Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menteri Nasir Cegah Radikalisme di Perguruan Tinggi

image-gnews
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir saat mengunjungi Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2019. Tempo/Egi Adyatama
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir saat mengunjungi Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2019. Tempo/Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta kepada rektor perguruan tinggi dan direktur politeknik di Indonesia untuk mendata dosen, pegawai maupun mahasiswanya, untuk mencegah adanya paham radikalisme.

"Ini sudah kami lakukan pada 2018 ya, saya minta ini saya perketat lagi, rektor dan direktur perguruan tinggi di seluruh Indonesia tolong semua mendata nomor telepon dan media sosial baik dosen, pegawai maupun mahasiswanya. Kalau mereka terpapar radikalisme, katakan tergabung HTI contohnya, maka akan kita cek apakah benar melalui profiling," ujar Nasir, di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Kampus menjadi salah satu tempat berkembangnya radikalisme. Dalam riset SETARA Institute, beberapa di antaranya muncul saat mahasiswa baru pertama kali masuk kampus. Lembaga dakwah khusus umumnya menjadi sarana awal pengenalan paham ini.

Kalau data sudah ada, kata Nasir, profilingnya akan lebih cepat. Dan kalau memang itu terbukti, maka harus memberikan edukasi dan kembali ke NKRI. "Kalau mereka tidak mau berarti pilihannya keluar atau yang lainnya. Kalau mau bergabung, kembali ke NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, kalau tidak mau ya harus resign, ini penting sekali," kata Nasir.

Dikutip dari majalah Tempo edisi 28 Mei-3 Juni 2018 yang berjudul "Paham Radikal di Kampus Kita", Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mensinyalir semua perguruan tinggi di Jawa dan Sulawesi terpapar paham radikalisme berbasis agama walaupun kadar paparan radikalisme masing-masing kampus berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Nasir, kalau hanya mengkaji ilmu pengetahuan silahkan, mengkaji loh ya, di kampus silakan, yang tidak boleh adalah memilih paham radikal sebagai ideologi. Mengkajinya pun, Nasir menambahkan, harus dalam bentuk akademik dan batasannya adalah mengkomparasikan.

"Negara telah menetapkan batasannya adalah mengkomparasikan, katakan kalau orang berbicara tentang Pancasila, tentang ideologi suatu negara, bagaimana negara lain yag punya pengalaman ideologinya pakai katakan Marxis, kapitalis, atau khilafah, mengapa mereka melakukan itu, sejarahnya bagaimana mereka terjadi," tutur Nasir.

Temuan BNPT ini sejalan dengan survei Badan Intelijen Negara yang dirilis April lalu. Dari 20 perguruan tinggi yang disurvei di 15 provinsi selama 2017, sebanyak 39 persen mahasiswa antidemokrasi dan tak setuju Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Hukum: Daftar 41 Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Lewat Ferienjob di Jerman, Profil Harvey Moeis

13 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Top 3 Hukum: Daftar 41 Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Lewat Ferienjob di Jerman, Profil Harvey Moeis

Kemendikbudristek menyatakan ferienjob tidak memenuhi syarat yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

17 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

1 hari lalu

Halaman pengunduhan Habibul Qur'an (HaQu), aplikasi belajar membaca Al Quran, di Google Play Store.
Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.


Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

7 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Air
Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

Maskapai penerbangan Lion Air Group menggandeng 16 perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat ekosistem penerbangan.


Kemendikbudristek Akui Beberapa Universitas Asing Tertarik Bangun Kampus di IKN, tapi Belum Ada yang Ajukan Izin

18 hari lalu

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id
Kemendikbudristek Akui Beberapa Universitas Asing Tertarik Bangun Kampus di IKN, tapi Belum Ada yang Ajukan Izin

Kemendikbudristek mengakui beberapa kampus asing menyatakan ketertarikannya untuk bangun kampus fisik di IKN, tapi belum ada yang ajukan izin.


Kemenag Upayakan Pindahkan Mahasiswa Bila Prodi Kampus Ilegal Ditutup

19 hari lalu

Ilustrasi santri. ANTARA
Kemenag Upayakan Pindahkan Mahasiswa Bila Prodi Kampus Ilegal Ditutup

Kemenag berupaya agar mahasiswa tak menjadi korban.


Telkom University Bandung Kembangkan 29 Pusat Unggulan Riset, Terbitkan Seribu Judul Studi Per Tahun

22 hari lalu

Kampus Telkom University di Jalan Ketintang No.156, Gayungan, Surabaya. (Dok. Tel-U Surabaya)
Telkom University Bandung Kembangkan 29 Pusat Unggulan Riset, Terbitkan Seribu Judul Studi Per Tahun

Telkom University Bandung mengembangkan total 29 pusat unggulan riset hingga akhir 2024.


BINUS University Hadir dengan Antusiasme di IIETE 2024

31 hari lalu

BINUS University Hadir dengan Antusiasme di IIETE 2024

BINUS University kembali mengukuhkan kehadirannya dalam industri pendidikan tinggi Indonesia dengan berpartisipasi dalam Indonesia International Education and Training Expo & Conference 2024 (IIETE).


Genosida Gaza, Empat Universitas Norwegia Putus Hubungan dengan Universitas Israel

32 hari lalu

Warga Palestina melaksanakan salat Jumat di reruntuhan masjid yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 23 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Genosida Gaza, Empat Universitas Norwegia Putus Hubungan dengan Universitas Israel

Empat universitas di Norwegia memutuskan hubungan dengan perguruan tinggi Israel yang mereka anggap terlibat dalam serangan mematikan di Gaza


Universitas Pertahanan: Profil, Daftar Fakultas, dan Program Studi

36 hari lalu

Universitas Pertahanan. Dok. Universitas Pertahanan
Universitas Pertahanan: Profil, Daftar Fakultas, dan Program Studi

Universitas Pertahanan adalah lembaga pendidikan yang berfokus pada bidang pertahanan negara dan bela negara. Ini daftar fakultas dan jurusannya.