduhan karena ada beberapa media yang menuliskan dengan kata "prediksi" atau "prakiraan". "Padahal yang saya kayakan adalah soal potensi, karena gempa tidak pernah bisa diprediksikan kapan terjadi," katanya.
Dalam sebuah jumpa pers yang diadakan BPBD DIY, 17 Juli 2019. Widjo Kongko mengungkapkan potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa. “Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” katanya seperti dikutip Antara.
Menurut Widjo Kongko sudah saatnya masyarakat diberikan literasi tentang potensi gempa ini sebagai bagian dari mitigasi bencana. "Ini tanggung jawab kita bersama," katanya.
BNPB saat ini sedang kampanye tentang mitigasi bencana dengan mengirimkan Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019 ke 584 desa di daerah pesisir selatan mulai dari Banyuwangi sampai Pandeglang.
Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Terkait dengan munculnya isu soal gempa dan tsunami ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono membuat klarifikasi terkait potensi gempa di Selatan Jawa.
“Kita harus jujur mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah kita memang rawan gempa dan tsunami,” katanya dalam pernyataan tertulis, Sabtu, 20 Juli 2019.
Khususnya wilayah selatan Jawa, ada zona subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. “Kondisi itu menjadi generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami,” ujar Daryono.