TEMPO.CO, Jakarta - Kimia Farma dan Pertamina menempati urutan teratas di antara lebih dari 30 kandidat dan meraih penghargaan Enterprise Innovation Award tahunan yang diadakan oleh Asia IoT Business Platform 2019.
Diluncurkan pada tahun 2017, Enterprise Innovation Award menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan enterprise di Asia Tenggara yang memulai inisiatif transformasi digital dalam perusahaan mereka.
Kimia Farma adalah badan usaha milik negara yang bergerak terutama dalam industri farmasi dengan tiga segmen utama: manufaktur, distribusi dan ritel. Kimia Farma memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp18,2 triliun (US$ 1,3 miliar) dan mempekerjakan 11.000 orang di Indonesia.
Berfokus pada layanan pelanggan dan meningkatkan efisiensi, program Transformasi Digital Kimia Farma mengintegrasikan seluruh rantai nilai operasi, mulai dari bagian manufaktur hingga operasi ritel, dan memanfaatkan big data dan kecerdasan bisnis untuk memberikan nilai kepada berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem “Kesehatan Digital”.
Sementara Pertamina adalah badan usaha milik negara yang aktif di sektor hulu dan hilir industri minyak dan gas nasional. Pertamina merupakan BUMN terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan dan laba sebesar masing-masing Rp826,3 triliun (US$58 miliar) dan Rp35,99 triliun (US$2,5 miliar), serta mempekerjakan 31.600 orang di Indonesia.
Pertamina memulai perjalanan transformasi digitalnya setelah mengidentifikasi lebih dari 100 titik masalah pada timnya. Dengan berfokus pada efisiensi operasional, beberapa proyek digital berikutnya berpusat pada menciptakan standar dan mengimplementasikan tool-tool digital untuk pengadaan di seluruh perusahaan Pertamina dan digitalisasi operasi kilang.
Pemenang Enterprise Innovation Award dari Indonesia akan diundang untuk memamerkan proyek transformasi digital mereka di Singapura pada bulan Februari 2020 bersama dengan pemenang lain dari negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perindustrian, AIBP berfokus pada inisiatif Indonesia 4.0, termasuk Industri 4.0, Smart City dan Ekonomi Digital, serta menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan lokal dan badan-badan layanan publik dalam mengadopsi dan menerapkan IoT, serta dalam menuntaskan proyek transformasi digital. Perkembangan terbaru dan inisiatif utama dalam industri teknologi juga akan menjadi pokok bahasan.
“Asia IoT Business Platform adalah platform industri yang dinamis, yang semakin relevan di era saat ini, di mana transformasi digital sangat penting bagi bisnis di berbagai sektor. IoT memainkan peran penting dalam banyak inisiatif transformasi digital dan edisi ke-32 dari Asia IoT Business Platform ini akan menghadirkan diskusi mendalam tentang IoT dan pameran teknologi IoT terbaru guna membantu perusahaan di negara ini dalam mengadopsi strategi transformasi digital yang tepat,” ujar Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform.