Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian DIY 130 Hari Tak Hujan, Kekeringan Semakin Nyata

image-gnews
Penendara motor melintasi jalanan dengan pemandangan kekeringan di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Suryo Wibowo
Penendara motor melintasi jalanan dengan pemandangan kekeringan di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi,  Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyatakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2019. Akibatnya sebagian besar wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kekeringan.

Bahkan sebagian wilayah ada yang selama 130 hari tanpa ada hujan. Ada juga yang selama 60 hari tanpa hujan. Ratusan ribu warga terancam kekurangan air bersih.

“Puncak musim kemarau di bulan Agustus. Di wilayah Bantul ada yang 130 hari tanpa ada hujan yaitu di wilayah Dlingo,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta, Reni Kraningtyas, Rabu, 21 Agustus 2019.

Awal musim kemarau terjadi pada dasarian I di bulan April. Yaitu di wilayah Gunung Kidul. Kemarau akan panjang karena diperkirakan musim hujan baru mulai pada November mendatang.

Perlu kewaspadaan dan antisipasi lebih dini dari pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi kekeringan ini. Baik untuk pengadaan air untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk pengairan lahan pertanian.

Kondisi ini tentu akan memiliki dampak lanjutan terhadap kekeringan pertanian dan kekurangan air bersih masyarakat. Selain itu, ancaman gagal panen bagi wilayah-wilayah pertanian tadah hujan semakin tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, di Kabupaten Gunung Kidul, ribuan hektar tanaman pertanian mengalami puso atau gagal panen.  Sebanyak 2.770 hektar di sembilan kecamatan di Gunung Kidul dilanda kekeringan.

“Musim hujan diperkirakan mundur satu hingga dua dasarian di bulan November,” kata dia.

ACT (Aksi Cepat Tanggap) sebagai lembaga kemanusiaan membantu masyarakat yang kekurangan. Yaitu dengan mengirim air bersih ke banyak wilayah kekeringan terutama di Gunung Kidul.

Gunungkidul menjadi wilayah yang terlanda kekeringan paling ekstrim. Per bulan Agustus 2019, sedikitnya 134 ribu jiwa di 14 kecamatan di Gunungkidul kekeringan, bahkan sudah sampai pada level kesulitan mendapatkan air bersih.

Kepala Cabang ACT Daerah Istimewa Yogyakarta, Bagus Suryanto menyatakan, kondisi kekeringan ekstrim yang melanda Gunungkidul salah satunya adalah karena faktor musim kemarau yang didukung oleh geografis yang didominasi bebatuan karst (kapur).  Sehingga air sulit tertahan di atas tanah. Selain itu belum ditemukannya sumber mata air di beberapa kecamatan juga menjadi sebab air bersih di Gunungkidul menjadi semakin langka.

Selain mengirim air dengan tangki, ACT juga sudah membuat 18 sumur yang airnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Gunung Kidul. “Targetnya,  satu bulan bisa membuat dua sumur dalam. Satu sumur membutuhkan dana sekitar Rp 50 juta,” kata dia.

Berita lain tentang musim kemarau dan kekeringan, bisa Anda simak di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

29 menit lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

13 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

13 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

15 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

16 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

16 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

17 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024