TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dipublikasikan Rabu, 14 Agustus 2019 di Scientific Reports menggambarkan fosil Clevosaurus hadroprodon, spesies reptil baru dari negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan.
Fosil rahang dan tulang tengkorak yang ditemukan di lapisan batuan Trias, sekitar 237-228 juta tahun, menjadikannya fosil reptil tertua di Gondwana, superbenua selatan cikal bakal Afrika, Antartika, Australia , India, dan Amerika Selatan.
Clevosaurus hadroprodon adalah binatang kecil, ukurannya seperti tokek rumah biasa. Fosil itu juga merupakan bagian dari Sphenodontia, sekelompok lepidosaurus (yang juga termasuk ular, kadal dan amfibi), yang sangat beragam dan tersebar luas selama era Mesozoikum (Zaman Dinosaurus). Namun, saat ini hanya memiliki satu spesies yang masih hidup di Selandia Baru.
"Clevosaurus hadroprodon memiliki gigi besar, tumpul, seperti gading di posisi gigi pertama dari premaxilla (rahang atas) dan gigi tiruan (rahang bawah). Fitur ini biasanya diamati hanya dalam garis keturunan sphenodontian," ujar Annie Schmaltz Hsiou, dari Associate Professor di University of São Paulo dan yang juga kepala penelitian, dikutip Phsy, baru-baru ini.
Nama hadroprodon adalah bahasa Yunani untuk gigi pertama yang lebih besar mengacu pada gading. Clevosaurus hadroprodon adalah anggota tertua dari Clevosauridae, sekelompok sphenodont kecil yang merupakan lepidosaurus yang terdistribusi secara global dengan fosil dari Trias Akhir dan Jurassic Awal Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Gigi-gigi Clevosaurus hadroprodon merupakan campuran gigi primitif dan turunan yang tak terduga. Ini adalah kejadian tertua dari gigi lengkap khas acrodont (gigi menyatu ke atas tulang rahang) dari sphenodontian.
"Ini penemuan yang penting, karena menggabungkan deretan gigi tipe sphenodontian yang relatif primitif dengan keberadaan gigi seperti gading besar yang mungkin bukan untuk dimakan, melainkan digunakan untuk kompetisi atau pertahanan pasangan," tutur Randall Nydam, Profesor di Universitas Midwestern (AS).
Namun, sebagian besar giginya relatif sederhana dan seperti pisau. Hanya spesies Clevosaurus yang sedikit lebih muda memiliki ekspansi medial-posteromedial (sisi-ke-sisi) yang dikembangkan dengan baik untuk mengunyah makanan.
Selain gigi yang unik, penulis menekankan bahwa Hadroprodon Clevosaurus juga menambah bukti diversifikasi awal sphenodontians terjadi di daerah Gondwana.
"Jika benar, ini berarti spesialisasi gigi mendahului perubahan dalam gigi sphenodontian terkait dengan jenis makanan. Ini adalah penemuan yang sangat menarik," kata Nydam.
Ini menggambarkan pentingnya peran fauna Gondwanan lepidosauria dalam pemahaman kita yang berkembang tentang tahap-tahap awal evolusi sphenodontian dan distribusi biogeografis global dari lepidosaurus.
Berita lain tentang fosil dan penelitiannya, bisa Anda simak di Tempo.co.
PHYS | SCIENCE REPORT