Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

E-Voting untuk Pilkades Dianggap Mahal, Ini Penjelasan BPPT

image-gnews
Petugas menunjukan hasil penghitungan pada Pilkades berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Dengan adanya sistem e-voting tersebut diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas, mempercepat waktu hasil penghitungan serta akuntabel. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas menunjukan hasil penghitungan pada Pilkades berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Dengan adanya sistem e-voting tersebut diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas, mempercepat waktu hasil penghitungan serta akuntabel. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menolak pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang dilakukan dengan e-voting atau pemungutan suara secara elektronik, karena dianggap lebih mahal dibandingkan pilkades manual.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menanggapinya dengan menyatakan bahwa perubahan Pilkades dari manual ke elektronik tidak bisa dibandingkan dari sisi harga saja.

"Sistem elektronik membutuhkan investasi awal yang cukup besar, sementara pilkades manual adalah pembiayaan sekali dan habis, tidak meninggalkan aset," kata Kepala Program e-Pemilu BPPT Andrari Grahitandaru kepada Tempo melalui pesan pendek, Jumat, 26 Juli 2019.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata di Batang, Kamis, 25 Juli 2019, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan studi banding ke Pemkab Pemalang yang menggunakan sistem e-voting pilkades.

"Ternyata sistem itu justru menambah biaya yang cukup tinggi dan dinilai kurang manfaatnya. Sebanyak 206 desa akan melaksanakan pilkades dengan sistem manual pada 13 September 2019. Kita telah menyiapkan anggaran Rp9,2 miliar," ujar Agung kepada ANTARA. Tidak dijelaskan berapa anggarannya jika menggunakan e-voting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andrari menjelaskan bahwa teknologi e-voting yang digagas BPPT menggunakan open system, di mana perangkat yang sudah diinvestasikan dapat digunakan untuk kebutuhan perkantoran dan administrasi lainnya. Selain itu, pelaksanaan pilkades elektronik juga dapat memanfaatkan perangkat-perangkat yang sudah ada.

Menurut Andrari, perlu perubahan bisnis dalam  sistem penyelenggaraan pilkades elektronik, antara lain dengan bersinergi dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD).

"Terutama dinas PMD, Kominfo, Dukcapil, Kesbangpol dan OPD lainnya, sehingga terjadi perubahan proses pembaharuan dari sistem pilkades manual ke elektronik yang terjaga keberlanjutannya," tutur Andrari. "Karena pilkades adalah suatu kegiatan yang rutin dilakukan dari waktu ke waktu."

Berita lain terkait e-voting bisa Anda ikuti di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

28 hari lalu

Warga mengamati foto calon kepala desa pada layar komputer saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Boyolali menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi melalui sistem pemungutan suara secara elektronik atau e-voting. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

BRIN menyatakan telah menciptakan Aplikasi Pemilu Elektronik (E-Voting), mengembangkan komunitasnya, dan mengkomunikasikannya dengan KPU sejak 2015.


Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

28 hari lalu

Petugas memperlihatkan kartu untuk mengoperasikan alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

Aplikasi pemilihan suara buatan BRIN, E-voting, dipakai selama lebih dari sedekade terakhir untuk mengikis potensi kecurangan pilkades.


Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

3 Agustus 2023

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari


Kabupaten Tangerang Gelar Pilkades Serentak di 16 Desa pada 24 September 2023

2 Juni 2023

Ilustrasi pilkades serentak. ANTARA
Kabupaten Tangerang Gelar Pilkades Serentak di 16 Desa pada 24 September 2023

Pelaksanaan Pilkades Serentak 2023 di 16 desa Kabupaten Tangerang menjadi tolok ukur keamanan Pemilu 2024.


Jelang Pilkades Serentak, Mas Dhito Ingatkan Ini pada Calon Kades

2 Desember 2022

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat pelaksanaan deklarasi damai di Gedung Bagawanta Bhari, Kamis (1/12/2022).
Jelang Pilkades Serentak, Mas Dhito Ingatkan Ini pada Calon Kades

Pilkades serentak berlangsung 7 Desember. Deklarasi damai didengungkan pada 1 Desember.


Jelang Pilkades, Bupati Kediri Minta tidak Halalkan Segala Cara untuk Menang

1 Desember 2022

Jelang Pilkades, Bupati Kediri Minta tidak Halalkan Segala Cara untuk Menang

Masa tenang dinilai waktu dimana tensi tinggi


Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

18 November 2022

Sidang Tanwir Muktamar Muhammadiyah menetapkan 39 nama menjadi calon anggota PP Muhammadiyah, Jumat, 18 November 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

Ketua Panlih Muktamar Muhammadiyah, memastikan pelaksanaan pemilihan calon anggota Pengurus Pusat lewat E-Voting penuhi azas Luberjul


Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

28 Agustus 2022

Ilustrasi e-Voting (trulioo.com)
Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

Berbagai negara sudah menerapkan sistem e-Voting ketika melakukan pemilu. Berikut 5 negara yang sudah menggunakannya, termasuk Filipina.


Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

28 Agustus 2022

Petugas memperlihatkan kartu untuk mengoperasikan alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

E-Voting merupakan metode untuk menghitung dan memproses suara yang masuk secara digital. Begini plus minus jika diterapkan di indonesia.


3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

28 Agustus 2022

Ilustrasi e-Voting (trulioo.com)
3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

Apakah itu e-Voting? Berikut jenis voting dalam pemilu secara online, mana paling cocok jika diberlakukan di Indonesia?