TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya polusi udara di Jakarta, membuat Gubernur Anies Baswedan menggagas penanaman masal tanaman lidah mertua yang dianggap bisa mengurangi polusi. Namun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) punya usulan lain yaitu dengan teknologi modifikasi cuaca atau TMC.
Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto, konsentrasi atau kepekatan polutan yang terperangkap di atmosfer dapat dikurangi dengan cara membuat atmosfer menjadi tidak stabil.
"Teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk penanganan polusi udara memang terbilang baru bagi Indonesia dan terkait dengan polusi udara, BPPT belum melakukan tindakan apapun untuk hal itu karena baru pada level berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta bahwa TMC bisa digunakan untuk membantu mengatasi polusi udara," ujar Seto kepada wartawan di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.
Ia mengatakan teknologi modifikasi cuaca terkait dengan polusi udara di dunia sudah mulai dilakukan di beberapa negara misalnya di Korea, Cina, Thailand. "Tapi harus diketahui juga bahwa ketika kita bicara tentang TMC, berbicara dengan alam maka hasilnya tidak bisa dihasilkan 100 persen tapi kita berupaya," katanya.
Dia mengatakan BPPT pernah mengajukan sebuah teknologi untuk penanggulangan polusi udara dengan menggunakan tiga langkah termasuk membuat hujan buatan dan mengganggu atmosfer. TMC untuk polusi udara memang harus spesifik karena permasalahannya sangat lokal dan berat.
"Pertama, kalau ada awan kita hujankan supaya dia mencuci udara sehingga polutan menjadi berkurang. Kedua, jika tidak ada awan maka kita bisa melakukan sebuah teknologi untuk mengganggu atmosfer," ujarnya.
Ketika musim kemarau, atmosfer bersifat stabil sehingga polutan terjebak di antara permukaan bumi sampai kepada lapisan yang stabil. TMC itu bisa mengupayakan atmosfer stabil menjadi tidak stabil. Ketika atmosfer tidak stabil maka polutan akan terangkat ke atas sehingga konsentrasinya menjadi berkurang.
Langkah ketiga adalah melakukan penyemprotan air dari udara, bisa dengan menggunakan pesawat atau dari menara dan puncak gedung.
"Nah, kalau ketiga hal ini kita lakukan secara simultan maka ini akan mengurangi tingkat polusi udara secara signifikan. Negara-negara di dunia melakukan itu, saya kira kita melakukan itu maka jauh lebih baik," katanya.