Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dipasarkan di Medsos Tenun Baduy Laris, Harga Mulai Rp 250 Ribu

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ayu, seorang perajin memarkan kain tenun Badui di kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk memenuhi pesanan dari luar daerah setelah dipasarkan melalui media sosial. ANTARA/Mansyur Suryana
Ayu, seorang perajin memarkan kain tenun Badui di kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk memenuhi pesanan dari luar daerah setelah dipasarkan melalui media sosial. ANTARA/Mansyur Suryana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan kain tenun Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, cenderung meningkat sehingga mampu menyumbangkan ekonomi keluarga para perajin itu.

"Kita sejak sepekan terakhir sibuk melayani permintaan pesanan dari luar daerah," kata Ayu, seorang perajin kain tenun Badui di pedalaman Badui Kabupaten Lebak, Selasa, 3 September 2019.

Permintaan pesanan itu setelah dipasarkan melalui media sosial (medsos) dan cukup menguntungkan para perajin kain tenun Badui.

Selain itu juga kerja sama dengan Telkom yang dipasarkan secara online, sehingga produksi kain tenun Badui mulai dikenal masyarakat luas.

Saat ini, permintaan kain tenun Badui juga ada dari Jakarta, Bandung, Semarang hingga sejumlah kota di Pulau Sumatera.

"Kami hari ini akan mengirimkan paket sebanyak 10 unit ke luar daerah," kata Ayu.

Ia mengaku bahwa kain tenun Baduy yang dipasarkan melalui media sosial itu bervariasi mulai harga Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta per kain dengan ukuran panjang tiga meter dan lebar tiga meter.

Produksi kain tenun Baduy dikerjakan secara alami dan mengerjakannya hingga tiga hari per kain.

Kain tenun Baduy memiliki kelebihan dari motif dan warna, sehingga berbeda dengan kain tenun dari daerah lain di Tanah Air.

Karena itu, banyak wisatawan yang datang ke sini membeli kain tenun Baduy dengan jumlah banyak.

Kebanyakan wisatawan yang membeli kain tenun Baduy itu perempuan, karena bisa dijadikan busana maupun pakaian resmi.

"Kami sejak dua bulan terakhir ini bisa menghasilkan omzet Rp25 juta," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sukmara, seorang perajin warga Baduy mengatakan dirinya memproduksi kain tenun itu mengggunakan pewarna alami dengan memanfaatkan dari kayu-kayuan, seperti pohon mahoni, turami dan lainnya.

Pewarna alami itu, kata dia, banyak pesanan karena dinilai unik dan memiliki seni.

Bahkan, Bupati Lebak Iti Octavia dan pejabat lainnya di Provinsi Banten banyak yang pesan kain tenun Baduy pewarna alami itu.

Harga kain tenun Badui pewarna alami bervariasi mulai harga Rp500 ribu sampai Rp1,7 juta/kain.

"Kami merasa kewalahan melayani permintaan kain tenun Baduy pewarna alami itu hingga 40 unit/bulan dengan pendapatan sekitar Rp25 juta," katanya.

Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Sutisna mengatakan pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas kain tenun Baduy karena menyumbangkan ekonomi masyarakat setempat.

Peningkatan kualitas kain tenun Badui itu dengan menggunakan pewarna alami dari dedaunan dan pohon sekitar kawasan Badui.

Saat ini, kain tenun Badui memiliki aneka warna dan motif, di antaranya Poleng Hideung, Poleng Paul, Mursadam, Pepetikan, Kacang Herang, Maghrib, Capit Hurang, Susuatan, Suat Songket, Smata (girid manggu, kembang gedang, kembang saka).

Selain itu juga motif Adu Mancung, serta motif Aros yang terdiri dari Aros Awi Gede, Kembang Saka, Kembang Cikur, dan Aros Anggeus. Motif tenun Badui itu juga memiliki makna tersendiri disesuaikan dengan budaya mereka.

"Kami terus membina sebanyak 260 perajin Baduy dengan pelatihan-pelatihan juga menyalurkan bantuan peralatan produksi," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nyepi di Baduy Dalam

41 hari lalu

Nyepi di Baduy Dalam

Warga Baduy kini sedang menjalani Kawalu, ritual penyucian diri pada masyarakat adat tersebut, sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil panen pertani


Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

20 Oktober 2023

Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten, Jumat 21 Mei 2021. Pelaksanaan tradisi Seba Baduy pada tanggal 21-23 Mei 2021 tersebut digelar secara terbatas dengan jumlah 20 orang warga Baduy yang akan berkunjung ke Bupati dan Gubernur. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

Permohonan agar wilayah Baduy Dalam bebas internet sudah diajukan Juni lalu. Kampung Cibeo, Cikertawarna, Cikeusik tetap jadi area blank spot.


Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

2 Oktober 2023

Warga baduy dalam melintasi jembatan bambu diperkampungan Baduy luar, Lebak, Banten, 17 April 2016. Banyaknya turis lokal yang berdatangan tidak membuat Suku Baduy meninggalkan kemurnian warisan budayanya. Tempo/ Aditia Noviansyah
Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

Berikut beberapa kampung adat yang bisa Anda kunjungi, antara lain di kampung Baduy, kampung ciptagelar hingga Cikondang


Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

17 Juli 2023

Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan kaki di Leuwidamar menuju kota Rangkasbitung untuk mengikuti tradisi Seba Baduy di Lebak, Banten, Sabtu, 4 Mei 2019. Seba Baduy merupakan tradisi tahunan warga Baduy untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi mereka kepada kepala daerah.  ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

Baduy dikenal sebagai salah satu suku yang memiliki dua kelompok, yaitu luar dan dalam. Lantas, apa perbedaan keduanya?


Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

24 Januari 2023

Anies Baswedan saat hadir dalam acara syukuran pernikahan putri pertama Ketua Umum DPP Jarnas Anies Baswedan di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Ahad, 25 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

Anies Baswedan melanjutkan safari politiknya di wilayah Provinsi Banten dengan menemui masyarakat Baduy pada hari ini.


Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

22 Januari 2023

Tiga dari 12 Jaro Tangtu (Ketua Adat) suku Baduy Dalam masing-masing Jaro Salim (kiri), Jaro Mursid (tengah) dan Jaro Nedi  menyerahkan cendera mata dari warganya saat upacara Seba di pendopo gubernur Banten, di Serang, 29 April 2017. Mereka juga meminta perlindungan keamanan tanah ulayat suku Baduy dari para perambah yang kerap menyerobot lahan mereka. ANTARA/Asep Fathulrahman
Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

Kawasan Baduy Dalam ditutup untuk wisatawan selama tiga bulan lantaran upacara Kawalu.


Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

9 Mei 2022

Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Ritual Seba Baduy ditandai penyerahan hasil bumi kepada wakil pemerintah kembali dilakukan secara terbuka setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Ritual Seba Baduy di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Apa beda Baduy dalam dan Baduy luar?


Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

7 Mei 2022

Sejumlah warga Baduy Dalam menggunakan masker berjalan menuju kota Rangkasbitung di Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten, Sabtu 30 Mei 2020. Meskipun di tengah pandemi COVID-19 acara ritual adat Seba Baduy tetap digelar secara terbatas hanya perwakilan adat dan tertutup dengan mengikuti protokol kesehatan yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

Tradisi Seba Baduy dilaksanakan setelah masyarakat Baduy melaksanakan ritual Kawalu.


Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

7 Mei 2022

Masyarakat Badui Dalam melaksanakan tradisi Seba dengan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan pejabat lainnya, Jumat, 6 Mei 2022. Foto: Antara/Mansur
Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

Masyarakat Badui Dalam berjalan kaki sejauh 160 kilometer untuk silaturahmi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan pejabat lain dalam tradisi Seba


Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

28 April 2022

Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten, Jumat 21 Mei 2021. Pelaksanaan tradisi Seba Baduy pada tanggal 21-23 Mei 2021 tersebut digelar secara terbatas dengan jumlah 20 orang warga Baduy yang akan berkunjung ke Bupati dan Gubernur. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

Selama tiga bulan sejak 5 Februari 2022, kawasan Baduy Dalam tertutup dari dunia luar untuk ritual Kawalu.