Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Temukan Planet Mirip Bumi, Bisa Dihuni?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Planet di luar Tata Surya, diberi nama GJ 357 d, mempunyai atmosfer seperti Bumi. (Goddard Space Flight Center NASA/Chris Smith)
Planet di luar Tata Surya, diberi nama GJ 357 d, mempunyai atmosfer seperti Bumi. (Goddard Space Flight Center NASA/Chris Smith)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit Survei Luar Tata Surya NASA (TESS) pada awal 2019 berhasil menemukan Super-Bumi, sebuah planet yang mempunyai kemiripan dengan Bumi sehingga ada potensi bisa dihuni.

Astrophysical Journal Letters, 31 Juli 2019, menyebutkan, sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh Cornell Lisa Kaltenegger menandainya sebagai planet pertama yang berpotensi dihuni di luar Tata Surya kita.

Terletak sekitar 31 tahun cahaya, planet Super-Bumi, yang dinamai GJ 357 d, ditemukan pada awal 2019 oleh sebuah misi yang dirancang untuk menyisir langit di luar Tata Surya.

"Menarik sekali, karena ini adalah Bumi super terdekat pertama yang dapat menampung kehidupan manusia. Terungkap berkat bantuan TESS, misi kecil dan perkasa kita dengan jangkauan luas," kata Kaltenegger, profesor astronomi dan direktur Carl Sagan Institute Cornell, yang menjadi anggota tim sains TESS.

Planet di luar Tata Surya ini lebih masif dari planet biru kita, dan Kaltenegger mengatakan penemuan itu akan memberikan wawasan tentang sepupu planet  Bumi itu. "Dengan atmosfer yang tebal, planet GJ 357 d  dapat mempertahankan air cair di permukaannya seperti Bumi, dan kita bisa memilih tanda-tanda kehidupan dengan teleskop yang akan segera online," katanya.

Para astronom dari Institut Astrofisika Canary Island dan Universitas La Laguna, keduanya di Spanyol, mengumumkan penemuan sistem GJ 357 pada 31 Juli 2019 dalam jurnal  Astronomy & Astrophysics. Mereka menunjukkan bahwa sebuah sistem tata surya  — dengan matahari kerdil tipe-M sekitar sepertiga ukuran matahari kita — menampung tiga planet, dengan salah satu planet di zona layak huni sistem itu: GJ 357 d.

Februari lalu, satelit TESS mengamati bahwa matahari kerdil GJ 357 meredup setiap 3,9 hari, bukti adanya planet transit yang bergerak melintas. Planet itu adalah GJ 357 b, yang disebut "Bumi panas" sekitar 22% lebih besar dari Bumi, menurut Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, yang memandu TESS.

Pengamatan lebih lanjut mengantar ditemukannya dua planet: GJ 357 c dan GJ 357 d. Tim ilmuwan mengumpulkan data teleskopik berbasis-Bumi pada dua dekade yang lalu — untuk mengungkap tarikan gravitasi kecil eksoplanet yang baru ditemukan pada bintang inangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di satu sisi, planet-planet ini tidak terlihat selama bertahun-tahun," kata Rafael Luque, dari Institute of Astrophysics of Canary Islands (IAC) di Tenerife yang memimpin tim penemuan. "Butuh TESS untuk mengarahkan kita ke sebuah bintang yang menarik di mana kita bisa mengungkap mereka."

Exoplanet GJ 357 c bersuhu 260 derajat Fahrenheit (126 dercat Celcius) dan memiliki setidaknya 3,4 kali massa Bumi. Namun, planet sistem terluar yang diketahui — GJ 357 d, sebuah super-Bumi — dapat memberikan kondisi mirip Bumi dan mengorbit bintang katai setiap 55,7 hari pada jarak sekitar seperlima jarak Bumi dari matahari.  

Kaltenegger, Jack Madden dan Zifan Lin mensimulasikan iklim dan spektrum yang dapat dideteksi dari jarak jauh untuk mengetahui komposisi daratan dan airnya.

Madden menjelaskan bahwa menyelidiki penemuan baru memberikan kesempatan untuk menguji teori dan model. "Kami membangun model pertama seperti apa dunia baru ini nantinya," katanya. "Hanya mengetahui bahwa air cair bisa ada di permukaan planet ini memotivasi para ilmuwan untuk menemukan cara mendeteksi tanda-tanda kehidupan."

Lin, yang merupakan mahasiswa program sarjana,  menggambarkan karya itu dari perspektifnya, "Bekerja di planet yang baru ditemukan adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya berada di antara kelompok orang pertama yang memodelkan spektrumnya, dan memikirkan hal ini masih membuat saya kewalahan."

"Jika GJ 357 d menunjukkan tanda-tanda kehidupan, itu akan menjadi yang teratas dalam daftar perjalanan semua orang — dan kita bisa menjawab 1.000 tahun- pertanyaan lama tentang apakah kita sendirian di kosmos.," kata Kaltenegger. 

Berita lain terkait Bumi dan planet yang bisa dihuni manusia, Anda bsa baca di Tempo.co.

PHYS.ORG | SCHITECHDAILY 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

10 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

11 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

12 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

12 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

13 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

13 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

13 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

16 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.