Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Urutan 85 di Global Innovation Index, Kalla: Tiru Cina

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan inovasi teknologi navigasi BPPT. Kredit: Istimewa
Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan inovasi teknologi navigasi BPPT. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), mengharapkan agar peringkat dari perkembangan teknologi di Indonesia dalam Global Innovation Index meningkat, dan tidak lagi berada di peringkat 85 dari 120 Negara.

"Kita semua juga memahami bahwa kita mempunyai ketertinggalan dibanding banyak negara, karena di antara 120 negara yang diberikan indeks oleh Global Innovation index itu, kita ada di nomor 89, Singapura ada di nomer 5 dan Malaysia di nomer 30, posisi kita di sini hanya mengalahkan Kamboja," kata Jusuf Kalla, di Denpasar, Rabu, 28 Agustus 2019.

Jusuf Kalla menegaskan, saat ini Indonesia perlu bekerja keras, dan dapat belajar dengan mengadopsi tahapan yang dilakukan negara-negara maju lainnya. Salah satunya seperti Cina yang memiliki kemajuan teknologi yang sangat cepat.

"Kita perlu bekerja keras, Cina punya kemajuan teknologi yang sangat cepat, pertama meniru, memperbaiki, meningkatkan dan inovasi. Itulah langkah-langkah yang bisa kita adopsi dari Cina dan Jepang, memang tidak ada negara yang maju karena langsung berinovasi. Teknologi itu sesuatu yang berkembang dan harus melewati proses," katanya dalam sambutan acara Harteknas.

Ia mengatakan, Cina hanya memiliki 2.500 universitas dibandingkan dengan Indonesia, sebanyak 4.500, artinya jumlah universitas tidak relevan dengan teknologi yang dihasilkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jusuf Kalla menegaskan bahwa yang terpenting ialah intensitasnya, ketulusannya, fokusnya dan risetnya.

Dalam membangun sebuah kemajuan, setiap inovasi yang dapat meningkatkan nilai tambah ialah disertai dengan usaha, ilmu pengetahuan, kebersamaan dan riset. Selain itu dapat memberikan nilai, efisiensi, biaya yang lebih murah, dan waktu yang lebih baik daripada sebelumnya.

"Dapat memberikan waktu yang lebih cepat daripada sebelumnya atau yang lebih besar produktivitasnya daripada sebelumnya, tentu mengarah pada semua yang lebih baik, semua yang lebih efisien dan tentu juga yang memenangkan persaingan antara bangsa-bangsa di dunia ini khususnya bangsa-bangsa di Asia," kata Kalla.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

26 Mei 2023

PLTA Poso. Foto/Setpres
Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

PLTU yang menghasilkan listrik untuk mobil listrik masih mengandalkan batu bara, yang mengeluarkan emisi dari cerobong asapnya.


Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

3 Agustus 2022

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

Beasiswa Kalla diperuntukan untuk mahasiswa semester 1 di 20 perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.


Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

8 Februari 2021

Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, memperlihatkan piagang penghargaan donasi 9 ribu masker N95 dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia untuk membantu dalam menangani pandemi virus corona baru (Covid-19), 14 Mei 2020. (MMKSI)
Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

Jusuf Kalla memprediksi kasus Covid-19 bakal tembus 2 juta per April mendatang jika penambahan kasus positif per hari konsisten di atas 12 ribu.


Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

27 Desember 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla menikmati suasana pantai bersama keluarga dalam liburan tahun baru 2018 di halaman Hotel Hilton Nusa Dua, Bali, Senin, 1 Januari 2018. Foto-foto: Juru bicara Wapres, Husain Abdullah.
Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

Simak gaya Jusuf Kalla menghabiskan waktu dengan keluarga setelah memiliki lebih banyak waktu luang.


Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

9 Agustus 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan siklus resesi telah memendek menjadi setiap 10 tahun.


Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

7 Agustus 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

Jusuf Kalla (JK) mengenang saat sejumlah usahanya harus gulung tikar.


Kalla Hadiri Konferensi Mitigasi Bencana dan Terorisme Dunia Maya

14 Mei 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) didampingi Gubernur Sulteng Longki DJanggola (kedua kanan) menyapa warga terdampak bencana yang menghuni Hunian Sementara (Huntara) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 31 Januari 2019. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Kalla Hadiri Konferensi Mitigasi Bencana dan Terorisme Dunia Maya

Wapres Jusuf Kalla akan berbicara pengalaman Indonesia dalam mitigasi bencana dan pemberantasan terorisme lewat dunia maya pada konferensi di Eropa.


Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla Ikut Berdesakan di Uji Coba MRT

18 Maret 2019

Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjajal MRT Jakarta, 18 Maret 2019. Tempo/Friski Riana
Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla Ikut Berdesakan di Uji Coba MRT

Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut mencoba MRT Jakarta bersama Mufidah Jusuf Kalla dari Stasiun Bundaran HI pada uji coba MRT hari ini.


Berikut Manfaat Kerja Sama BPK Antar Negara Asean Versi JK

26 Februari 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Kalla mengatakan keberadaan MRT diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Berikut Manfaat Kerja Sama BPK Antar Negara Asean Versi JK

JK mengatakan kerja sama Badan Pemeriksa Keuangan antar negara memberikan keterbukaan sistem audit antar beberapa negara.


Acara IMF, Presiden Bank Dunia dan Kalla Bahas Pendanaan Bencana

10 Oktober 2018

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) ketika berkunjung ke Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 5 Juli 2018. Kim melihat bagaimana Pemerintah Indonesia mengatasi masalah stunting akibat kurangnya gizi. Foto: Istimewa
Acara IMF, Presiden Bank Dunia dan Kalla Bahas Pendanaan Bencana

Presiden Bank Dunia, Kim Young Jim dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan hadir dalam Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua Bali