Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Peringatkan Ospek Kampus Tak Boleh Ada Kekerasan

image-gnews
Mahasiswa baru mengikuti masa orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 29 Agustus 2013. Ospek merupakan sebuah tradisi turun-terumun sebagai ajang pengenalan kampus dan antarmahasiswa. [TEMPO/STR/Marifka Wahyu Hidayat; MW2013082912]
Mahasiswa baru mengikuti masa orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 29 Agustus 2013. Ospek merupakan sebuah tradisi turun-terumun sebagai ajang pengenalan kampus dan antarmahasiswa. [TEMPO/STR/Marifka Wahyu Hidayat; MW2013082912]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta agar dalam pelaksanaan ospek mahasiswa baru tidak ada tindakan kekerasan. "Ospek tidak boleh ada radikal atau kekerasan dalam kampus," ujarnya di Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2019.

Penerimaan mahasiswa baru sudah selesai dan perguruan tinggi di Indonesia sudah mendapatkan mahasiswa baru dengan beberapa proses seleksi. Setelah mahasiswa yang diterima selesai melakukan daftar ulang, artinya siap untuk mengikuti ospek atau pengenalan kampusnya masing-masing.

Ia menjelaskan ospek harus menjadi kegiatan yang mengenalkan mahasiswa baru tentang kampus dan fasilitas kampus. "Maka yang perlu kita lakukan apa? Mengenalkan tentang apa saja yang ada dalam kampus, fasilitas apa saja yang tersedia, bagaimana proses pembelajaran di dalam perguruan tinggi. Itu yang penting," kata Nasir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaksanaan ospek seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa baru. Sebab, kegiatan tersebut biasanya mahasiswa baru diminta untuk membawa barang dan melaksanakan tugas tertentu. Bahkan, beberapa kali sempat terjadi kekerasan di ajang tahunan tersebut.

Nasir memperingatkan bahwa jika ada kekerasan di dalam kegiatan ospek, maka rektor perguruan tinggi dan direktur politeknik harus bertanggung jawab. "Yang namanya kekerasan dalam kampus harus kita hindari, lah kalau terjadi kekerasan dalam kampus maka rektor lah yang harus bertanggung jawab," tutur Nasir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

1 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

21 jam lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Kisah Mahasiswa UNJ Magang di Jerman, 2 Kali Masuk Rumah Sakit dan Kerja Angkat Barang Tak Dibayar

3 hari lalu

Kampus UNJ.  Foto : UNJ
Kisah Mahasiswa UNJ Magang di Jerman, 2 Kali Masuk Rumah Sakit dan Kerja Angkat Barang Tak Dibayar

"Sampai Jerman pun saya tidak tahu akan bekerja sebagai apa ditempatkan di mana," kata Anggara, salah satu mahasiswa UNJ korban magang ferienjob.


Aktivis HAM Papua Minta Tim Independen Dibentuk Usut Penganiayaan oleh Anggota TNI

5 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Aktivis HAM Papua Minta Tim Independen Dibentuk Usut Penganiayaan oleh Anggota TNI

Theo meminta Presiden membentuk tim investigasi independen untuk mengusut penganiayaan warga sipil Papua oleh anggota TNI.


Staf KSP Minta TNI Tindak Tegas Anggotanya Bila Terbukti Aniaya Warga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Staf KSP Minta TNI Tindak Tegas Anggotanya Bila Terbukti Aniaya Warga Papua

"TNI memiliki peran yang sangat strategis untuk menghadirkan rasa aman di Papua," kata Rumadi.


Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua.


Cerita Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Tahu jadi DPO Saat Mengajar di Kampus

13 hari lalu

Masduki, anggota non-aktif Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia, yang sempat buron dan telah menyerahkan diri ke pihak berwajib, tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024) untuk mengikuti sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan. ANTARA/Fath Putra Mulya.
Cerita Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Tahu jadi DPO Saat Mengajar di Kampus

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan PPLN Kuala Lumpur Masduki sebagai buronan pada Jumat, 8 Maret. Panggilan baru sekali


Kepala Otorita: Stanford University Tak Bangun Kampus di IKN, tapi Pusat Riset

15 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono ketika ditemui dalam acara Nusantara Fair 2024 Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Kepala Otorita: Stanford University Tak Bangun Kampus di IKN, tapi Pusat Riset

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono angkat bicara mengenai wacana Stanford University bakal membangun kampus di IKN.


Deklarasi Kampus Menggugat di UGM, Soroti Penegakan Etika dan Demokrasi

15 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Deklarasi Kampus Menggugat di UGM, Soroti Penegakan Etika dan Demokrasi

Deklarasi Kampus Menggugat di UGM sampaikan tiga poin utama terkait situasi demokrasi negeri.