TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah memulai produksi massal pesawat tempur siluman Generasi ke-5 Sukhoi Su-57. Sukhoi Aircraft Company mengungkapkan bahwa kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia telah ditandatangani untuk pembelian 70 jet Su-57 single seat bermesin ganda, Senin, 27 Agustus 2019.
Pesawat tempur Rusia terbaru ini adalah satu-satunya jet tempur yang dapat dibandingkan dengan F-22 Raptors dan F-35 Lightning II produksi Amerika Serikat.
"Pesawat generasi kelima ini memiliki peralatan onboard sangat cerdas, hampir tidak terlihat dan juga ditandai oleh garis besar intersepsi target udara dan penghancuran target darat. Produksi massal diluncurkan pada 2019 dan kontrak jangka panjang ditandatangani dengan Departemen Pertahanan untuk mengirim lebih dari 70 pesawat," demikian dikabarkan Sputniknews.com.
Kantor berita Rusia TASS mengutip kantor Wakil Perdana Menteri Yuri Borisov yang mengatakan bahwa Perusahaan Pesawat Sukhoi telah mulai menerapkan kontrak Su-57. "Sebuah kontrak ditandatangani antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Perusahaan Sukhoi untuk pengiriman sejumlah jet tempur generasi kelima Su-57," kata Borisov.
Pesawat Su-57 pertama akan dikirim sebelum akhir 2019. Su-57, yang pertama kali terbang pada 29 Januari 2010, telah diuji dalam kondisi tempur di Suriah.
Rusia juga menawarkan Su-57 ke Angkatan Udara India dengan Wakil Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Militer dan Teknis Rusia (FSMTC) Vladimir Drozhzhov mengatakan bahwa kedua negara "harus melanjutkan proyek ini".
Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Inggris mendatangkan jet F-35B seharga Rp 2,2 triliun. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS
Sebelumnya pada Maret 2019, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa India tertarik memiliki Su-57, yang ia sebut sebagai jet stealth supersonik terbaru di dunia.
Saat pameran MAKS 2019, tuan rumah Rusia di laur dugaan memamerkan Sukhoi Su-57E versi ekspor di depan Presiden Turki Recep Erdogan.
Rusia dan Turki sedang membahas kemungkinan pengiriman pesawat tempur Sukhoi Su-57 dan pesawat Su-35 buatan Rusia ke Turki, demikian dilaporkan Kantor Berita RIA, yang mengutip pejabat Rusia pada Rabu, 28 Agustus 2019.
Rusia mulai mengirim sistem peluru kendali S-400 ke Turki tahun ini. Gara-gara pembelian sistem itu, hubungan Turki dengan sekutu-sekutu Ankara di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) menjadi renggang.
Karena langkah itu pula, Washington terdorong mulai menyingkirkan Turki dari program manufaktur F-35, jenis pesawat jet yang sebelumnya juga direncanakan Turki untuk dibeli.
Kepala Dinas Federal Kerja sama Teknis-Militer Rusia menyebutkan ia berencana membahas sistem pertahanan rudal S-400 dengan mitranya dari Turki pada Rabu serta soal "kemungkinan pengiriman Su-35 atau Su-57."
Pesaing Sukhoi Su-57, yaitu F-22 Raptor dan F-35 Lithning II sudah digunakan Angkatan Udara AS. Beberapa sekutu dekat AS termasuk Inggris, Italia, Belanda, Australia, Kanada, Denmark, Norwegia, Belgia, Jepang, Korea Selatan, Israel dan Singapura juga mengoperasikan F-35.
ZEENEWS.INDIA | ANTARA