Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar FKUI: Lolos Uji Praklinik, Penelitian Bajakah ke Uji Klinik

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Dua orang siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, berhasil menemukan obat kanker dari tumbuhan kayu bajakah tunggal asal Kalimantan Tengah. Kredit: Tempo/Karana WW
Dua orang siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, berhasil menemukan obat kanker dari tumbuhan kayu bajakah tunggal asal Kalimantan Tengah. Kredit: Tempo/Karana WW
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi dan praktisi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan penemuan tanaman Bajakah sebagai obat kanker oleh siswa SMA di Palangka Raya harus ditindaklanjuti dengan penelitian lebih jauh untuk memastikan kandungan dan khasiat secara klinis.

"Penemuan ini harus ditindaklanjuti, FKUI punya pengalaman yang cukup banyak dalam meneliti herbal dan melihat dampak kesehatan pada manusia," katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.

Prof. Ari yang merupakan Dekan FKUI itu, menyebutkan penelitian mengenai tanaman Bajakah masih memerlukan waktu yang panjang untuk mengetahui komponen apa dari getah Bajakah yang berefek positif pada sel kanker.

Dia mengatakan penelitian siswa SMAN 2 Palangka Raya yang menguji kandungan Bajakah di laboratorium dan menguji cobanya pada hewan mencit atau tikus putih merupakan praklinik, baru awal dari banyak tahapan penelitian yang harus dilakukan.

Ia mengungkapkan saat ini salah satu tim Human Cancer FKUI yang dipimpin oleh Prof Dr. rer. physiol. dr. Septelia Innawati PhD baru saja mendapat tiga paten seputar terapi kanker payudara.

Salah satunya paten kerja senyawa bahan alam Andrografolida yang awalnya bersumber dari daun sambiloto. Andrografolida tersebut dapat meningkatkan apoptosis sel punca kanker payudara melalui penekanan protein survivin (studi in silico dan in vitro).

Saat ini mahasiswa S3 Biomedik FKUI akan melakukan uji in vivo dengan Andrografolida. Proses untuk patennya itu membutuhkan waktu empat tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya tentu berharap terus dilakukan penelitian untuk melihat kandungan apa yang ada pada getah Bajakah ini, dilakukan isolasi dan setelah ditemukan komponen aktifnya dilakukan penelitian in vitro di tingkat sel. Dan jika terbukti efektif, lanjut ke penelitian in vivo dengan animal," kata dia.

Ari mengemukakan setelah penelitian getah Bajakah lolos pada uji praklinik, bisa berlanjut ke uji klinik. Uji Klinik sendiri akan melakukan empat tahap dimulai dari orang normal sampai dampak obat ini setelah sampai di pasar.

"Butuh waktu, kalau kita fokus dan memang menghasilkan sesuatu tentu ini akan membawa manfaat untuk penemunya dan bermanfaat untuk orang banyak," kata dia.

Prof Ari mengapresiasi temuan siswa SMAN 2 Palangka Raya yang mendapatkan medali emas pada kompetisi internasional World Invention Creativity Olympic (WICO) di Korea atas penelitian tanaman Bajakah yang terbukti menghilangkan sel kanker pada hewan percobaan.

"Saya sebagai akademisi dan peneliti mengapresiasi penemuan siswa ini. Tentu ini membawa kebanggaan tersendiri buat kita semua," kata dia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

14 jam lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

16 jam lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

22 jam lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

1 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

1 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

6 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

Penerbit menyebut laporan penelitian situs Gunung Padang yang dibuat Danny Hilman dkk mengandung kekeliruan besar, terkait penanggalan karbon.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

9 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

10 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.