TEMPO.CO, Jakarta - Pada Februari lalu, aplikasi pesan WhatsApp meluncurkan fitur otentikasi untuk pengguna beta iOS, yang memungkinkan menggunakan Touch ID untuk membuka kunci aplikasi. Setelah lebih dari enam bulan, fitur ini akhirnya tersedia untuk pengguna Android dalam versi beta.
Dikutip laman Androidcentral baru-baru ini, jika pengguna terdaftar di program beta WhatsApp, maka dapat mengamankan semua obrolan dengan fitur kunci Sidik Jari. WABetaInfo melaporkan fitur kunci Sidik Jari memungkinkan pengguna WhatsApp di Android untuk membuka aplikasi menggunakan sensor sidik jari di ponsel mereka.
Fitur tersebut mirip dengan fitur otentikasi di iOS. Pengguna masih dapat membalas pesan dari bayangan notifikasi dan menjawab panggilan, bahkan ketika aplikasi terkunci. Fitur ini tersedia dalam versi beta aplikasi 2.19.221 terbaru.
Jika pengguna telah memperbarui WhatsApp ke versi terbaru dan masih tidak melihat fitur kunci Sidik Jari, pengguna harus mencoba menginstal ulang aplikasi setelah membuat cadangan riwayat obrolan. Jika fitur ini masih belum muncul juga, yang dapat dilakukan adalah menunggu untuk diaktifkan, asalkan perangkat memenuhi persyaratan.
Untuk mengaktifkan fitur ini, cukup membuka Pengaturan, pilih Akun, lalu ketuk Privasi dan ketuk opsi kunci Sidik Jari. Setelah mengaktifkannya, pengguna harus menyentuh sensor sidik jari setiap kali ingin membuka kunci WhatsApp.
Pengguna juga dapat memilih berapa lama aplikasi akan tetap tidak terkunci setelah membukanya. Pengguna dapat memiliki fitur secara otomatis mengunci aplikasi setelah 1 menit atau 30 menit.
Jika pengguna menonaktifkan opsi 'Tampilkan konten dalam pemberitahuan', WhatsApp tidak akan lagi menampilkan pratinjau pengirim dan pesan saat fitur kunci Sidik Jari diaktifkan.
ANDROID CENTRAL | WABETAINFO