TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim peneliti telah menemukan bintang neutron paling masif yang pernah diukur dengan ukuran dua kali massa Matahari dan hampir 700.000 kali lebih berat dari Bumi. Bintang itu dianggap hampir terlalu masif untuk eksis, sebagaimana dilaporkan Fox News, 16 September 2019.
Bintang itu, yang dikenal sebagai J0740+6620, berjarak sekitar 4.600 tahun cahaya dari Bumi. “Bintang-bintang Neutron misterius dan menarik,” ujar Thankful Cromartie, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Virginia.
“Menemukan massa maksimum yang dimungkinkan oleh fisika dan alam dapat menjadi masalah besar tentang ranah astrofisika yang tidak dapat diakses ini," tambahnya.
Bintang neutron adalah sisa-sisa supernova yang terkompresi dan diciptakan ketika bintang-bintang raksasa runtuh menjadi ledakan dengan ukuran yang hampir tak terduga.
Singkatnya, satu kubus gula pada J0740+6620, yang merupakan 2,17 kali massa Matahari, akan berbobot sekitar 100 juta ton, atau kira-kira seluruh populasi manusia di dunia, menurut pernyataan itu.
Salah satu rekan penulis studi, Maura McLaughlin, mengatakan bahwa bintang-bintang, yang hampir sama padatnya dengan lubang hitam itu sangat eksotis. "Kami tidak tahu terbuat dari apa dan satu pertanyaan yang sangat penting adalah, 'Seberapa besar Anda dapat membuat salah satu dari bintang-bintang ini?'
“Ini memiliki implikasi untuk bahan yang sangat eksotis yang tidak dapat kita buat di laboratorium di Bumi," kata McLaughlin dalam pernyataan terpisah.
Bintang neutron (juga dikenal sebagai pulsar) merupakan lingkungan yang sangat tidak bersahabat, dengan suhu ekstrem dan menumbuhkan medan magnet yang kuat. Mereka juga radioaktif, yang menambah minat yang dimiliki para peneliti di dalamnya.
Profesor Scott Ransom, salah satu penulis penelitian ini, juga mencatat bahwa orientasi sistem bintang ini menciptakan laboratorium kosmik yang fantastis.
"Bintang-bintang Neutron memiliki titik kritis di mana kepadatan interiornya menjadi sangat ekstrem sehingga gaya gravitasinya melampaui kemampuannya untuk runtuh," kata Ransom dalam sebuah pernyataan.
"Setiap bintang neutron 'paling masif' yang kami temukan membawa kami lebih dekat untuk mengidentifikasi titik kritis dan membantu kami memahami fisika materi pada kepadatan yang membingungkan ini,” ujarnya. Bintang neutron itu awalnya diidentifikasi oleh Green Bank Telescope di Virginia Barat dan telah diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
FOX NEWS | NATURE ASTRONOMY