Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temukan Tsunami Purba, Peneliti: Bandara Kulon Progo Ironis

image-gnews
Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I
Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Riset paleotsunami Eko Yulianto menemukan jejak tsunami masa lampau di sekitar lokasi Bandara Kulon Progo, Yogyakarta. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Bandung itu mengatakan telah membuka datanya dan memaparkan temuannya ke pembangun bandara.

“Sudah dari dulu dibuka, tapi nggak ada efeknya. Kasus Kulon Progo ironis, sudah ada datanya tapi terus dibangun,” katanya baru-baru ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi Kamis 29 Agustus 2019 meninjau perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. "Terminalnya (seluas) 219.000 meter persegi yang bisa menampung 20 juta penumpang per tahun," katanya dikutip dari Siaran Pers Sekretariat Presiden.

Riset paleotsunami atau tsunami purba yang dilakukan Eko menyasar di sepanjang selatan Jawa. Mulai dari Lebak di Banten hingga Bali, ia dan tim serta mahasiswa menyusuri jejak tsunami masa lalu berbasis ilmu Geologi.

Caranya dengan membuat paritan untuk menyingkap lapisan tanah. “Kami mencari bukti apakah benar material yang didapatkan berasal dari laut yang kemungkinan adalah tsunami,” kata Eko.

Sekitar dua kilometer sebelah timur lokasi bandara Kulon Progo, mereka mendapatkan bukti tsunami purba dari dua titik galian. Temuannya di posisi 1,5 kilometer dari garis pantai yang sekarang. “Ada dua lapisan pasir tsunami,” ujarnya 22 Agustus 2019.

Lapisan yang bawah di kedalaman sekitar 120 sentimeter dan sudah ditentukan umurnya dengan karbon-14. “Terjadi (tsunami) sekitar 1.800 tahun lalu,” ujarnya. Lapisan tanah bukti tsunami itu mengandung sisa makhluk laut berukuran mikro yang sangat melimpah, yaitu foraminifera, radiolaria dan ostrakoda.

Sementara lapisan kedua lebih dangkal pada kedalaman kurang dari satu meter. Kandungannya sisa-sisa makhluk laut berukuran mikro juga namun belum dianalisis umurnya. “Kami menduga ini endapan tsunami yang 400 tahun lalu,” kata Eko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan bukti tsunami sekitar 1800 tahun silam di Kulon Progo, menurutnya, sama dengan temuan lapisan tsunami di Lebak, Banten, dan seumur.

Jika diasumsikan dua lapis tsunami itu dari kejadian yang sama, kata Eko, maka setidaknya panjang rupture (sobekan patahan) sekitar 500 kilometer. “Rupture sepanjang itu bisa menghasilkan gempa mendekati skala Mw. 9,” katanya.

Perkiraan itu mengacu pada gempa dan tsunami Tohoku Jepang pada 2011 dengan skala Mw 9 yang disebabkan rupture sepanjang sekitar 500 kilometer.

Sementara dari temuan lapisan tsunami yang lebih dangkal dengan perkiraan kejadian 400 tahun silam, ada kemungkinan adalah kejadian serentak yang mengendapkan pasir tsunami di Lebak, Ciletuh, Pangandaran, Cilacap, Pacitan dan Lumajang.

Tsunami itu diperkirakan melanda pantai sepanjang lebih dari 700 kilometer. Kemungkinan tsunami itu dipicu oleh gempa dengan rupture sekitar 700 km atau lebih. “Yang berarti berhubungan dengan gempa berskala Mw 9 atau lebih,” ujarnya. Gempa Aceh 2004 yang berskala Mw 9.3 dipicu oleh rupture sepanjang 1.300 kilometer.

ANWAR SISWADI

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

2 hari lalu

Tim penyelamat mencari mayat di pantai, pasca banjir di Derna, Libya, 17 September 2023. REUTERS/Ayman Al-Sahili
IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

Bencana banjir Libya, yang menewaskan ribuan orang di Kota Derna, juga menyebabkan lebih dari 43.000 orang mengungsi


Langit Jakarta Kembali Kelabu, Ini Kata Peneliti BRIN

10 hari lalu

BNPB melakukan evaporasi buatan dengan teknik baru water-spray untuk mengurangi polusi udara Jakarta selama KTT ASEAN di Jakarta, Selasa 5 September 2023. (Antara/HO-BNPB)
Langit Jakarta Kembali Kelabu, Ini Kata Peneliti BRIN

Pada hari Rabu, 13 September 2023, polusi udara Jakarta kembali meningkat ditandai dengan langit yang berwarna kelabu.


BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

12 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

Masalah air danau hingga nuklir menjadi perhatian para periset BRIN.


Peneliti BRIN Duga Terjadi Fenomena Firenado di Bromo

13 hari lalu

Tangkapan gambar diduga fenomena fire tornado atau firenado di wilayah kebakaran Gunung Bromo pada 10 September 2023. (Instagram/@pendakilawas)
Peneliti BRIN Duga Terjadi Fenomena Firenado di Bromo

Pada saat kejadian, wilayah sekitar Gunung Bromo memiliki tekanan udara permukaan yang relatif tinggi.


Bertemu PM Cina di KTT G20, PM Inggris Konfrontasi Soal Dugaan Mata-Mata

14 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada KTT G20 di New Delhi, India, 9 September 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool
Bertemu PM Cina di KTT G20, PM Inggris Konfrontasi Soal Dugaan Mata-Mata

Perdana Menteri Rishi Sunak telah mengkonfrontasi Perdana Menteri Cina Li Qiang tentang campur tangan Beijing dalam demokrasi parlementer Inggris


Donggala Sulteng Dilanda Gempa M 6,3, Tak Berpotensi Tsunami

14 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Donggala Sulteng Dilanda Gempa M 6,3, Tak Berpotensi Tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya gempa magnitudo 6,3 di wilayah Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).


Gempa Magnitudo Besar 5,7 Guncang Karatung Sulawesi Utara

16 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo Besar 5,7 Guncang Karatung Sulawesi Utara

Gempa berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang Pulau Karatung, Sulawesi Utara, Jumat dini hari, 8 September 2023, tidak berpotensi tsunami.


Wakil Rektor Unair Masuk Deretan Top 100 Peneliti Indonesia, Beri Tips Bagi Peneliti Pemula

17 hari lalu

Wakil Rektor Unair Muhammad Miftahussurur. Dok. Unair
Wakil Rektor Unair Masuk Deretan Top 100 Peneliti Indonesia, Beri Tips Bagi Peneliti Pemula

Wakil Rektor Unair yang masuk deretan top 100 peneliti Indonesia berbagi tips untuk peneliti pemula.


Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

20 hari lalu

Nenek moyang kera dan manusia yang baru diidentifikasi, Anadoluvius turkae. (Kredit gambar: Sevim-Erol, A., Begun, D.R., Szer, .S. dkk., Universitas Toronto, EurekAlert)
Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.


Info Terkini Gempa M5,0 Lampung Pagi Ini Akibat Sesar Aktif Dasar Laut

25 hari lalu

Gempa tektonik dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah pantai barat Sumatra, pesisir barat Lampung, pada hari Rabu, 30 Agustus 2023, pukul 09.17.02 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,0 Lampung Pagi Ini Akibat Sesar Aktif Dasar Laut

Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.