Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kadal Albino Ini Hasil Penyuntingan Gen Pertama di Dunia

image-gnews
Seekor kadal albino yang baru menetas. Kredit: Doug Menke
Seekor kadal albino yang baru menetas. Kredit: Doug Menke
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah proses penyuntingan gen berhasil melahirkan seekor reptil jenis kadal albino. Para peneliti menggunakan CRISPR-Cas9 pada kadal, yaitu teknik mengedit gen di luar model hewan utama.

Dalam studi yang diterbitkan Selasa, 27 Agustus 2019 dalam jurnal Cell Reports, peneliti menunjukkan bahwa kadal dapat berhasil melewati alel yang diedit gennya untuk albinisme ke keturunan mereka.

Alel merupakan bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus. Alel terbentuk karena adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat peristiwa mutasi.

"Untuk beberapa waktu kami bergulat dengan bagaimana memodifikasi genom reptil dan memanipulasi gen dalam reptil, tapi kami terjebak dalam mode bagaimana pengeditan gen dilakukan dalam sistem model utama," kata profesor Universitas Georgia Doug Menke, dikutip Phys, Rabu, 28 Agustus 2019.

Cara penyuntingan gen dilakukan dalam kebanyakan sistem model, dengan menyuntik reagen penyuntingan gen CRISPR-Cas9 ke dalam telur yang baru dibuahi atau zigot sel tunggal. Namun, teknik ini tidak dapat digunakan dalam reptil, kata Menke, karena kadal memiliki fertilisasi internal dan waktu fertilisasi tidak dapat diprediksi.

Embrio sel tunggal yang terisolasi dari kadal betina juga tidak dapat dengan mudah ditransfer, sehingga hampir tidak mungkin untuk memanipulasi di luar kadal. Menke dan tim memperhatikan bahwa selaput transparan di atas ovarium memungkinkan untuk melihat semua telur yang sedang berkembang, termasuk yang akan diovulasi dan dibuahi selanjutnya. 

"Kami ingin menjelajahi kadal anole untuk mempelajari evolusi regulasi gen, karena mereka telah mengalami serangkaian peristiwa spesiasi di pulau-pulau Karibia, sama seperti kutilang Darwin di Galapagos," kata Menke.

Peneliti memutuskan untuk menyuntikkan reagen CRISPR ke dalam telur yang tidak dibuahi di dalam indung telur dan melihat apakah CRISPR masih akan bekerja. Ini menunjukkan bahwa komponen CRISPR tetap aktif selama beberapa hari, atau bahkan berminggu-minggu, di dalam telur yang tidak dibuahi. 

Setelah menyaring keturunan, para peneliti menemukan bahwa sekitar 6 persen hingga 9 persen dari oosit, tergantung pada ukurannya, menghasilkan keturunan dengan peristiwa penyuntingan gen. Oosit adalah sel dalam ovarium yang mengalami meiosis untuk membentuk ovum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena menyuntikkan telur yang tidak dibuahi, kami berpikir bahwa kami hanya akan dapat melakukan pengeditan gen pada alel yang diwarisi dari ibu. DNA ayah tidak ada dalam oosit yang tidak dibuahi ini," kata Menke.

Tim Menke harus menunggu tiga bulan sampai kadal menetas, jadi ini seperti penyuntingan gen gerak lambat. Tapi ternyata, Menke berujar, ketika melakukan prosedur itu, sekitar setengah dari kadal mutan yang dihasilkan memiliki pengeditan gen pada alel ibu dan alel ayah.

Menke mengatakan bahwa timnya memiliki dua alasan untuk membuat kadal albino, bukan untuk mengedit sifat-sifat lain. Pertama, ketika gen albinisme tyrosinase tersingkir, itu menghasilkan hilangnya pigmentasi tanpa mematikan hewan.

Kedua, karena manusia dengan albinisme sering memiliki masalah penglihatan, peneliti berharap menggunakan kadal sebagai model untuk mempelajari bagaimana hilangnya gen ini berdampak pada perkembangan retina.

"Relatif terhadap sistem model yang sangat mapan yang memiliki efisiensi hingga 80 persen atau lebih tinggi, 6 persen tampaknya rendah, tapi tidak ada yang mampu melakukan manipulasi semacam ini di reptil sebelumnya," kata Menke. "Tidak ada komunitas besar ahli genetika perkembangan yang mempelajari reptil, jadi kami berharap dapat memanfaatkan biologi fungsional menarik yang belum dijelajahi."

Berita lain terkait peneltian dan penyuntingan gen, bisa ANda simak di Tempo.co.

PHYS | CELL REPORTS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

1 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Cara Sehat dengan Senam Trampolin

8 Oktober 2023

Cara Sehat dengan Senam Trampolin

Perempuan di berbagai daerah menggemari olahraga trampoline dance fitness atau senam trampolin.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Klasifikasinya

20 Maret 2023

Seekor lumba-lumba jenis spinner (Stenella longirostris) meloncat di perairan utara Pulau Toran, Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pulau Pieh, Sumatera Barat, Rabu 15 Februari 2023. Tim Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan Perikanan melakukan monitoring cetacea (lumba-lumba, paus, porpois) untuk mengetahui jenis, sebaran kemunculan, dan tingkah laku mamalia laut itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Klasifikasinya

Hewan vertebrata adalah sebutan untuk hewan yang memiliki tulang belakang seperti kelompok reptil, mamalia, aves, pisces, amfibi


7 Tokek yang Bisa Dipelihara, Harganya Sampai Jutaan

10 Maret 2023

Ilustrasi Tokek. Sumber: Greeners.co
7 Tokek yang Bisa Dipelihara, Harganya Sampai Jutaan

Berikut adalah tujuh tokek favorit untuk dipelihara versi reptilecentre.com beserta harga yang dilansir dari laman everythingreptiles


Intip Binatang Langka Peliharaan Lucky Hakim yang Baru Mundur Sebagai Wakil Bupati Indramayu

17 Februari 2023

Lucky Hakim. kapanlagi.com
Intip Binatang Langka Peliharaan Lucky Hakim yang Baru Mundur Sebagai Wakil Bupati Indramayu

Lucky Hakim dikenal mengoleksi berbagai reptil langka dan ganas


BKSDA Jakarta Selamatkan Satwa Didominasi dari Jakarta Barat dan Tangerang

11 Januari 2023

BKSDA Jakarta melakukan translokasi 10 (sepuluh) ekor buaya muara (Crocodylus porosus) ke Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. FOTO/Instagram/balai_ksdajakarta
BKSDA Jakarta Selamatkan Satwa Didominasi dari Jakarta Barat dan Tangerang

Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Jakarta menerima sebanyak 362 satwa sepanjang 2022.


7 Manfaat Daging Biawak, Bisa Meningkatkan Stamina dan Cegah Asma

13 Desember 2022

Seekor biawak terdapat dibibir pantai Pulau Biawak, di Laut Jawa Indramayu, Jawa Barat. 26 Juni 2014. Pulau ini semula bernama pulau rakit dan telah dirubah nama menjadi Pulau Biawak karena terdapat penangkaran alami biawak. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
7 Manfaat Daging Biawak, Bisa Meningkatkan Stamina dan Cegah Asma

Karena gizinya, masyarakat sudah mulai mengkonsumsi biawak sebagai obat agar dapat mengharapkan manfaatnya. Berikut deretan manfaat daging biawak.


Mengenali Cara Reptil Berkembang Biak

16 November 2022

Buaya beristirahat di sebuah kandang di Madras Crocodile Bank, Mahabalipuram, India, 3 Agustus 2020. Taman buaya ini merupakan rumah bagi lebih dari 2.000 buaya dan aligator, serta reptil lain seperti kura-kura, kadal, dan ular. REUTERS/P. Ravikumar
Mengenali Cara Reptil Berkembang Biak

Reptil berkembang biak, melalui tiga cara. Apa saja?


Apa Ciri Reptil dan Klasifikasi Jenisnya?

14 November 2022

Ilustrasi Tokek. Sumber: Greeners.co
Apa Ciri Reptil dan Klasifikasi Jenisnya?

Reptil hewan vertebrata atau binatang bertulang belakang yang ciri utamanya bersisik di tubuhnya.