TEMPO.CO, Jakarta- Angkatan Laut Inggris sedang menguji teknologi terobosan yang memungkinkan mereka mengontrol kapal tak berawak dari jarak jauh. Armada kapal tak berawak (USV), digambarkan sebagai masa depan perang laut.
Kapal itu mampu mendeteksi ranjau bawah laut dan memata-matai kapal musuh tanpa membahayakan pelaut. Dibekali teknologi MAST-13, memungkinkan kapal sepanjang 13 meter inj menjelajahi beberapa mil di depan kapal perang dan memperingatkan mereka akan bahaya potensial.
"Ini benar-benar masa depan perang di laut. Kita bisa melihat apa yang terjadi di area lain dengan unmanned aerial vehicle atau UAV dan mobil tanpa pengemudi. Saya tahu bahwa hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi industri maritim juga," ujar Kepala teknolog BAE System Mike Woods, dikutip Dailymail, Kamis, 12 September 2019.
Drone laut ini mampu melakukan melaju 45 knot (84kmh), dan dapat beroperasi hingga 10 hari dengan menempuh jarak ratusan km. Kapal harus dikontrol oleh dua anggota pasukan di ruang operasi kapal perang, satu orang mengendalikan kapal dan yang lainnya mengoperasikan senjata.
Raksasa pertahanan dan kedirgantaraan BAE Systems mulai mengerjakan proyek 5 juta Poundsterling itu pada 2015. Kapal diluncurkan pada konferensi Peralatan Pertahanan dan Keamanan Internasional (DSEI) di London minggu ini.
Teknologi ini merupakan langkah besar ke depan dalam interaksi antara manusia dan mesin. Alat menggabungkan teknologi otonom canggih dengan kemampuan manusia untuk mengatasi banyak tantangan yang dihadapi dalam kondisi sulit di laut.
"Kapal menjaga pelaut dari bahaya sementara memungkinkan mereka untuk menanggapi skenario yang semakin bervariasi. Seringkali tak terduga yang mereka hadapi setiap hari, dan membantu pengambilan keputusan lebih cepat dalam situasi yang kompleks dan ambigu," tutur Woods.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tony Radakin menyambut gembira kapal laut nirawak ini, karena berpotensi meningkatkan kemampuan angkatan laut. "Saya berharap dapat melihat perkembangan lebih lanjut teknologi sensornya," kata Radakin.
Saat ini, kapal yang disebut Pacific 24 Rigid Inflatable Boats dikerahkan untuk pengintaian. MAST-13 dikembangkan di bawah program NAVYX yang dirancang mempercepat pengembangan, pengujian dan uji coba teknologi modern, dengan tujuan menjadikannya beroperasi pada kecepatan yang tidak mungkin terjadi sebelumnya.
Dibangun dari lambung almunium, kapal ini ditenagai dua mesin diesel 550bhp, kapal dirancang untuk menjadi kapal ringan dan berkecepatan tinggi. Ini akan beroperasi di luar garis pandangu kapal perang, artinya Angkatan Laut dapat melakukan misi pengintaian tanpa mengirim manusia ke zona bahaya.
DAILY MAIL | NAVAL TECHNOLOGY