Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Lukisan Purba Bermotif Bumerang di Karst Fakfak

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Lukisan dinding bermotif bumerang (tanda panah) dan cap tangan di dinding tebing karst Afofo, Kampung Darembang, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, September 2019. (Dok.Hari Suroto Balar Papua)
Lukisan dinding bermotif bumerang (tanda panah) dan cap tangan di dinding tebing karst Afofo, Kampung Darembang, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, September 2019. (Dok.Hari Suroto Balar Papua)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Papua menemukan lukisan purba bergambar bumerang di situs prasejarah tebing karst Afofo, Kampung Darembang, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Lukisan bumerang ini terdapat pada ceruk dengan lebar 2 hingga 4 meter, berada pada 3 hingga 5 meter dari permukaan laut, kata arkeolog Hari Suroto kepada Tempo, Rabu, 11 September 2019.

Secara bentukan terdapat ornamen stalaktit, stalakmit dan pilar pada tebing ini. Penorehan gambar didominasi oleh warna merah. Penempatan gambar bumerang pada langit-langit ceruk bersama sejumlah cap tangan, yang lazim ditemui dalam lukisan purba di dinding gua atau cadas.

"Motif bumerang merepresentasikan diaspora maritim antara Pulau Nugini dan Australia," kata Hari Suroto.

Dinding karst ditemukannya lukisan dinding bermotif bumerang (tanda panah) dan cap tangan di Afofo, Kampung Darembang, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, September 2019. (Dok.Hari Suroto Balar Papua)

Bumerang selama ini dikenal sebagai senjata tradisional penduduk asli Australia. Sejauh ini, belum pernah ada temuan artefak berupa bumerang di Papua. "Tidak pernah ditemukan, dalam budaya tradisionalnya pun, suku-suku di Papua tidak menggunakan bumerang," kata Hari Suroto.

Keberadaan gambar bumerang pada situs tebing prasejarah di Teluk Berau, Fakfak menunjukkan bahwa telah terjadi penjelajahan dari Papua ke Australia atau sebaliknya, penjelajahan yang terencana dan terkoordinasi, katanya.

"Perjalanan laut untuk mencapai Australia atau Papua berarti membutuhkan konstruksi perahu, teknologi pelayaran dan navigasi, kemampuan perencanaan, pertukaran informasi dan sumberdaya untuk mendukung perjalanan laut selama berhari-hari," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari Suroto belum bisa memastikan umur lukisan bumerang dan cap tangan itu, karena belum dilakukan penelitian dengan metode carbon dating. Di Australia sendiri, gambar bumerang tertua berumur 25.000 tahun, ditemukan di situs arkeologi Arnhem Land, Northern Territory.

Situs gambar bumerang tertua di Arnhem Land, Northern Territority, Australia. (boomerangsdownunder.com)

Manusia prasejarah pada waktu itu berpindah dari satu pulau ke pulau lain dalam jarak dekat. Sekitar 65.000 hingga 37.000 tahun yang lalu, ketinggian permukaan laut antara Papua dan Australia jauh lebih rendah dibandingkan dengan sekarang, kondisi laut yang dangkal ini memungkinkan manusia dari Australia berpindah ke Papua atau sebaliknya.

Kawasan Teluk Berau sebagai situs prasejarah  mulai dikenal di Eropa tahun 1940,  ketika J. Roder peneliti Universitas Frankfurt, Jerman, mempublikasikan hasil penelitiannya, yang ia beri judul Ergebnisse einer Probegrabung in der Hohle Dudumunir aug Arguni, Mac Cluer Gulf.

Menurut Roder, lukisan berwarna merah dibuat oleh manusia pada masa mesolitik, berburu binatang dan meramu serta hidup berpindah-pindah.

Berita lain terkait penelitian arkeolog, bisa Anda baca di Tempo.co.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

31 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi