TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Penyelamatan Orangutan (Borneo Orangutan Survival/BOS) bekerja sama dengan BCA melakukan pelepasliaran orangutan yang telah menyelesaikan masa rehabilitasi mereka di Pusat Rehabilitasi Orangutan Yayasan BOS Samboja Lestari.
Kegiatan yang dilakukan Senin, 26 Agustus 2019, untuk memperingati Orangutan International Day yang jatuh pada 19 Agustus sekaligus Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Kepala Kantor Wilayah XI BCA Mingto Purba, kepada awak media di Samarinda, Selasa, mengatakan, pelepasliaran empat individu orangutan itu dilakukan di Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
"Hingga tengah tahun 2019, Yayasan BOS telah melepasliarkan orangutan yang keempat kalinya sejak akhir Juni 2019 lalu," katanya.
Ia menjelaskan, orangutan memainkan peran penting dalam penyebaran benih dan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan, yang penting bagi manusia dan hewan lain.
Dengan melestarikan habitat orangutan, spesies lain yang menghuni habitat yang sama dan komunitas lokal mendapat manfaat dari konservasi tersebut.
“Konservasi habitat orangutan terus kami lakukan secara konsisten untuk menjaga keseimbangan mata rantai ekosistem flora dan fauna di lingkungan tersebut sekaligus memberikan nilai tambah dan manfaat yang berkesinambungan bagi ruang hidup masyarakat lokal yang mendiami area tersebut," katanya.
Ia mengungkapkan, sejak 2012, BCA mendukung kegiatan pelestarian orangutan.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saat ini Indonesia menjadi rumah bagi setidaknya 60 ribu individu orangutan.
Berdasarkan data Forum Orangutan Indonesia (Forina), habitat orangutan di Kalimantan (Pongo pygmaeus) diperkirakan tinggal 57.000 ekor, sementara di Sumatera (Pongo abelii) hanya sekitar 14.000.
Current Biology melansir, hampir 150.000 orangutan punah di Kalimantan dalam kurun waktu 16 tahun. Peneliti mengungkapkan populasi satwa yang terancam punah menyusut 50% hingga 2015. Selain itu, populasi satwa terancam punah ini diperkirakan akan menyusut sebanyak 45.000 ekor pada 2050.