Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cucu Gus Dur Raih Perak di ICYSS 2019 Serbia, Ini Penelitiannya

image-gnews
Tim peneliti cilik Indonesia boyong 7 medali dalam gelaran lomba penelitian internasional bidang sosial, International Conference of Young Social Scientists (ICYSS 2019) pada 20-26 Agustus 2019 di Belgrade, Serbia. Doc. Center for Young Scientists
Tim peneliti cilik Indonesia boyong 7 medali dalam gelaran lomba penelitian internasional bidang sosial, International Conference of Young Social Scientists (ICYSS 2019) pada 20-26 Agustus 2019 di Belgrade, Serbia. Doc. Center for Young Scientists
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Shabrina Arinka, cucu Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, membawa pulang perak dalam lomba penelitian internasional bidang sosial International Conference of Young Social Scientists (ICYSS 2019) di Belgrade, Serbia.

Arinka dan rekan sekelompoknya Maria Angelita dari Tumbuh High School Yogyakarta. Keduanya ikut berlomba pada 20-26 Agustus 2019 dan membawa judul penelitian 'Fake News And Election: Through The Lens of Millennials And Gen Z' di bidang Sosiologi.

"Riset Arinka dan Maria menjelaskan bahwa millennials dan Gen Z tidak terpengaruh fake news terutama yang berhubung dengan pemilu," ujar pembina riset tim Indonesia Lela Susanty sebagai pendamping kepada Tempo melalui pesan pendek, Senin, 26 Agustus 2019.

Arinka merupakan putri dari Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid yang merupakan anak pertama dari Gus Dur. Sebelumnya, Arinka dan Maria telah melawati kompetisi tingkat propinsi, nasional dan seleksi Tim Indonesia.

Mereka juga telah mengikuti Center for Young Scientists (CYS) di Bandung selama tiga hari. Tim siswa tersebut di bawah binaan tim Center for Young Scientists (CYS), Lela Susanti dari STBA YAPARI ABA Bandung, dan Hokky Situngkir dari Bandung Fe Institute.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka mengatasi fake news dengan mencari tahu berita yang sebenarnya, dan menyatakan bahwa fake news tidak berpengaruh pada pertemanan maupun hubungan keluarga," kata Lela.

Selain Arinka dan Maria, tim Indonesia yang terdiri dari siswa dan siswi SMA dan SMP Indonesia berhasil membawa pulang total tujuh medali yang terdiri dari satu medali emas, tiga medali perak dan tiga medali perunggu.

Directur Center for Young Scientists Monika Raharti menjelaskan bahwa tujuh medali tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia. "Mengingat separuh dari juara masih duduk di bangku SMP, dan lomba tidak membedakan siswa SMP atau SMA," tutur Monika.

Menurut Monika, capaian tersebut menjadi pertanda bahwa penelitian di bidang sosial sudah merasuk ke jenjang SMP, bahkan sudah mulai menjadi bagian dari kurikulum di berbagai sekolah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

1 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

7 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

14 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

21 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

22 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

22 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

23 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.


Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

24 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.


Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

24 hari lalu

Kepolisian  Resor Bandara Soekarno-Hatta membongkar kasus TPPO ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.


Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

24 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya perdagangan orang, 9 WNI yang hendak dipekerjakan ke Serbia. Simak sederet fakta atas kasus TPPO itu