TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) berusia 62 tahun pada 11 September 2019. Mengusung tema "Unpad di Pentas Dunia", kampus yang berpusat di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, itu ingin mengejar akreditasi dan kenaikan peringkat internasional.
“Saat ini Unpad telah memiliki tiga program studi yang telah terakreditasi internasional,” kata pelaksana tugas Rektor Unpad Rina Indiastuti saat acara Dies Natalis 62 Tahun Unpad di Bandung, Rabu 11 September 2019.
Merujuk data dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, jumlah Program Studi Rekognisi Internasional berdasarkan Perguruan Tinggi per Juni 2019, Unpad berada di urutan ke-21.
Pada tiga besar teratas, yaitu Universitas Gadjah Mada dengan 65 program studi berakreditasi internasional, kemudian Universitas Airlangga (40), dan Institut Teknologi Bandung (39).
Agustus lalu, kata Rina, sebanyak 15 program studi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah mendapatkan visitasi untuk memperoleh akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, 21st Century Organization (ABEST 21).
Jumlah yang dikunjungi tim penilai, yaitu tiga program doktor, enam program master, enam program sarjana dan sarjana terapan. Pengumuman hasil rencananya dibuka Maret 2020. “Semoga semua program studi yang didaftarkan bisa berhasil terakreditasi internasional,” kata dia.
Selain itu, ujar Rina, sejak 2018 Unpad telah mendapatkan pengakuan di tingkat dunia dengan masuk dalam World Class University (WCU) menurut QS World University Rankings. Kini Unpad berada di peringkat enam di tingkat nasional Indonesia dan peringkat dunia pada rentang 751-800.
Sementara indikator utama yang menunjukkan keunggulan perguruan tinggi dalam bidang riset adalah jumlah publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Pada 2018 jumlah publikasi Unpad tercatat sebanyak 963 publikasi. “Ditargetkan mencapai lebih dari seribu pada akhir 2019,” ujarnya.
ANWAR SISWADI