TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mencegah para pelaku kejahatan siber melakukan pencurian online identitas Anda, berhati-hatilah dengan segala permintaan data, terutama yang melibatkan dokumen-dokumen penting.
Saat melakukan registrasi, beberapa layanan online akan meminta untuk mengkonfirmasi identitas dengan mengunggah swafoto yang menunjukkan wajah dan ID Anda. Ini sebenarnya merupakan cara mudah untuk membuktikan bahwa Anda adalah Anda sendiri.
Tidak lagi harus pergi ke kantor yang berjarak jauh dan melakukan antrean. Hanya dengan mengambil swafoto, unggah, dan tunggu beberapa saat agar akun Anda disetujui oleh administrator.
Sayangnya, tidak hanya situs web sah dengan reputasi baik yang tertarik pada selfie Anda, tetapi juga para phisher.
Berikut tips menghindari pencurian identitas:
- Selalu waspada atas permintaan untuk memverifikasi identitas di layanan yang sudah sering Anda gunakan. Jika Anda berpikir dua kali untuk mengabaikan pesan tertentu, cari informasi lengkap di situs web resmi perusahaan.
- Perhatikan kualitas teks. Ingatlah bahwa kesalahan tata bahasa, kata-kata yang hilang, dan kesalahan ketik dalam komunikasi perusahaan nyata sangat jarang terjadi.
- Periksa dari mana pesan itu berasal, dan di mana tautan menunjuk. Perusahaan mengirim surat dari domain resmi, dan jika terdapat pengecualian mereka akan menjelaskannya pada situs web resmi. Survei, formulir masuk, dan halaman resmi lainnya juga biasanya terdapat pada sumber resmi.
- Pembatasan apa pun, seperti kerangka waktu yang mendesak untuk memberikan informasi, harus diwaspadai. Lebih baik melewati tenggat waktu daripada mengirim data Anda ke pelaku kejahatan siber.
- Jika ragu, hubungi layanan pelanggan. Tetapi jangan gunakan nomor yang disediakan dalam pesan. Temukan nomor terlegitimasi pada situs resmi atau di email konfirmasi pendaftaran.
- Gunakan program antivirus yang andal dengan perlindungan terhadap phishing dan penipuan online.