Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Neanderthal Alami Masalah Swimmer's Ear Seperti Perenang, Kenapa?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Fosil tengkoran manusia purba Nenderthal (Kiri) dan telinga yang terkena Swimmer's Ear (kiri). (Dok. Erik Trinkus/Washington Univerisity)
Fosil tengkoran manusia purba Nenderthal (Kiri) dan telinga yang terkena Swimmer's Ear (kiri). (Dok. Erik Trinkus/Washington Univerisity)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti menemukan adanya penyakit swimmer’s ear pada fosil manusia purba Neanderthal. Penemuan ini menimbulkan dugaan Neanderthal mencari makanan di perairan yang dingin, sehingga terkena infeksi telinga luar yang disebabkan goresan benda atau kemasukan air.

Pada manusia modern hal ini kerap dialami oleh para penyelam, perenang dan juga peselancar. 

Menurut penelitian yang dimuat jurnal PLOS ONE oleh Erik Trinkus dari Washington Univerisity bersama koleganya dari University of Bordeaux, Sebastien Villotte dan Mathilde Samsel, terdapat strukur tulang yang tidak normal yang tumbuh pada saluran telinga 77 manusia purba yang mereka teliti. 

Tumbuhnya sebuah tulang atau eksosotis di telinga karena dipicu iritasi yang disebabkan oleh suhu dingin. Dari data hasil penelitian terdapat 23 Neanderthal yang berasal antara 100.000 dan 40.000 tahun lalu di wilayah barat Eurasia memiliki eksostosis aural mulai dari yang ringan sampai parah.

Peradangan pada daun telinga terjadi akibat lembabnya daun telinga sehingga menyebabkan pertumbuhan jamur karena telinga tidak kunjung dikeringkan ketika basah. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan seseorang yang kerap beraktivitas dalam air dan terkena udara dingin, namun juga dapat diturunkan secara genetik. Ilustrasi manusia Neanderthal. zefonseca.com

Jika dibandingkan dengan manusia purba lain, hanya Neanderthal yang mengidap swimmer’s ear. Gejala ini memberikan informasi baru kepada peneliti, bagaimana Neanderthal hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti menduga Neanderthal setiap harinya berburu binatang air. Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan tidak terdapat indikasi Neanderthal mempunyai kebiasaan berburu di air.

Pertama, lokasi geografis penemuan tengkorak Neanderthal  tidak berkorelasi dengan sumber air, atau iklim dingin. Kedua, analisis isotop terhadap sisa-sisa Neanderthal  termasuk dua tengkorak dengan eksostosis  menunjukkan bahwa mereka tidak makan banyak ikan air tawar. 

"Ini memperkuat sejumlah argumen dan sumber data untuk memperdebatkan tingkat adaptasi dan fleksibilitas serta kemampuan di antara Neanderthal, yang telah ditolak oleh beberapa orang di lapangan. Secara khusus ini memperkuat bukti kemampuan Neanderthal dalam mencari sumber makanan yang beragam dan bawaan genetik menjadi hipotesis utama,” ujar Erik Trinkus.

THE SUN | SCIENCE ALERT | CAECILIA EERSTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Kolase foto dua jenis fosil Gastropoda atau siput (kiri) dan Pelecypoda atau kerang (kanan) yang ditemukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) di pelataran rumah warga di Pangandaran. (Dok. Unpad)
Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.


6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

American Museum of Natural History, di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Aditya Vyas
6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.


Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Jejak kaki manusia purba di Taman Nasional White Sands di New Mexico, AS, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 5 Oktober 2023. Layanan Taman Nasional AS/Handout via REUTERS
Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.


Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Nenek moyang kera dan manusia yang baru diidentifikasi, Anadoluvius turkae. (Kredit gambar: Sevim-Erol, A., Begun, D.R., Szer, .S. dkk., Universitas Toronto, EurekAlert)
Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.


Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

8 Agustus 2023

Sejumlah artefak ditemukan di lokasi ekskavasi dalam kegiatan PATI V yang dilaksanakan di kawasan Situs Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 1-8 Agustus 2023. Foto diambil Selasa, 8 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi.


BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

3 Agustus 2023

Sejumlah petugas dari BPSMP Sangiran saat melakukan menggalian penyelamatan penemuan fosil di Dukuh Ngebung, RT 4 RW 2, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah.


Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

1 Agustus 2023

Sebelumnya, Elon Musk kerap dinobatkan sebagau orang terkaya di dunia. Kini pada 2023, ia kembali dinobatkan sebagai orang terkaya oleh Media Economic Times, tetapi dengan kekayaan yang menurun dari tahun sebelumnya sebesar 15,7 miliar USD. Elon Musk merupakan pemilik perusahaan agensi luar angkasa, SpaceX yang didirikan pada 2002 dengan nilai perusahaan sebesar 127 miliar USD. Selain mendirikan SpaceX, Elon Musk juga memiliki beberapa perusahaan lainnya seperti Tesla dan Boring Company. REUTERS
Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi kabar batalnya Tesla--perusahaan milik Elon Musk berinvestasi di Tanah Air.


Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

28 Juli 2023

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target 50 ribu unit sepeda motor konversi terealisasi hingga akhir tahun.


Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

14 Juni 2023

Penemuan fosil gajah purba, mammoth, di lahan pembangunan bandara baru Meksiko. Foto: Facebook/Vagando con Mafedien
Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

Sebelum ditemukan di Florida AS, fosil gajah purba itu sebenarnya sudah pernah ditemukan di Montbrook pada masa lalu.


Museum Geologi Bandung Sokong Pembuatan Museum Situs Fosil di Daerah

11 Juni 2023

Replika hasil rekonstruksi fosil kura-kura purba dari Sumedang di Museum Geologi Bandung. (Dok.Museum Geologi)
Museum Geologi Bandung Sokong Pembuatan Museum Situs Fosil di Daerah

Rencananya, Museum Geologi Bandung akan bekerja sama pembuatan museum situs itu akan dijalin dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang.