Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Berhasil Memotret, Astronom Akan Bikin Film Lubang Hitam

image-gnews
Ilmuwan ungkap foto lubang hitam pertama dalam sejarah. Kredit: Harvard Gazette
Ilmuwan ungkap foto lubang hitam pertama dalam sejarah. Kredit: Harvard Gazette
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat sekelompok ilmuwan internasional mengejutkan dunia dengan gambar Lubang Hitam pertama, mereka sudah merencanakan sebuah sekuel. Film yang menunjukkan bagaimana awan gas besar tersedot ke dalam Lubang Hitam.

Event Horizon Telescope Collaboration telah mencatat pengamatan yang diperlukan dan sedang memproses data untuk menghasilkan video pertama pada 2020.

"Apa yang saya prediksi adalah bahwa pada akhir dekade berikutnya kita akan membuat film lubang hitam real-time berkualitas tinggi. Yang mengungkapkan tidak hanya bagaimana mereka terlihat, tapi bagaimana mereka bertindak di panggung kosmik," ujar Shep Doeleman, direktur proyek, kepada AFP dikutip Phys, baru-baru ini.

Seluruh tim, yang terdiri dari 347 ilmuwan dari seluruh dunia, mendapat kehormatan dengan penghargaan Breakthrough Prize dalam Fisika Fundamental. Mereka mendapat US$ 3 juta atau setara dengan Rp 43,6 miliar dalam penghargaan yang biasa disebut Oscar Sains untuk gambar yang mereka rilis pada 10 April 2019.

"Saya sudah mengerjakan ini selama 20 tahun. Jadi istri saya akhirnya yakin bahwa apa yang saya lakukan sedikit berharga," kata Doeleman, ayah dua anak berusia 52 tahun, yang juga seorang astronom di Harvard- Pusat Smithsonian untuk Astrofisika.

Para astronom sebelumnya dapat mendeteksi cahaya yang ditelan oleh lubang hitam, tapi mereka tidak memiliki ketajaman pada gambar untuk melihat seperti apa bentuk cahaya itu. Rintangan itu akhirnya diatasi ketika tim menghubungkan beberapa teleskop radio bersama-sama.

Teleskop raksasa itu akhirnya mampu mengamati objek resolusi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menjelang akhir 2000-an, kerja keras mulai membuahkan hasil. Tim memperoleh persetujuan untuk menggunakan tiga teleskop  dan pada 2008 menerbitkan pengukuran pertama lubang hitam. Pada April 2017, mereka telah mengumpulkan delapan teleskop radio di Chili, Spanyol, Meksiko, AS, dan Kutub Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Instrumen raksasa mengamati gelombang radio frekuensi tinggi, memungkinkan para astronom melihat melalui gas dan debu galaksi, sampai ke batas lubang hitam. Selain pengamatan tentang lubang hitam di galaksi Messier 87 (M87), tim juga melihat yang ada di pusat Bima Sakti yaitu Sagittarius-A.

Mereka membaca pada 2018, dan berencana untuk mengulanginya tahun depan. Lubang hitam kita sendiri jauh lebih bergejolak dan karenanya sulit untuk diamati.

"Orbit materi di sekitar M87 membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk beredar. Sedangkan orbit di sekitar Sagitarius-A hanya membutuhkan waktu setengah jam, selama satu malam mengamati Sagittarius-A dapat berubah di depan mata Anda," tutur Doeleman.

Bisa jadi, kata Doeleman, mungkin timnya akan membuat film mentah pertama pada 2020. Idealnya, para ilmuwan akan membutuhkan lebih banyak teleskop, baik di Bumi maupun di orbit, untuk meningkatkan resolusi.

Namun, cara di mana gambar pertama M87 telah menangkap imajinasi orang telah membuat Doeleman optimis tentang prospek pendanaan di masa depan, baik dari pemerintah dan mungkin donor swasta.

"EHT telah memberikan nilai lebih dari proyek ilmiah lainnya yang dapat saya pikirkan dalam sejarah," kata Doeleman. "Kita memang melihat diri kita sebagai penjelajah, kita telah melakukan perjalanan dalam pikiran kita. Dan kita adalah instrumen di ujung Lubang Hitam. Dan sekarang kita akan kembali untuk melaporkan apa yang kita temukan."

AFP | PHYS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

22 Oktober 2023

Kesan seniman ini, tanpa memperhitungkan skalanya, menggambarkan jalur semburan radio cepat dari galaksi jauh tempat asalnya hingga ke Bumi, di salah satu lengan spiral galaksi Bima Sakti, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 20 Oktober 2023 ini. ESO/M. Kornmesser/Handout melalui REUTERS
Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

Para astronom mendeteksi ledakan energi misterius berusia 8 miliar tahun.


Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

15 September 2023

Penampakan cahaya di langit, warna merah kekuningan agak panjang, dari selatan menuju utara. Cahaya itu terlihat dari kawasan Condongcatur, Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 14 September 2023, sekitar pukul 23.15 WIB. (Potongan Video)
Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.


Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

15 September 2023

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

Bisa disimpulkan itu meteor terang.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

5 September 2023

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

Jadwal kunjungan ke Observatorium Bosscha terbagi menjadi dua sesi untuk 100 orang setiap Sabtu.


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.