Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyu Mutan Berkepala Dua Kejutkan Ahli Konservasi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Penyu mutan berkepala dua kejutkan ahli konservasi. Kredit: Sea Turtle Patrol Hilton Head Island
Penyu mutan berkepala dua kejutkan ahli konservasi. Kredit: Sea Turtle Patrol Hilton Head Island
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyu mutan berkepala dua telah ditemukan hidup relatif normal oleh para ahli konservasi yang terkejut. Makhluk aneh itu ditemukan di tepi Hilton Head, sebuah pulau di negara bagian Carolina Selatan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail akhir pekan lalu.

Meskipun penampilannya tidak wajar, para ahli mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dan anomali ini relatif normal.

Amber Kuehn, manajer Sea Turtle Patrol Hilton Head Island, mengatakan hewan seperti itu sangat jarang muncul. “Ini jarang tetapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya. "Beberapa orang berpikir radiasi di dalam air, tetapi tidak seperti itu, itu terjadi di alam secara berkala."

Kuehn mengatakan pihaknya telah melihat bahwa sebuah sarang menetas dan membiarkannya selama tiga hari untuk memastikan semuanya keluar secara alami. “Lalu kami masuk dan menggali semuanya, kami menghitung cangkang kosong, telur yang tidak menetas, tetasan hidup dan mati, dan kami memasukkan semua informasi itu ke dalam basis data,” ujarnya.

Sementara ada tukik yang terperangkap dan tidak keluar secara alami. “Ini adalah yang memiliki dua kepala," ujarnyha.

Staf yang menemukan kura-kura mengatakan bahwa kepala kanan tampaknya memiliki satu sirip, sedangkan kepala kiri memiliki sirip yang lain. "Ada benjolan di tengah cangkang kura-kura dan ada dua di antaranya, jadi mereka masing-masing memiliki tulang belakang sendiri," kata Kuehn.

Mereka berjalan melewati ombak dan masuk ke dalam air dan dengan dua sirip berbeda kura-kura itu tidak berenang dengan baik sama sekali. Adapun kemungkinan penyu itu bisa bertahan, meski Kuehn tidak banyak berharap. “Secara umum, bahkan untuk yang sehat, itu kesempatannya satu dari seratus,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jika sehat, tujuan mereka dari South Carolina adalah Gulf Stream - ini adalah aliran air hangat dan dari Hilton Head, 70 mil lepas pantai. Mereka berenang tiga hari ke Gulf Stream. Banyak yang bisa terjadi dalam tiga hari - ikan memakannya, semuanya memakannya,” ujarnya.

Jenis kelamin kura-kura tidak jelas, tetapi kemungkinan keduanya memiliki jenis kelamin yang sama karena mereka berbagi telur. "Kadang-kadang kita akan menemukan telur yang memiliki kuning dua kali lipat," kata Amber. "Kemungkinan besar itulah yang terjadi.”

Amber mengatakan penyu itu salah satu dari beberapa mutasi aneh yang ditemui Amber selama 21 tahun memantau penyu. "Saya punya kura-kura laut yang keluar dengan batang otak dan tanpa kepala, saya punya dua dari mereka keluar dengan bentuk lengkap tetapi melekat di kulit bawah, saya punya tukik dengan miniatur sirip depan yang tidak bisa berenang karena mereka nubs kecil kecil.”

Menurutnya, hal itu terjadi kadang-kadang berhubungan dengan kondisi. “Seperti kami memiliki bayi penyu keluar yang benar-benar putih dan itu cedera termal, tetapi dalam kasus kura-kura ini itu hanya mutasi genetik."

DAILY MAIL | FOX NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

1 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Balai Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin, 21 Agustus 2023. Pemprov Kalimantan Utara mempromosikan sektor wisata unggulan yang salah satunya wisata hutan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bangga Berwisata Indonesia (BBWI). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

2 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

16 hari lalu

Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri), Arief Hidayat (tengah) menyaksikan saksi ahli dari pihak termohon diambil sumpahnya saat sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2019. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari termohon atau dari pihak KPU. ANTARA/Galih Pradipta
Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

Berikut bunyi sumpah yang diucapkan oleh ahli dan saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK.


Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

18 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.


KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

20 hari lalu

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

23 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Krisis Beras, Ahli Gizi Unair Beberkan Proses Pembuatan Beras Analog Sebagai Alternatif

42 hari lalu

Ilustrasi Beras Analog Sebagai Alternatif Beras (Foto: Shutterstock)
Krisis Beras, Ahli Gizi Unair Beberkan Proses Pembuatan Beras Analog Sebagai Alternatif

Beras analog di satu sisi dapat dianggap sebagai solusi untuk mengatasi krisis beras.


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

43 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.


Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.


5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

16 Februari 2024

Potongan video seekor harimau Sumatera kurus sedang makan rumput beredar di media sosial. Diduga, harimau tersebut merupakan salah satu koleksi dari Kebun Binatang Simalingkar Kota Medan atau Medan Zoo. Instagram
5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

KLHK mengungkap fakta bahwa Medan Zoo telah sejak 2012 diminta melakukan perbaikan pemenuhan standar pengelolaan konservasi.