TEMPO.CO, Depok - Tujuh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2014 menciptakan Sunny Side Box, sebuah kotak bekal yang dapat menghangatkan makanan dengan memanfaatkan tenaga surya.
Juru bicara UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan proses penghangatan terjadi karena terdapat peltier pemanas dengan menggunakan sumber energi alternatif berupa panel surya.
"Ide Sunny Side Box datang dari banyaknya keluhan akan perubahan cita rasa, aroma dan kualitas makanan yang dijadikan bekal saat pergi beraktivitas," ujar Rifelly, Selasa, 23 Juli 2019.
Untuk itu, para mahasiswa yang terdiri atas Arin Wulandari, Bagus Anugrah Ramadhan, Deby Rahma Tsabita, Girindra Chaska Wardana Nimpuno, Hajid Naufal Atthousi, Hanny Banowati Arimbi dan Indira Prianda menciptakan sebuah kotak bekal terobosan baru ini.
Bagus Anugrah menuturkan beberapa riset menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang sudah dingin dapat menimbulkan gejala keracunan makanan. Oleh karena itu timnya menciptakan Sunny Side Box dengan harapan dapat menjadi solusi atas keresahan masyarakat.
"Seperti yang kita tahu, membawa bekal telah menjadi salah satu budaya masyarakat di Indonesia, tidak hanya anak TK melainkan juga pelajar, mahasiswa hingga karyawan,” kata Bagus.
Mereka juga menggagas riset lanjutan guna mengembangkan Sunny Side Box, baik itu dari sisi material, thermodinamika, nutrisi, dan rekayasa lanjutan pada pengoperasian alat. Dengan mempelajari aspek-aspek tersebut, teknologi yang diaplikasikan akan lebih optimal.
Sunny Side Box menggunakan baterai yang memiliki dua alternatif cara dalam memanen energi listrik, yaitu menggunakan pengisi baterai berkabel dan juga panel surya yang dapat menghangatkan makanan hingga 6 jam selama dinyalakan.
"Energi listrik yang tersimpan akan diolah oleh Peltier sebagai pemanas yang bersentuhan langsung dengan wadah logam untuk menghangatkan makanan," ungkap dia.
Berkat inovasi Sunny Side Box, para mahasiswa FTUI itu berhasil meraih penghargaan Medal Perak pada kategori Lingkungan Hidup di ajang International Science and Invention Fair 2019 yang berlangsung pada 21-25 Juni 2019 di Denpasar, Bali.
IRSYAN HASYIM
