Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Bukti Serbuan Babilonia di Zion, Sesuai Alkitab?

image-gnews
Arkeolog menemukan bekas kota yang dihancurkan pasukan Babilonia abad ke-6 SM di Bukit Zion, Yerusalem. (Dok  Mount Zion Archaeological Project/digmountzion.uncc.edu)
Arkeolog menemukan bekas kota yang dihancurkan pasukan Babilonia abad ke-6 SM di Bukit Zion, Yerusalem. (Dok Mount Zion Archaeological Project/digmountzion.uncc.edu)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti University of North Carolina Charlotte menemukan bukti arkeologis tentang penaklukan kota Yerusalem oleh pasukan Babilonia pada 587/586 SM. Bukti itu berdasarkan penggalian arkeologis yang sedang berlangsung di Gunung Zion di Yerusalem. 

Menurut laman Phys, 11 Agustus 2019, penemuan termasuk lapisan abu dan panah yang berasal dari periode tersebut, serta pecahan gerabah Zaman Besi, lampu dan perhiasan seperti rumbai atau anting-anting emas dan perak. Ada juga tanda struktur Zaman Besi yang signifikan di daerah itu, tapi bangunan di bawah lapisan dari periode kemudian, belum digali.

Proyek Arkeologi Gunung Zion dipimpin oleh profesor sejarah UNC Charlotte, Shimon Gibson, Rafi Lewis, seorang dosen senior di Ashkelon Academic College dan Universitas Haifa, dan James Tabor, profesor studi agama UNC Charlotte, telah bekerja selama lebih dari satu dekade.

Mereka telah membuat penemuan penting  berkaitan dengan banyak periode sejarah kota kuno itu, termasuk temuan yang diumumkan pada Juli 2019 tentang bukti mengenai benteng kota selama Perang Salib Pertama. Temuan saat ini adalah salah satu yang tertua dan mungkin yang paling menonjol secara historis, karena penaklukan Babel atas Yerusalem adalah momen besar dalam sejarah Yahudi.

"Kami tahu di mana garis benteng kuno itu, jadi kami tahu kami berada di dalam kota. Kami tahu bahwa ini bukan area pembuangan, tapi lingkungan barat daya kota Zaman Besi, selama abad ke-8 SM. Daerah kota yang membentang dari daerah Kota Daud ke tenggara dan sampai ke Bukit Barat tempat kami menggali," kata Gibson.

Tim yakin bahwa temuan baru berasal dari periode peristiwa penaklukan karena campuran unik artefak dan bahan yang ditemukan. Tembikar dan lampu berdampingan dengan bukti pengepungan Babilonia yang diwakili oleh kayu bakar dan abu, serta sejumlah ujung anak panah perunggu dan besi jenis skit yang khas pada periode itu.
Artefak anak panah dan perhiasan emas yang ditemukan di reruntuhan di Zion, Yerusalem, dari abad ke-6 Sebelum Masehi. (dok.Mt Zion Archaeological Expedition/Virginia Withers dan Rafi Lewis)

Endapan abu bukanlah bukti konklusif dari serangan Babilonia, tapi lebih dari itu dalam konteks material lain. "Untuk para arkeolog, lapisan abu dapat berarti sejumlah hal yang berbeda," kata Gibson. "Itu bisa berupa endapan abu dari tempat masak; atau bisa juga pembakaran sampah secara lokal."

Namun, dalam hal ini, kombinasi lapisan abu pada artefak, anak panah, dan ornamen menunjukkan semacam kehancuran, karena tidak ada yang membuang perhiasan emas dan panah sebagai sampah rumah tangga.

"Mata panah itu dikenal sebagai mata panah Skit dan ditemukan di situs konflik lainnya dari abad ke 7 dan 6 SM. Mereka juga dikenal di situs di luar Israel. Mereka cukup lumrah pada periode ini dan dikenal digunakan oleh para prajurit Babel," tutur Gibson.

Bukti menunjuk pada penaklukan kota Babel karena satu-satunya kehancuran besar yang dimiliki di Yerusalem untuk periode ini adalah penaklukan 587/586 SM. Artefak tanah liat juga membantu menentukan umur temuan. Lampu-lampu itu, kata Gibson, adalah jenis terjepit pada periode itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini jenis campur aduk yang Anda harapkan akan ditemukan di rumah tangga yang hancur setelah serangan atau pertempuran," ujar Gibson. "Benda-benda rumah tangga, lampu, pecahan tembikar yang telah terbalik dan hancur, panah dan sepotong perhiasan yang mungkin telah hilang dan dikubur dalam kehancuran."

Terus terang, Gibson berujar, perhiasan jarang ditemukan di lokasi konflik, karena ini adalah jenis barang yang akan dijarah oleh penyerang.

"Saya suka berpikir bahwa kami sedang menggali di dalam salah satu 'rumah Orang-Orang Besar' yang disebutkan dalam buku kedua Raja-Raja 25: 9," kata Gibson berspekulasi.

Dalam Kitab Perjanjian Lama  Raja-Raja 25: 9, disebutkan bahwa, "Ia (Raja Nebukadnezar dari Babilonia) membakar rumah Tuhan, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api".

 "Tempat ini akan berada di lokasi yang ideal, karena dekat puncak barat kota dengan pemandangan indah menghadap Kuil Solomon dan Gunung Moriah di timur laut. Kami memiliki harapan tinggi untuk menemukan lebih banyak dari  kota ini di penggalian mendatang," tutur Gibson.

Berita lain tentang temuan arkeologi dan Babilonia, bisa Anda simak di Tempo.co.

PHYS | UNC CHARLOTTE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

9 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

24 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

30 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

30 hari lalu

Seorang pria membawa gambar Yesus Kristus dikelilingi umat Katolik lainnya yang membawa daun palem dalam prosesi massa Minggu Palma, di Gereja Our Lady of Perpetual Help, kota Paranaque, Manila, Filipina, 9 April 2017. Misa Minggu Palma merupakan pembuka rangkaian pekan suci memperingati wafat dan bangkitnya Isa Almasih. REUTERS/Romeo Ranoco
Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

31 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.