Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awan Radioaktif Tutupi Langit Eropa pada 2017 Diduga dari Rusia

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Reruntuhan bangunan yang hancur di Danau Karachay, akibat sebuah ledakan gudang penyimpanan sampah radioaktif fasilitas nuklir Mayak pada 1957. Ledakan tersebut berkekuatan setara 85 ton TNT yang menyebarkan zat radioaktif hingga 90 Mil. dailymail.co.uk
Reruntuhan bangunan yang hancur di Danau Karachay, akibat sebuah ledakan gudang penyimpanan sampah radioaktif fasilitas nuklir Mayak pada 1957. Ledakan tersebut berkekuatan setara 85 ton TNT yang menyebarkan zat radioaktif hingga 90 Mil. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awan radioaktif yang menutupi Eropa pada tahun 2017 dicurigai berasal dari pembangkit nuklir asal Rusia. Para ilmuwan menganalisis lebih dari 1.300 titik data di seluruh dunia untuk menemukan sumber kebocoran radiasi yang 100 kali lebih banyak daripada bencana Fukushima 2011.

Seorang ahli radiasi dari University of Hanover, Georg Steinhauser, mengatakan dia dan tim telah mendapatkan fakta bahwa awan radioaktif terjadi karena kecelakaan nuklir melalui penelitian pola cuaca. Awan itu berasal dari wilayah Ural Selatan, tepatnya di pembangkit nuklir Mayak.

“Kami mengukur radioaktif ruthenium-106. Hasil pengukuran menunjukkan radioaktif keluar dari pembangkit nuklir yang direprosesi sipil,” ucap Steinhauser.

Pada tahun 2017 situs pemantau radiasi BOREXINO di Italia melihat adanya peningkatan besar dalam ruthenium-106, yaitu isotop yang digunakan dalam kemoterapi untuk pengobatan tumor mata.

Jaringan pemantauan yang mencakup 22 negara di seluruh Eropa itu menemukan sejumlah kecil versi atau isotop dari unsur ruthenium-106. Kandungan radioaktif ini tidak dapat ditemukan secara alami di Bumi. 

Beberapa hari kemudian, hampir seluruh negara di Eropa melaporkan adanya efek yang sama setelah awan radioaktif itu menyebar. Bahkan juga di Asia, semenanjung Arab hingga ke Karibia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Detektor di Rumania juga melacak awan ini ketika hendak bergerak ke barat. Meskipun detektor Rumania telah mengukur beberapa tingkat ruthenium tertinggi, tetapi bentuk awan menunjukkan bahwa uap itu tidak berasal di dalam negeri. Simulasi atmosfer menunjukkan bahwa massa udara dapat melakukan perjalanan dari Mayak ke Rumania dalam beberapa hari.

Saat itu tingkatan yang terdeteksi cukup rendah, sehingga tidak ada upaya peringatan bagi kesehatan publik, namun pemerintah tetap khawatir. Tingkatan rendah pada isotop dipercaya tidak membahayakan kesehatan manusia, menurut Kantor Perlindungan Radiasi pada saat itu. Namun distribusi isotop secara vertikal di atmosfer diserap oleh tanah.

Menanggapi hal ini pihak Rusia menyatakan bahwa awan itu tercemar akibat efek satelit yang terbakar dan hal ini merupakan kejadian meteorologi yang langka. Namun, tidak ada laporan yang menyatakan adanya satelit yang diluncurkan pada musim gugur 2017. 

“Baik pihak regulator nasional dan ahli independen internasional telah memeriksa fasilitas Mayak pada tahun 2017. Mereka tidak menemukan fakta jika isotop ruthenium-106 berasal dari fasilitas ini.  Juga tidak menemukan jejak dugaan kecelakaan, dan tidak menemukan bukti paparan staf lokal mengenai peningkatan level radioaktif,” ucap representasi dari Rosatom, perusahaan nuklir Rusia. Terakhir kali model isotop seperti ini terlihat di atmosfer secara global setelah kejadian Chernobyl pada tahun 1986.

THE SUN | SCIENCE NEWS | INDEPENDENT | CAECILIA EERSTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

6 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

7 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

8 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

16 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

18 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

21 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

22 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman