TEMPO.CO, Jakarta - Tim Amethyst dari Institut Teknologi Bandung ITB menjadi juara kompetisi ASEAN Data Science Explorers (ASEANDSE) Indonesia 2019 yang digelar di Kampus Universitas Pancasila Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Tim ITB ini terdiri atas Stephanie dan Owen Nixon Jimawan. Proyek mereka berfokus pada solusi untuk menghijaukan kota dari polusi dan perubahan iklim. Sebagai pemenang pertama mereka akan mewakili Indonesia di final regional pada Oktober 2019.
Sedangkan pemenang kedua diraih oleh Tim Sadikin, yang terdiri atas Shalahuddin Al Ayyubi dan Firdaus Wahyu Nugroho, juga dari ITB. Proyek mereka dirancang untuk menyoroti dan mempromosikan profesionalisme perempuan STEM.
Tim Prajna, yang terdiri atas Faris Abdurrachman dan Ebara Gikami Lufti dari Universitas Indonesia (UI) menjadi runner-up kedua untuk proyek mereka dalam memecahkan masalah ketenagakerjaan informal di ASEAN.
Tiga pemenang dipilih karena urgensi topik mereka, solusi yang disampaikan melalui storyboard mereka dan kejelasan presentasi.
"Inisiatif ini meningkatkan kapasitas para pemuda ASEAN untuk memanfaatkan peluang besar yang ada di depan mereka. Pada saat yang sama, inisiatif ini membekali mereka dengan keterampilan digital yang relevan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri 4.0,” kata Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Elaine Tan.
Direktur Pelaksana SAP Indonesia Andreas Diantoro mengatakan bersama dengan ASEAN Foundation pihaknya terus mendorong kaum muda untuk menjadi kreatif dan mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia, terutama dengan memberikan keterampilan yang membantu mereka menghadapi pengalaman ekonomi dan berkontribusi untuk Indonesia 4.0.
ASEANDSE adalah program regional oleh ASEAN Foundation dan SAP yang bertujuan untuk mengkatalisasi aktivisme di kalangan mahasiswa di ASEAN. Sejak didirikan pada 2017, ASEANDSE telah memberdayakan lebih dari 9.000 anak muda dari 230 institusi pendidikan tinggi di wilayah ini dengan keterampilan analitik data.
Pendaftar kompetisi meningkat dua kali lipat tahun ini dengan 1.300 tim siswa dari berbagai disiplin ilmu seperti ilmu politik, teknik dan arsitektur yang mengumpulkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari data untuk menghasilkan solusi yang berdampak pada bidang-bidang ini.
Kompetisi di Indonesia adalah satu dari 10 final nasional ASEANDSE 2019 yang berlangsung di seluruh wilayah pada bulan September 2019, di mana 10 tim terbaik dari masing-masing negara anggota bersaing di final regional.