TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia menawarkan kepada Indonesia untuk membantu memadamkan api di Kalimantan dan Sumatera sehubungan kemunculan kembali kabut asap lintas batas negara.
Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim (MESTECC) Malaysia Yeo Bee Yin mengemukakan hal itu dalam pernyataan yang diposting di akun Facebook-nya, Selasa, 10 September 2019.
Dia mengatakan, sekarang ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk mengatasi kebakaran di wilayahnya.
Pada Senin pukul 16.00 sore, udara di Kuching dan Sri Aman berada dalam kisaran yang sangat tidak sehat dari Indeks Pencemar Udara (API) sedangkan sembilan stasiun API lainnya di Sarawak dan Lembah Klang berada di kisaran yang tidak sehat.
“Karena itu urgensi sekarang bagi Indonesia untuk memadamkan api. Pemerintah siap menawarkan segala bentuk bantuan untuk membantu Indonesia memadamkan kebakaran di Kalimantan dan Sumatera, " katanya.
Pada 1997 dalam sebuah operasi bernama Operasi Haze, Malaysia mengirim petugas pemadam kebakaran untuk memerangi kebakaran yang berkobar di seluruh Sumatera dan Kalimantan.
Mereka menghabiskan 25 hari di provinsi-provinsi Indonesia untuk mengendalikan kebakaran yang pada puncaknya pada Agustus 1997 mencapai 37.983 titik api.
Malaysia juga mengirim petugas pemadam kebakaran, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil pada 2005 untuk memerangi kebakaran di Indonesia.
Indonesia awal bulan ini telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel militer, polisi dan PMK untuk memadamkan kebakaran, setelah mengumumkan keadaan darurat di enam provinsi di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Yeo mengatakan MESTECC juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengirim surat diplomatik kepada pemerintah Indonesia mengenai masalah ini.
“Duta Besar Malaysia untuk Indonesia dijadwalkan bertemu pemerintah Indonesia," katanya.
"Pemerintah akan mengerahkan semua saluran diplomatik untuk meningkatkan urgensi kepada pemerintah Indonesia untuk bertindak atas kabut asap," katanya.
Yeo mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) juga berkoordinasi dengan MESTECC (melalui MetMalaysia) dan Angkatan Udara Malaysia, dipersiapkan untuk bantuan sementara di daerah yang dilanda bencana segera setelah situasi memungkinkan.
Berita lain terkait asap karhutla, bisa ANda simak di Tempo.co.