TEMPO.CO, Jakarta - Smartphone berteknologi 5G memulai debutnya tahun ini. Beberapa merek seperti Samsung dan LG mulai meluncurkan smartphone dengan jaringan generasi kelima itu. Namun, sepertinya Anda perlu menunda untuk membeli smartphone 5G.
Laman Toms Guide baru-baru ini melaporkan bahwa ponsel 5G yang dapat Anda beli sekarang akan menjadi usang pada tahun 2020. Selain harganya yang mahal dan beberapa masalah teknis, jaringan 5G juga hanya tersedia di beberapa tempat saja.
Operator nirkabel masih dalam tahap awal membangun jaringan 5G mereka, dan ruang lingkupnya tidak cukup luas. Berikut beberapa alasan untuk menunda membeli smartphone 5G di tahun ini:
1. Jaringan 5G belum siap
Keempat operator nirkabel utama di AS telah meluncurkan jaringan 5G mereka. Namun, kecuali jika Anda tinggal di salah satu dari beberapa wilayah metropolitan utama di mana Verizon, AT&T, T-Mobile dan Sprint telah membalik saklar, Anda tidak akan menangkap sinyal 5G di mana pun.
Verizon, AT&T, dan peluncuran 5G awal T-Mobile menggunakan teknologi gelombang milimeter frekuensi tinggi jarak pendek, yang menghadirkan kecepatan sangat cepat. Namun, Anda harus berdiri hampir berhadapan langsung dengan simpul 5G untuk melihat kecepatan unduhan 1 Gbps.
Jaringan 5G mid-band Sprint, yang saat ini ada di Atlanta, Chicago, Dallas-Fort Worth, Houston dan Kansas City, menggunakan frekuensi yang lebih rendah dengan jangkauan yang lebih luas. Anda akan memiliki waktu yang lebih mudah untuk mengambil sinyal 5G di kota-kota itu, tapi kecepatannya tidak secepat 5G berbasis mmWave yang diluncurkan oleh Sprint.
Satu hal yang harus diperhatikan, beberapa pengujian terhadap Samsung Galaxy S10 5G pada berbagai jaringan 5G di seluruh negeri. Smartphone secara harfiah terlalu panas untuk digunakan setelah aktivitas intensif yang membutuhkan 5G.
2. Ponsel 5G mahal
Jajaran smartphone 5G saat ini tersedia di AS terbatas, hanya ada dua, yakni Samsung Galaxy S10 5G dibanderol US$ 1.299 setara Rp 18,5 juta dan LG V50 ThinQ 5G dihargai US$ 1.152 setara dengan Rp 16,4 juta.
Konsumen dapat memiliki S10 5G melalui AT&T, T-Mobile dan Verizon, dan V50 ThinQ melalui Sprint atau Verizon. Galaxy Note 10 varian 5G akan bergabung pada 23 Agustus, tapi hanya ada pada Verizon dengan perkiraan harga US$ 1.299 setara Rp 18,5 juta.
Saat diluncurkan, V50 ThinQ harganya US$ 50 setara Rp 710 ribu lebih mahal dari iPhone XS Max milik Apple, yang terlalu mahal untuk sebuah ponsel dengan hanya satu fitur menonjol, yaitu 5G. Kita juga harus mendaftar rencana angsuran Sprint untuk melunasi smartphone ketika diluncurkan eksklusif melalui Sprint.
Tahun depan, pembeli akan memiliki lebih banyak pilihan dari pada hanya satu atau dua model dari Samsung dan LG. Apple dilaporkan menargetkan September 2020 untuk peluncuran iPhone 5G, yang menurut analis akan mendorong permintaan untuk 5G.
"Jika Anda melihat pada 2021 dan seterusnya, harga itu harus turun," kata analis seluler IDC Ramon Llamas. "Merupakan kepentingan terbaik operator untuk mendapatkan sebanyak mungkin orang dari 4G dan ke 5G."
3. Ponsel 5G tidak terbukti di masa depan
Tampaknya aneh untuk berpikir bahwa peluncuran ponsel 5G tahun ini akan menjadi usang tahun depan, tapi itu benar. Saat ini, perangkat 5G di toko menggunakan modem Qualcomm X50. Qualcomm memiliki modem 5G baru, X55, yang mampu terhubung ke berbagai jaringan, mmWave, dan sub-6GHz frekuensi 5G serta 4G LTE, secara bersamaan.
Semengtara X50 memerlukan modem terpisah untuk beralih ke 4G, yang tidak efisien. X55 akan muncul di ponsel 5G akhir tahun ini, ketika Galaxy Note 10 5G mulai dijual di T-Mobile dan AT&T.
Perangkat Android flagship tahun depan hampir dipastikan akan menggunakan prosesor Snapdragon 865 mutakhir Qualcomm bersama modem X55, jadi tidak ada gunanya membeli telepon 5G yang kedaluwarsa pada 2019.
TOMSGUIDE | IDC